Share

15. Yoru Mundur

Rafael menghela napas berat, dia menutup matanya seakan sedang berpikir sesuatu. Sesaat kemudian pria jangkung itu memijit pelipisnya dan mengerutkan kening. Dia juga sedikit membungkuk dari duduknya dan tampak kesakitan.

“Paman!” Yui mendekati Rafael dan menyentuh pundaknya.

“Tidak apa-apa,” jawab Rafael. Perlahan dia melepaskan tangannya dari pelipis dan menoleh ke arah Yui.

“Sedang apa kau di sini?” tanya Rafael dengan alis terangkat dan nada ketus.

“Eh?!” Yui tersentak dan mengangkat kedua tangannya yang berada di pundak Rafael.

Rafael beranjak berdiri lalu mengambil buku-buku yang berserakan di lantai. “Ternyata sudah malam, apa aku tertidur tadi?” tanya Rafael sembari mengembalikan beberapa buku ke raknya dan menimbang-nimbang buku untuk di bawa.

“Paman ... kurasa tidak tertidur, tetapi pingsan,” Yui kebingungan membedakan antara tertidur dan pingsan. Pasalnya, Rafael tidak mendengar suaranya seperti orang pingsan.

“Pingsan? Kurasa tidak, hanya tertidur,” balas Rafael.

“Paman,”
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status