Share

Perjanjian

Manda segera meninggalkan restoran menuju apartemen yang sudah diberikan alamatnya oleh Daniel.

Daniel tersenyum sinis ketika melihat Manda yang meletakkan filenya di atas meja dengan begitu angkuh.

'Aku tahu wanita ini pasti akan menerima penawaranku yang menarik ini. Hahaha! Ternyata semudah ini menaklukkan dia!' senyum smirk muncul di wajah tampan Daniel yang tertangkap oleh ekor mata Margaretha yang sejak tadi sibuk mengawasi apartemen milik Daniel yang super mewah.

'Setidaknya aku bisa keluar dari rumah itu yang selama ini tidak pernah memanusiakanku. Ya, mungkin itu sisi positif dari perjanjian ini. Baiklah! Mari kita bermain bersama Mr. Daniel!' bathin Manda dengan penuh keyakinan.

Manda dan Daniel sampai saat ini masih diam dan belum mengungkapkan maksud dari pertemuan itu. Ya, mereka berdua masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Bagaimana, kamu sudah menandatangani surat perjanjian itu kan? Aku berjanji tidak akan merugikanmu. Kamu akan mendapatkan hakmu sebagai istriku walaupun tidak pernah aku sentuh. Kamu boleh meminta apapun dariku asal tidak memintaku untuk mencintai kamu. Karena ada wanita yang sangat aku cintai saat ini, tetapi tidak di restui orang tuaku gara-gara perjodohan konyol ini. Kamu paham?" tanya Daniel dengan suara dingin dan datar.

Manda hanya bisa mendecih kesal saat dia mendengar ucapan Daniel yang seakan-akan dirinya mengharapkan sentuhan pemuda sombong itu. Ora sudi! Kesalnya dalam hati.

"Cih, apa kau kira aku bersedia untuk kau sentuh? Sama seperti kamu, aku juga sudah mempunyai kekasih yang sangat kucintai dan aku berharap suatu saat nanti kehormatanku sebagai seorang wanita akan aku persembahkan kepada suamiku yang mencintaiku dan aku cintai. Paham, Anda?" tanya Manda tidak kalah sombong dari Daniel yang malahan tersenyum sinis.

Daniel kemudian mengambil surat perjanjian itu dan mengeceknya sebentar lalu menyuruh Manda untuk pergi dari apartemennya.

"Pergilah dari rumahku! Nanti kau tunggu saja jemputan sopir pribadiku untuk pernikahan kita berdua. Dua minggu lagi, kamu sudah resmi menjadi Nyonya Anderson yang terhormat!" setelah mengusir Manda dari rumahnya, Daniel langsung meninggalkan Manda begitu saja di ruang tamu.

Gadis itu masih bengong dan tidak percaya dengan perkataan Daniel tentang pernikahan mereka yang begitu cepat.

Kesal bukan kepalang hati gadis itu. Dia merasa seperti tidak dihargai sama sekali olehnya. Pria itu terlihat sangat dominan dan suka bertindak sesuka hatinya.

"Baiklah tidak masalah. Kalau aku ingin terbebas dari pria arogan itu, aku tinggal mengenalkan dia dengan seorang wanita yang akan membuat dia jatuh cinta kepadanya. Maka semua masalahku akan beres dan aku bisa pergi dari hidupnya dengan tenang. Aih, bukankah itu adalah solusi yang sangat bagus buat semua orang?" monolog Manda dengan begitu bahagia.

Manda kemudian meninggalkan apartemen Daniel dengan perasaan senang.

Sementara itu di dalam kamarnya Daniel terlihat tersenyum penuh kemenangan saat melihat tingkah konyol calon istrinya yang gembira dengan point yang sengaja di atur olehnya untuk menjerat wanita itu dalam pernikahan yang sudah lama dia incar.

