Share

- 98 -

Pistol yang tadinya dalam genggaman Hardian terlempar begitu saja ke tanah. Ia tarik tangannya yang berdarah ke dada dan mendekapnya erat. Sambil menahan rasa sakit, ia melihat ke arah asal tembakan. Tampak Bripka Adi masih berdiri menyamping—posisi menembak—dan menatapnya lekat.

"Sialan," Umpat Hardian.

Setelah merasa sudah melumpuhkan lawannya, Bripka Adi datang menghampiri Hardian dengan langkah yang lebar dan tangan kanannya masih memegang pistol. Meski begitu, Hardian tidak merasa takut. Ia pikir masih bisa memberikan perlawanan. Sejurus kemudian ia berupaya untuk mengambil pistolnya yang telah terjatuh. Namun, dengan sigap Airel sadar niat lelaki itu. Ia langsung menendang Hardian tepat di bagian dada sehingga membuat lelaki itu jatuh telentang.

Bripka Adi yang baru saja tiba di dekat Hardian langsung menarik lengan buronan itu ke belakang, lalu memborgolnya. Hardian hanya bisa meronta kesal karena kalah serta menahan rasa sakit tangannya yang terus berdarah.

"Kita akan ke k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status