"Sayang apakah ini benar kau? Kenapa kau tega menghianatiku dan menikahi laki-laki lain yang merupakan rival bisnisku?" tanya Matteo dengan mata memerah menahan amarah.
Kalau saja saat ini berbagai media dan orang-orang tidak sedang memperhatikan mereka, Matteo pasti lepas kendali dan menghajar Daniel yang sejak tadi hanya tersenyum mengejek ke arahnya.Sementara Manda yang hatinya masih hancur setelah mengetahui penghianatan Matteo dengan Brina saat di hotel Singapura, dia hanya diam membeku dengan tatapan dingin. Manda sama sekali tidak ingin menjelaskan apapun kepada Matteo.Sontak kebersamaannya bersama Manda seperti kembali hadir di dalam kepalanya layaknya kaset rusak. Walaupun Matteo memiliki hubungan yang tidak sederhana bersama Brina. Tetapi dia tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan Manda. Matteo mencintainya dan berniat menjadikannya sebagai istrinya suatu saat nanti.Brina hanyalah pelariannya semata untuk melampiaskan nafsu dan birahinya yang tidak pernah terpuaskan oleh Manda yang selama ini selalu menjaga dirinya dari pergaulan buruk di luar sana."Pergilah dari pesta pernikahan kami dan jangan membuat onar kalau kamu tidak ingin dipermalukan disini!" suara Daniel menggelegar membuat Matteo sadar dalam lamunannya.Matteo berjalan dan mendekati Manda walaupun beberapa orang Bodyguard yang ditugaskan oleh Daniel sudah menghalangi langkahnya sejak tadi dan mengusirnya tapi Matteo pantang menyerah."Jelaskan semua ini padaku, sayang. Kenapa kamu tega menikahi dia? Hubungan kita sudah 5 tahun lamanya dan aku sedang sibuk mempersiapkan pernikahan kita dan sedang merencanakan untuk melamarmu kepada orang tua kamu." Matteo menggengam tangan Manda tetapi langsung di hempaskan olehnya yang masih merasakan sesak di dadanya setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri penghianatan sang kekasih dengan adik tirinya sendiri yang telah menjadi duri dalam hubungan mereka selama ini.Manda seakan kembali melihat kilasan kemesraan Matteo dan Brina yang tadi dia lihat di koridor dan di hotel yang ada di Singapura. Matanya juga melihat ke arah Brina yang tampaknya tidak suka melihat laki-laki yang dia cintai saat ini sedang mempermalukan dirinya sendiri di atas pelaminan."Sebaiknya kamu menikahi Brina saja, alih-alih merencanakan pernikahan denganku wanita yang sudah kau khianati demi dia. Aku sekarang sudah resmi menjadi istri dari Daniel Anderson yang merupakan saingan bisnismu sejak lama. Lupakan aku!" Manda bahkan suaranya sampai gemetar karena menahan sembah di dadanya yang begitu pilu."Pergilah kepada kekasihmu yang tadi asyik masyuk bermesraan denganmu. Karena mulai saat ini hubungan kita berakhir. Aku tidak mau melihatmu di hadapanku lagi!" ucapan Manda benar-benar seperti sembilu yang menusuk hati Matteo kala itu.Matteo terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Manda sambil melirik ke arah Brina yang juga terlihat terkejut. Brina tersenyum sinis ke arah Manda seakan menertawakan kemenangan dirinya karena kekasih Manda telah berhasil direbut dengan menggunakan kemolekan tubuhnya yang telah menjadi candu memabukan bagi Matteo.Akan tetapi Manda saat ini lebih memilih untuk menahan diri dari kelakuan adik tirinya yang selama ini selalu di bela ayah dan ibu tirinya yang jahat sekali padanya.Ayahnya Manda sejak tadi hanya memperhatikan apa yang terjadi kepada Manda. Hendri hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Brina yang bahkan begitu