"Berbahagialah, manis! Karena setelah ini kau akan menghadapi hal yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan selama hidupmu. Kita akan lihat, apakah kamu masih bisa seoptimis itu untuk dapat menikah dengan Matteo setelah benar-benar menjadi Nyonya Anderson dan berada disampingku." monolog Daniel sambil terus melihat layar besar yang memperlihatkan Manda yang kini sudah pergi dan meninggalkan apartemen mewah miliknya.

Daniel sudah memiliki banyak rencana untuk membuat Manda takluk padanya dan menuruti semua yang dia inginkan. Daniel berniat untuk membuat hubungan Manda dan Matteo retak sehingga dia bisa memanfaatkan situasi itu dan menyentuh hati gadis yang sebenarnya cukup menarik perhatiannya.

Kenyataan Manda memiliki hubungan spesial dengan Matteo adalah nilai plus yang saat ini menjadi pertimbangan Daniel menerima perjodohan mereka.

Daniel menyesap wine di tangannya dan mulai menghubungi anak buahnya untuk mengatur semua rencana yang telah dia susun secara matang dan sempurna.

"Aku tidak akan pernah membiarkan wanitaku memikirkan pria lain saat dia di sampingku! Daniel Anderson tidak menerima penghinaan semacam itu! Kau akan menjadi istriku maka hanya boleh memikirkanku di setiap hembusan nafasmu!" monolog Daniel dengan senyum miring yang mempertegas sifatnya yang keras dan dominan.

Daniel tidak terbiasa menggunakan barang-barang bekas selama hidupnya. Lalu, bagaimana mungkin dia harus menerima hati istrinya menyimpan nama pria lain selama pernikahan mereka? Daniel tidak akan pernah memberikan toleransi seperti itu kepada Manda.

Daniel memang sangat aneh dan memiliki perilaku yang sangat misterius. Apa yang menjadi keinginannya dan cita-citanya hanya dia sendiri yang mengetahuinya. Bahkan kedua orang tuanya tidak pernah bisa mengaturnya.

Waktu dua minggu akhirnya tiba. Daniel benar-benar mengirimkan sopir pribadinya untuk menjemput Manda ke pernikahan megah mereka. Wanita cantik itu bahkan sampai terpukau di buatnya. Dia benar-benar tidak mengira kalau Daniel akan menyiapkan pesta pernikahan semewah itu untuk mereka.

"Aih, setidaknya dia masih punya hati nurani!" monolog Manda sambil tersenyum.

Akan tetapi senyum Manda menghilang seketika saat dia melihat seseorang yang dia kenal sedang berciuman di koridor gedung di mana pesta pernikahannya akan di gelar.

"Matteo?" Seketika air mata menetes di pipinya.

Hati Manda terasa begitu sakit dan hancur. Akan tetapi dia tidak mungkin menghancurkan pesta pernikahannya demi laki-laki penipu dan egois seperti Matteo yang telah berkhianat darinya.

Daniel yang sengaja mengatur kejadian Itu di depan calon istrinya, dia tampak tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Manda yang akhirnya menangkap keculasan yang dilakukan oleh Matteo di belakangnya.

Daniel sudah menyelidiki semua kehidupan Manda dan dia ingin wanitanya menikah dengan dirinya tanpa harus memikirkan tentang laki-laki lain.

"Sayang, ayo kita masuk. Ijab qabul pernikahan kita sebentar lagi akan dimulai!" sengaja Daniel berucap dengan suara lantang sehingga Matteo yang sedang bermesraan dengan selingkuhannya tersentak.

Manda yang tidak ingin keberadaannya di sana diketahui oleh sang kekasih, akhirnya memilih untuk meninggalkan tempat itu tanpa banyak bicara. Dia ingin menyembunyikan semua yang dia lihat hari ini dari Matteo.

'Biarlah Matteo tetap berpikir kalau aku tidak mengetahui hubungan dia dengan sekretaris seksinya. Aku ingin tahu apa yang akan dilakukannya setelah itu,' batin Manda dengan isak tangis yang dia tahan.

