Share

Bab 587

Mendengar ini, Widia paham apa yang dipikirkan Gavin. Wajahnya refleks memperlihatkan ekspresi jijik.

Dari awal dia memang tidak menyukai Gavin, apalagi setelah melihat perilaku jahatnya, dia makin risi. Sekarang, kata-kata yang diucapkannya malah membuatnya jijik.

"Kenapa diam saja? Kalau nggak ada hal lainnya, aku tutup." Gavin tampak sombong dan bangga. Bukankah sudah berinisiatif minta maaf, kenapa masih berpura-pura lugu?

"Ya sudah, tutup saja."

Widia juga tidak ingin berbicara panjang lebar lagi. Dia pun menutup telepon.

Buat apa dia menghabiskan waktu untuk berbicara kepada orang seperti ini?

Gavin tertegun sejenak. Dia kebingungan. Bukankah seharusnya Widia memohon pengampunan, bahkan berinisiatif datang mengunjunginya malam ini dan melayaninya?

Di dalam kebingungan, dia kembali memasang ekspresi marah. Tampaknya Widia masih belum sadar akan betapa hebatnya kekuatan yang dimilikinya.

'Tunggu saja, aku akan membuatmu menyesal.'

Di saat Gavin masih emosi, ponselnya tiba-tiba berd
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status