nekat menggandeng tangan Matteo di hadapan publik, di acara pernikahan putri sulungnya, hasil pernikahan dengan istri pertamanya yang sudah meninggal lama sekali. Setidaknya itu yang Hendri tahu berdasarkan penuturan dari Laras, istri mudanya.Daniel berusaha untuk melindungi Manda dari sakit hati karena keculasan mereka berdua. Dia tidak terima Manda menangisi lelaki bajingan seperti Matteo yang sudah menginjak harga diri Manda dengan penghianatannya yang kejam."Sadarlah! Dia yang pertama kali mengkhianati cintamu. Kamu gak boleh lemah dengan air mata buaya dia!" bisik Daniel di telinga Manda yang tadi terlihat sepertinya hampir luluh melihat air mata Matteo di hadapannya."Kamu seharusnya merasa bersyukur karena penghianatan kekasihmu kau ketahui sebelum kalian menikah. Bisa kau bayangkan gimana rasanya kalau kamu sudah menikah dengan pria bajingan itu?" tanya Daniel sambil menatap lekat wajah Manda yang terlihat pias dan pucat.Manda melirik ke arah Daniel yang saat ini begitu bersemangat untuk menjelekkan nama Matteo di depannya."Kamu tidak usah mengadili orang lain karena dirimu juga tidak lebih baik dari dia! Mungkin kamu lupa dengan perjanjian pernikahan di antara kita berdua yang kamu sembunyikan dari kedua orang tuamu dan kekasih gelapmu!" sinis Manda melirik ke arah Daniel yang tentu saja terkejut mendengarkan hal itu.Manda sedih luar biasa saat melihat Matteo yang meninggalkan aula pesta dengan menggandeng tangan Brina tanpa melihat ke belakang lagi. Cemburu? Tentu saja! 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menjalin sebuah hubungan. Manda sangat mencintai Matteo dan telah membangun begitu banyak mimpi indah bersama lelaki itu.Hatinya hancur tetapi dia juga tidak mau di jadikan bahan permainan dan lelucon oleh mantan kekasihnya yang sudah 5 tahun menjalin hubungan dengannya. Tetapi juga berani bermain api di belakangnya bersama sekretarisnya yang merupakan adik tiri Manda sendiri. Miris bukan nasib gadis cantik yang berhati baik itu?Bisa bayangkan gak, gimana Manda akan menjalani kehidupannya di masa yang akan datang? Melihat mantan kekasihnya bersama adik tirinya yang bisa di katakan setiap hari bertemu dirinya di rumah kedua orang tuanya."Pergilah! Aku masih memberikan kesempatan kepadamu untuk pergi secara baik-baik." ucapan Daniel menggema di aula pesta. Saat Daniel mengusir Matteo dan Brina dari aula.Para tamu menahan nafas karena perselisihan yang terjadi. Banyak ponsel yang awalnya hendak mengabadikan kejadian itu tetapi mengurungkan niatnya karena melihat para bodyguard yang sudah berjaga di sekitar tempat pesta sesuai instruksi dari Daniel."Aku akan merebut kamu dari Daniel, Manda! Tunggulah!" janji Matteo sebelum pergi dari aula pesta. Air mata Manda semakin deras membasahi pipinya. Daniel menyodorkan tisu dan menyediakan bahunya untuk sang istri menangis sepuasnya."Tersenyumlah dan jangan membuat hancur pesta pernikahan kita karena sampah seperti Matteo! Aku bisa memberikan kebahagiaan lebih banyak daripada lelaki itu." bisik Daniel di telinga Manda yang masih terisak sedih.Manda hanya melirik sinis ke arah Daniel yang tidak dia ketahui saat ini sedang melakukan permainan apa atas dirinya. 