Share

Bab 14-1 Menepi Menyusun Strategi

Teriakan putus asa terdengar memilukan hati siapa saja yang mendengar, tak terkecuali Li Daehan yang sudah sejak lama berdiri di ambang pintu Paviliun Wuyan. Ketika seorang penjaga hendak mengumumkan kedatangannya, Daehan hanya menggelengkan kepala seraya meletakkan telunjuknya menempel bibir.

“Pergilah, aku akan masuk nanti.”

Penjaga itu segera mengangguk hormat dan kembali ke tempatnya bertugas. Daehan melangkah perlahan memasuki kediaman mendiang selir Chu, menghampiri Wang Yang tanpa suara.

Punggung tegap yang beberapa tahun terakhir ini semakin kokoh karena latihan pedang dan memanah, kini bergetar naik turun menahan tangis. Pemuda tampan yang dikirim ke perbatasan karena dianggap sebagai penghalang saudaranya naik tahta itu, kini tersungkur di lantai paviliun yang dingin setelah kehilangan dua penopang hidupnya.

“Pangeran,” panggil Daehan lirih.

Wang Yang menoleh ke arah suara sambil mengusap wajah basahnya. “Paman!” Serta merta Wang Yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status