Daniel sengaja membiarkan Manda menenangkan dirinya di ruang tunggu. Menunggu penghulu yang akan menikahkan mereka. Kedua orang tua mereka saat ini sedang sibuk menyambut para tamu yang sudah berdatangan di aula hotel milik keluarga Anderson.

"Menangis sepuasmu. Setelah itu kamu harus tersenyum di sampingku sebagai seorang istri yang sempurna. Aku tidak akan mengijinkanmu untuk menangisi laki-laki lain pada saat pernikahan kita berlangsung." Daniel berusaha untuk menghibur Manda yang sekarang menangis di dadanya yang bidang.

Daniel terlihat tidak memperdulikan kemeja dan jasnya yang sudah mulai basah. Manda sadar kalau saat ini dia sedang melakukan sesuatu yang bodoh dengan menangisi laki-laki b******* seperti Matteo.

"Sejak kapan kau mengetahui tentang hubungan mereka berdua?" tanya gadis itu mulai tenang setelah dia berhasil menguasai perasaannya yang bercampur aduk menjadi satu.

Walaupun dia sebenarnya sudah mulai curiga dengan hubungan kekasihnya dan sekretarisnya yang terlihat begitu tidak wajar, sejak lama. Tapi ketika dia melihat semua itu dengan mata kepala sendiri, rasanya benar-benar tidak bisa di terima dengan akalnya.

Padahal dirinya selama ini selalu mengikuti semua keinginan Matteo dan menjadi seorang kekasih yang baik.

"Selama ini aku sudah menyelidiki tentang kehidupanmu, tepatnya, aku sudah mengetahui tentang keculasan pria itu. Hanya saja aku masih memberikan kesempatan kepadamu untuk mencari kebenaran sendiri. Tapi, kamu terlalu bodoh sehingga begitu mudah di tipu bajingan itu. Aku terpaksa mengatur semua kejadian hari ini untuk membuka matamu lebih terbuka." Manda malah menangis semakin kencang karena merasa sudah dibodohi oleh begitu banyak orang yang ada di sekitarnya.

Pada saat mereka sedang fokus untuk membicarakan tentang Matteo, tiba-tiba saja pintu ruang tunggu diketuk oleh ibunya Daniel yang terlihat begitu cantik walaupun usoanya sudah hampir separuh abad.

"Sayang, Kenapa kamu menangis di hari pernikahanmu? Hmm? Apakah putraku sudah menyakitimu?" mata wanita cantik itu melotot ke arah Daniel yang sejak tadi hanya mengelus punggung calon istrinya.

Manda menggelengkan kepala kemudian berusaha untuk menghapus air matanya yang begitu sulit untuk dihentikan.

Daniel kemudian menyuruh make up artis untuk memperbaiki riasan wajahnya. Setelah semua siap dan kondusif, Daniel lalu menggandeng tangan Manda untuk memasuki aula hotel.

Manda benar-benar menjadi seorang pengantin yang sangat cantik bahkan Daniel pun sangat sulit untuk mengalihkan pandangannya dari sang istri yang sudah sah dimana hukum dan agama beberapa jam yang lalu .

Matteo yang tadi lebih asyik bermesraan di koridor bersama sang sekretaris, dia nampak kaget saat melihat mempelai wanita yang saat ini sedang bersanding dengan saingan bisnisnya.

Tangan Brina yang tadi begitu mesra menggandeng tangan Matteo di hempaskan begitu saja karena Matteo yang reflek berlari menuju pelaminan.

Matteo yang selalu disibukkan dengan Brina dan hanya memanjakan wanitanya, sehingga tidak sempat melihat foto-foto preweding yang dipajang di depan pintu masuk aula hotel.

Matteo di ajak oleh Brina untuk menghadiri pesta pernikahan itu tanpa diberitahukan Siapa yang menikah di sana. Hal itu memang sudah di rencanakan oleh Brina dan ibunya. Brina dan sang Ibu memang sudah merencanakan untuk berebut Matteo dari sisi Manda.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status