'Semua lelaki apa seberengsek mereka?' batin Manda kesal.Jelas-jelas ketika mereka melakukan perjanjian pernikahan di belakang layar. Daniel sudah mewanti-wanti dirinya untuk tidak pernah jatuh cinta terhadapnya karena dia sudah memiliki wanita yang dia cinta. Lalu apa yang tadi dia katakan di telinganya? Apakah dia sedang mempermainkan dirinya?Dari kejauhan tampak seorang wanita cantik yang terus memperhatikan ke arah pelaminan dengan tatapan sendu dan air mata kesedihan.Gadis itu adalah Natalia yang merupakan model internasional yang berada di bawah naungan agensi milik Daniel.Natalia adalah kekasih rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Daniel dari keluarganya. Pria itu sebenarnya menjadikan gadis itu hanya sebagai tameng saja agar dirinya tidak selalu diganggu oleh para wanita yang selalu mencari perhatian darinya. Daniel merasa risi dengan gangguan dari mereka.Bahkan Natalia menandatangani surat perjanjian sebagai kekasih kontraknya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Daniel benar-benar lelaki yang sangat sulit untuk diprediksi apa yang dia inginkan dan dia rencanakan untuk hidup dan masa depannya.Akan tetapi dalam perjalanannya ternyata Natalia malah melupakan perjanjian mereka dan membawa perasaan di dalam hubungan tersebut. Dia benar-benar tidak rela melihat kekasih kontraknya sekarang bersanding dengan wanita lain.Daniel kemarin sudah meminta kepada manajernya untuk memutuskan hubungan kontrak antara dirinya dengan Natalia secara sepihak. Tak perduli dengan segala penolakan Natalia yang memang mencintainya.Pada akhirnya Daniel merasa terkekang dengan sikap posesif yang ditunjukkan oleh Natalia terhadap dirinya. "Sungguh tidak pantas!" itulah yang di lontarkan Daniel pada Natalia ketika wanita itu mengungkapkan cintanya kepada Daniel pada suatu malam yang romantis setelah mereka bergulat di atas ranjang.Selama kontrak pacaran itu, Natalia dan Daniel memang memutuskan untuk tinggal bersama di satu apartemen. Hal itulah yang di khawatirkan oleh kedua orang tua Daniel, Mereka takut anaknya terjalin dalam hubungan yang salah. Makanya mereka mendesak Daniel agar segera menikah dengan Manda.Selain karena janji mereka kepada sahabat sejak kecil, juga karena mereka yang sudah terlanjur sayang kepada Manda dan telah menganggap mereka sebagai menantunya."Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak membawa perasaan di dalam hubungan kita berdua? Aku bisa memberikan seluruh dunia beserta isinya kepadamu kecuali cintaku! Karena cintaku hanya milik satu orang saja! Apa kamu paham?" tanya Daniel dengan suara yang begitu dingin,nyaris tanpa perasaan.Natalia sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan di dalam perjanjiannya bersama Daniel. Akan tetapi pesona Daniel memang sangat sulit untuk ditolak sehingga membuat hatinya tidak bisa berbohong kalau dia mencintai Daniel dan ingin menjadi ratu di hatinya serta menjadi ibu dari anak-anaknya.Lamunan Natalie terhenti ketika seseorang menepuk bahunya dengan kuat. "Lupakanlah Daniel dan mulailah hidupmu yang baru. Aku yakin di luar sana masih banyak laki-laki yang menunggu kehadiranmu dan juga cintamu!" Terlihat seorang pemuda yang begitu tampan yang sekarang berdiri di samping Natalia.Pemuda itu adalah Bruno Anderson. Dia adalah adik tiri Daniel yang lahir dari gundik ayahnya yang tidak pernah diakui sebagai anak kandung pada saat kelahirannya dahulu.Ayahnya Daniel memberikan fasilitas kepada pemuda itu dan memberikan jabatan di perusahaan Anderson Corporation, walaupun statusnya tidak di akui sebagai anak sah dari sang ayah. Karena hanya terlahir dari gundiknya tanpa seijin dirinya.Natalia hanya melirik sinis ke arah laki-laki yang selama ini selalu berusaha