Share

Bab 9

Penulis: Anak Ketiga
"Sial! Kenapa kamu nggak tahu? Bukankah kamu Dokter Ajaib?" omel Bima. Dia mengira bisa memberikan kontribusi baik, tapi ternyata hasilnya malah begini.

Jika terjadi sesuatu kepada Jessi, ayahnya pasti akan mengulitinya.

Pada saat ini, getaran tubuh Jessi makin berkurang, bahkan hampir tidak ada gerakan sama sekali. Sepertinya dia sudah sekarat.

Wajah Bima bertambah kusut. Setelah dipikir-pikir, ternyata ucapan Tobi benar. Dia mungkin sudah melakukan kesalahan besar.

Dia teringat tadi Tobi telah mengatakan bahwa dia akan menyesal.

Benar, sekarang dia sangat menyesal.

Akhirnya, Damar pulang juga. Begitu dia masuk dan melihat Tobi, dia bertanya dengan cemas, "Ra ... Tuan Tobi, bagaimana kondisi Jessi?"

Tobi menggelengkan kepalanya. Dia menatap ke arah Bima dan berkata, "Tanyakan kepadanya!"

Damar bisa merasakan kepanikan mereka. Saat melihat Dokter Darwin masih memegang jarum, sepertinya dia telah menebaknya. Lalu, dia bertanya dengan marah, "Bima, katakan apa yang terjadi!"

Begitu dibentak ayahnya, nyali Bima langsung menciut.

Wajah Dokter Darwin menjadi pucat. Dia buru-buru berkata, "Pak Damar, maaf. Aku nggak bisa berbuat apa-apa. Putri Anda telah tiada."

"Apa!"

Wajah Damar berubah pucat dan tubuhnya gemetar.

Ah!

Yenni tak kuasa menahan tangisnya lagi. Dia sangat menyesal sekarang. Jika tadi dia membiarkan Tobi turun tangan, mungkin putrinya tidak akan mati.

Kaki Bima langsung terkulai lemas.

"Kamu ... kamu .... Dasar jahanam!"

Saking marahnya, Damar langsung menendang Bima keluar. Lalu, pria itu melihat Tobi dengan tatapan memohon.

"Jangan khawatir, putrimu masih hidup," kata Tobi.

"Ah!"

Damar tampak terperanjat. Dia buru-buru membungkuk dan berkata, "Raja Naga, tolong selamatkan Jessi!"

Saking paniknya, dia sampai lupa mengganti panggilan Tobi.

Namun, tidak ada orang yang menyadarinya.

Semua orang tampak terkejut. Tidak ada yang menyangka Tobi masih berani angkat bicara di saat seperti ini, terutama Dokter Darwin.

Menurut Dokter Darwin, Jessi sudah tidak bernapas lagi, jadi dia telah tiada.

Bahkan, para dewa pun tidak bisa menyelamatkannya.

Kenapa di saat ini Tobi berani mengatakan hal seperti itu? Bukankah dia sedang cari masalah sendiri?

Tobi berjalan mendekat dan berkata, "Damar, kalau bukan karena kamu, aku nggak akan turun tangan hari ini."

"Ya. Terima kasih, Tuan." Damar membungkukkan badannya lebih rendah lagi.

Tobi langsung mengambil posisi duduk. Dengan lambaian tangan kanannya, sembilan jarum perak terbang keluar dari kotak obat. Kemudian, masing-masing dimasukkan ke titik akupunktur tubuh Jessi.

Melihat gerakan tangan itu, semua orang tercengang.

Dokter Darwin tampak terpukau, kemudian dia berseru, "Jangan-jangan, itu Sembilan Jarum Semesta yang legendaris?

Sembilan Jarum Semesta dikabarkan bisa membalikkan alam semesta, menghidupkan orang mati dan ajaib sekali.

Namun, teknik ajaib ini hanya muncul di legenda dan belum ada yang pernah melihatnya.

Dokter Darwin mempelajari semua hal itu dari buku kuno. Selain itu, titik akupunktur yang disentuh Tobi merupakan titik berbahaya yang tidak berani disentuh orang pada umumnya. Dia yakin itu pasti Sembilan Jarum Semesta.

Tobi juga kaget. Dia tidak menyangka, ternyata wawasan pria tua itu tidak terlalu buruk.

Melihat raut wajah Jessi yang berangsur-angsur membaik, mata Dokter Darwin tampak berbinar-binar. Inilah keajaiban Sembilan Jarum Semesta yang legendaris itu.

Lima belas menit telah berlalu, Tobi melambaikan tangan kanannya dan semua jarum perak terbang kembali ke kotak obatnya.

Setelah menyeka keringat di dahinya, pria itu langsung berdiri.

Damar memandang putrinya yang masih tak kunjung sadar itu dan bertanya dengan khawatir, "Tuan Tobi, bagaimana kondisi Jessi?"

"Sudah sembuh."

Wajah Damar memperlihatkan ekspresi tidak percaya, "Sepenuhnya sembuh?"

"Tentu saja. Dia akan bangun satu jam lagi layaknya orang normal," ujar Tobi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status