Home / Lainnya / Ratu tak Dianggap / Satu Kancing Bajunya Dibuka

Share

Satu Kancing Bajunya Dibuka

last update Last Updated: 2024-11-16 11:33:31

Angel terus ketakutan, ketika datang suara sepeda motor yang sudah membawanya ke tempat sunyi itu.

"Wanita jalang..., dasar kau wanita jalang," kata Si lelaki hidung belang itu yang tak jauh dari keberadaan Sang Ratu Guardias itu.

Sialnya saat itu bagi Angel, lewat seekor kucing lasak menggerayangi lokasi persembunyian Angel.

"Mati... Aku...," pikiran jorok sudah merasuki Sang Ratu. Dia mencoba menahan untuk tidak bersuara. 

Kucing itu malah makin mendekatinya, bahkan menjilati darah-darah yang keluar dari kakinya yang setengah kering.

"Aduh...," erangnya, Matanya berair ia hampir pasrah. Tak habis ide agar selamat jadi kejaran Si lelaki bejat itu. Ia menepiskan kucing dengan tangan kirinya sekuat tenaga.

Suara kebisingan knalpot dan suara perempuan itu bercampur. Sesekalli Lelaki bejat itu sadar ada suara berisik saat mendekat di tempat banyak daun-daun yang semak itu. Pandangannya tertuju ke arah barat tepat di sebelah tangan kanannya. Ia memutarkan arah kunci sepeda motornya, dan turun dari kendaraannya itu.

Tampak seekor kucing keluar dari semak-semak itu dilihatnya. Sempat mengurungkan dan mau balik dari tempat semak itu, sewaktu kaki kanan hendak mengengkol sepeda motornya. Terlihatnya pula seekor monyet di atas pohon menunduk melihat ke arah bawah tepatnya pada semak-semak tadi. Belum curiga awalnya, tapi lama-lama dia heran kenapa monyet melihat ke bawah begitu lama.

Insting jahat sempurna ," akhirnya Aku temukan Kau wanita jalang," katanya penuh dengan nafsu bejat yang menguasainya.

Spontan Angel berdiri tegak keluar dari persembunyian, dia berusaha berlari menjauh dengan kaki yang tertatih. Namun apalah daya Si lelaki hidung belang itu terlebih dahulu mendapatinya. Ia meraih tangan kanan Angel.

"Mau ke mana Sayang...," katanya dengan tersenyum jahat kepada Angel.

Angel berusaha menepis, tangan kirinya melayangkan kuat ke arah pipi lelaki dengan kuat.

"Puukkkkkkk...., lepaskan Aku bangsat," katanya sambil marah menatap tajam.

"Oh begitu, baru saja menampar terus langsung mau pergi begitu saja," balasnya. Kali ini lelaki hidung belang itu berhasil memegang kedua tangan Angel.

Saat itu, hari sudah mulai menggelap. tak ada satu pun tanda-tanda kehidupan di sana. Memang tempat itu jauh sekali dari pasar di mana mereka bertemu di awal tadi.

Si lelaki hidung belang terus menjadi-jadi, ia mencoba melancarkan aksi bejat di situ saja. Padahal awalnya niatnya mau membonceng Angel ke rumah kosong, yang tak jauh dari tempat itu, kurang lebih 1 kilometer lagi di ujung jalan perbatasan dekat sungai. 

"Tadinya Aku mau memperlakukan Mu dengan manis sayang di sebuah rumah di ujung jalan ini, dekat sungai di sana," rayunya dengan menunjukkan jari telunjuknya ke arah yang dimaksudnya.

 Kaki kanannya mencoba menekukkan kaki kiri Angel, hingga terjatuh. Ia berhasil melumpuhkan wanita yang tidak lain adalah sang Ratu Guardians.

"Tamatlah sudah," dalam hati Angel. Ia menagis dan memohon kepada lelaki itu.

"Tolong jangan lakukan ini. Aku akan memberimu uang dan emas, jika kau melepas kan Aku. Please," kata Angel dengan penuh air mata.

"Aku adalah Ratu Guardians, aku meminta kepada keluarga ku untuk memberikan apa yang kamu mau," pintanya dengan harap.

Diam sejenak, sambil menatap lebih dekat ke mata Angel. "Wah...,wah..., wah..., apa Aku tidak salah menjerat wanita. Rupanya yang di hadapan ku adalah seorang Ratu," ledek lelaki bejat itu.

"Kalau begitu, aku makin bergairah. Kali ini Aku  bertemu seorang ratu. Belum tau rasanya bagaimana nikmatnya." katanya lagi dengan tertawa.

Tangannya mulai lancang memegangi tangan dan tubuhnya, hingga tak sadar mata Angel terpejam dengan penuh air mata, satu kancing bajunya dibuka. 

Bersambung*** 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ratu tak Dianggap    Chapter 49

    *Pembicaraan Masa Lalu Kelam dengan Dewan Tetua Selesai*"Itulah cerita yang sebenarnya Dewan Tetua," kata Ratu yang ingin mengakhiri pembicaraan yang memakan 3 jam lebih."Aku merasa awalnya tak ada bermasalah, tidak akan seperti ini," imbuhnya penuh air mata.Ratu Angel menunduk. Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Di situlah enyahlah sebuah kebahagiaan menjadi suatu ketakutan dari kekalahan masa lalu yang kelam."Baiklah! Aku tidak akan memaksamu untuk mencertiakan lebih dalam. Aku tahu kau seperti apa! Aku tahu kau baik," ujar Dewan Tetua yang masih duduk di ruangan itu.3 hari setelah tak terasa kematian, Raja Guardians sudah 3 tahun lamanya. Istana diguncang, setelah Ratu Angel mendapat ancaman dari Louis, kemarin. Hal itu sangat membuat Ratu Angel pusing 7 keliling.Bersamaan dengan kejadian, dalam hatinya sebenarnya sudah ada ingin menjadikan Dino dan Jennita pasangan baru dalam tahta Guardians. Namun selalu terkendala untuk membicarakan kepada penasehat-penasehat Guardians yang