mengejarnya. Natalia hanya menginginkan pewaris Anderson corporation. Dia sangat tahu status dan kehidupan Bruno yang selalu dihina dan di pandang rendah oleh ibunya Daniel sebagai istri sah dari ayahnya."Apa maksud dan tujuanmu mendekatiku? Kamu tidak sedang berusaha merencanakan untuk memanfaatkanku untuk melawan Daniel, bukan?" tanya Natalia dengan suara serak karena sejak tadi dia sudah menahan tangis karena pernikahan Daniel.Sementara itu Daniel di pelaminan terus memperhatikan Natalia dan Bruno yang tampak sedang bercakap-cakap dengan intim.Semua itu memang sengaja dilakukan oleh Bruno untuk memancing kemarahan kakaknya. Sedikit banyak Bruno kenal dengan sifat sang kakak yang sombong dan arogan.Daniel akan marah ketika sesuatu yang menjadi miliknya direbut oleh orang lain. Bruno bisa melihat amarah di wajah Daniel. Dia begitu menikmatinya dan sangat bahagia.Apa yang akan Daniel lakukan??Daniel berhadapan dengan Bruno yang babak belur, ada seraut wajah sesal disana. "Kenapa kamu tidak bilang padaku kalau kamu sedang membantu anda untuk menurunkan panasnya?" tanya Daniel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Bagaimana aku bisa menjelaskannya padamu, huh? Sementara kau sudah seperti banteng kesurupan. Apa selama ini kamu tidak pernah menganggapku sebagai saudaramu?" tanya Bruno sedih. Dia sebenarnya hanya menginginkan pengakuan dari Daniel. Karena bagaimanapun juga dia adalah kakaknya.Selama ini mereka hidup layaknya musuh. Kadang Bruno merasa iri kepada teman-temannya yang begitu akur dengan saudara mereka."Aku merasa cemburu ketika kau berdekatan dengan istriku. Selama ini, bukankah kamu selalu berusaha untuk merebut apapun yang Kumiliki. Ya, kan?" Manda sejak tadi hanya diam dan menyimak pembicaraan mereka. Setelah mendapatkan pengobatan dari dokter keadaan Manda sudah semakin membaik. Manda bisa makan dan berjalan-jalan di sekitar rumah.Manda merasa sen
Manda terbaring lesu di atas ranjang. Sementara Daniel keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya dari sisa percintaan mereka semalam. Daniel mendekat ke arah Manda yang masih bergelung di balik selimut."Sayang, Kok tumben sekali kamu masih belum bangun? Perlu aku menggendong untuk ke kamar mandi?" tanya Daniel sambil mengelus sayang wajah wanitanya.Manda menggeleng, "aku masih sangat lelah dan mengantuk. Gegara kamu!" Rengek Manda kesal. Daniel hanya tertawa melihat ekspresi wajah istrinya. "Sayang, aku mau ke kantor sebentar. Ada urusan sedikit. Nanti siang aku akan mengantarkan kamu ke dokter untuk periksa kehamilanmu. Sejak kemarin kamu muntah terus loh. Aku sangat khawatir dengan kesehatanmu!" Ucap Daniel."Aku baik-baik saja tidak perlu ke dokter. Aku hanya perlu istirahat dari lelaki mesum kayak kamu!" Sengit Manda yang masih kesal ketika dia mengingat kembali, apa yang dilakukan Daniel tadi malam kepadanya."Ya udah! Aku minta maaf ya! Sayang, Daddy kan melakukan
Daniel saat ini sedang berada di kantornya. "Apakah seumur hidup kamu belum menikah?" tanya Daniel pada asistennya yang sejak tadi hanya mendengarkan semua perkataannya."Belum pernah Tuan! Karena saya tidak punya waktu untuk berkencan dengan wanita di luar sana selain anda. Saya terlalu sibuk untuk mengurus anda dan semua masalah anda!" Daniel langsung melemparkan pulpen yang ada di tangannya karena merasa geram dengan jawaban sang asisten."Apakah itu artinya aku yang sudah membuatmu menjadi jomblo abadi? Ih, kau pintar sekali bersembunyi di balik kata-katamu. Padahal kamu yang memang ga laku di mata para gadis itu! Cih! Bikin kesal saja!" Daniel pun kemudian mengusir asistennya untuk keluar dari ruangannya."Keluar sana! Bicara denganmu hanya semakin menambah kepusingan kepalaku!" Kesal Daniel.Setelah sang asisten meninggalkannya terlihat Daniel yang terus menatap ponselnya. Daniel benar-benar merasa dipusingkan dengan tingkah Manda yang ajaib menurutnya.Jelas-jelas Daniel mengin
Manda merasakan tubuhnya begitu lemah Setelah dari tadi bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Tampaknya Manda mengalami morning sick karena kehamilannya. Daniel yang saat ini sedang berada di ruang kerjanya, terus memperhatikan apapun yang dilakukan oleh Manda melalui CCTV tersebut yang sengaja dia pasang di kediaman Manda untuk selalu memantaunya."Anakku. Kenapa kau begitu nakal? Kau membuat mommy kamu jadi begitu kesulitan. Sekarang Daddy mau tidak mau harus menemui mommymu. Karena daddy tidak tega melihat mommy kamu menderita sendirian." monolog Daniel yang kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju keluar.Daniel pergi menuju apartemen milik Manda dengan menggunakan mobilnya sendiri tanpa bantuan supir pribadinya. "Aku harus membeli beberapa kebutuhan Manda. Hmm, dia pasti kesulitan untuk menjalani kehamilan ini sendiri. Sayang kenapa sih kamu harus bersikeras untuk meninggalkan aku? Aku benar-benar tidak sanggup untuk jauh darimu!" Begitu sampai di sebua
Manda sama sekali tidak memperdulikan peringatan yang ditunjukkan oleh ibu dan adik tirinya. Entah kenapa mereka begitu bernafsu untuk menguasai perusahaan ayahnya. Manda yang menjadi saksi perjuangan Ayah dan Ibunya di masa lalu tidak akan pernah membiarkan perusahaan itu jatuh kepada orang yang berniat untuk menghancurkannya."Kamu benar-benar seorang wanita yang tidak tahu malu. Sudah menjadi seorang istri dari lelaki triliuner dan memiliki harta yang melimpah, tapi kamu masih saja serakah dan menginginkan uang recehan yang ada di tangan kami! Cih, tak tahu malu!" Manda sama sekali tidak peduli dengan ocehan Brina yang sengaja ingin mengecoh emosinya.Dengan begitu tenang Manda mendekati Brina. "Hey, lebih tidak tahu malu yang mana, antara merebut harta yang bukan miliknya dengan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Hmm? Kamu katanya wanita yang pintar dan cerdaskan? Paham sampai sini?" Manda tersenyum sini kepada Brina yang langsung melotot kepadanya. Dia marah dan kesal.
"Ada apa sih Mah?" tanya Brina begitu kesal karena di paksa pulang oleh ibunya. Padahal dia berniat untuk ke mansion Anderson demi menemui Manda sesuai keinginan Matteo.Sang ibu langsung menepuk kepala Brina. Dia kesal bukan kepalang dengan putrinya yang selalu gak sopan padanya. "Kamu harus tinggalkan Matteo. Dia sudah ga ada gunanya sama sekali. Apa kamu tahu kalau dia sudah tidak jadi ahli waris dari keluarga dia lagi." Brina melotot sempurna mendengar ucapan ibunya."Mama gila, huh? Susah payah aku mengejar dia. Sekarang setelah aku dapatkan malah aku tinggalkan?" tanya Brina kesal luar biasa.Brina langsung di keplak lagi kepalanya oleh sang ibu. "Jangan bantah! Pokoknya mama ga suka kamu masih sama dia! Putuskan dan tinggalkan dia! Jangan buang-buang waktu bersama lelaki ga punya masa depan itu!" Brina terlihat kesal bukan kepalang dengan ibunya yang sampai sekarang masih saja memperlakukan dirinya seperti anak kecil."Mama kenapa sih? Suka banget mukul-mukul kepala aku. Nanti