  • Ratu tak Dianggap   Chapter 48

    Kini, di hadapan puluhan penjaga dan penasehat istana, Ratu berdiri tegak. Gaun putihnya kotor oleh lumpur, rambutnya masih lembap oleh embun sungai. Namun matanya, mata yang tajam. Bagai bilah pedang, memantulkan keyakinan tinggi kepada pria yang ia temukan di pinggir sungai itu.Kemarahan pelan-pelan muncul di dadanya. Bukan karena hinaan, tapi karena takut ketidakpercayaan atas dirinya."Apa aku akan diceritakan mirip wanita pelacur. Oh tidak mungkin. Atau mungkin mereka mengatakan Aku telah membawa kesialan ke istana." Ia telah mempertaruhkan nyawanya, menentang larangan istana, untuk membawa seseorang yang terluka.Namun yang ia terima hanyalah tatapan curiga. Pertanyaan yang mengiris. Dan yang paling menyakitkan, ketidakhadiran Raja.“Aku akan menjawab pertanyaan kalian,” ucapnya akhirnya, suaranya tenang namun bergetar bagai gemuruh di kejauhan. “Tapi tidak satu pun dari kalian berhak menghakimi sebelum tahu apa yang sebenarnya terjadi.”Ia menatap pria itu—yang kini masi

  • Ratu tak Dianggap   Chapter 47

    Tak lama kemudian, keesokan harinya, langit masih menyisakan mendung dari hujan dan petir yang mengguyur sepanjang malam. Awan kelabu menyelimuti suasana seperti kabut dosa yang enggan pergi.Di kamar tidurnya yang megah namun terasa hampa, Ratu Angel bangkit dari tempat tidurnya dengan mata melek dan wajah yang belum tersentuh tidur. Malam yang harusnya menjadi tempat peristirahatan, justru menjadi ajang pergolakan batin baginya.Pikiran tentang pria asing yang terluka parah itu terus membayanginya, seolah roh lelaki itu memanggil-manggil dari kejauhan. Louis. Nama yang terdengar asing namun mulai terasa dekat di hatinya. Ada sesuatu pada pria itu, entah karena lukanya terbuka jelas, atau karena kenyataan bahwa tak seorang pun tahu dari mana asalnya. Yang pasti, Ratu Angel tidak bisa tinggal diam alias iba.Dengan jubah biru tuanya yang kini lembap hujan saat itu, Ratu Angel melangkah cepat.Di rumah tua tunggal itu. Ia segera menemui pemilik rumah itu, yang sudah cukup rela ber

  • Ratu tak Dianggap   Chapter 46

    Satu hati miliknya mulai bimbang. Terlalu lama ia meninggalkan istana. Terlalu lama mengabaikan peran sebagai Ratu Guardians.Ia duduk di sisi Louis, pria asing yang kini terbaring lemah di atas dipan kayu tua. Di telapak tangannya, masih ada sisa ramuan herbal yang dingin. Pandangannya terpaku pada wajah pria itu. Asing. Tapi entah mengapa... terasa begitu familiar.Matanya yang sempat terbuka tadi, menatapnya dengan cara yang aneh, seolah mengenalnya. Seolah telah melihatnya di tempat lain. Di masa lain.Tatapan itu mengganggu pikirannya sejak tadi. Tatapan itu baginya."Aku tak bisa tinggal lama di sini... Istana pasti mencariku... tapi bagaimana mungkin aku tinggalkan pria yang terluka ini dalam keadaan seperti ini?" bisik batinnya. Ia tak menemukan jawaban yang bisa menenangkan.Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba meredam gejolak dalam dadanya. Pikirannya berpindah ke pemilik rumah tampak sibuk di dekat perapian. Gerak-geriknya tenang, tapi dari sorot matanya, Ratu tahu

  • Ratu tak Dianggap   Chapter 45

    Ratu berjalan pelan ke arah kantong plastik yang dimaksud. Tangannya gemetar, entah karena dingin atau karena rasa takut yang belum benar-benar hilang. Saat ke sana ramuan tujuh warna itu menyatu dalam satu ikatan aroma tajam dan aneh, seperti gabungan tanah basah dan dedaunan yang dibakar. Dengan air hangat yang tersisa, ia mulai membersihkannya, satu per satu.Sementara itu, Louis mulai merintih. Nafasnya berat, tubuhnya menggigil hebat. Ratu menoleh ada semacam dorongan dalam dirinya untuk menyelamatkan pria itu, meskipun dia belum sepenuhnya tahu siapa dia sebenarnya.“Tuan... ini sudah bersih,” kata Ratu sambil menyerahkan bahan-bahan itu.Pemilik rumah itu menghampiri, mencampur ramuan dalam mangkuk tanah liat, lalu mengaduknya dengan cepat menggunakan tongkat kecil yang tampaknya sudah sering digunakan untuk keperluan serupa.“Oleskan ini pada luka di punggung dan lengannya. Jangan sampai mengenai bagian perut, belum waktunya,” katanya cepat.Ratu mengangguk, lalu menoleh p

  • Ratu tak Dianggap   Lanjutan III

    "Sedang apa kalian di sini?" kata seseorang dengan nada pria tepat di belakang. Bola hitam mata Ratu naik, ia tak mampu berkata apa pun. Suara pria di belakangnya itu mengagetkan sekali.Ratu memberanikan diri menghadap ke belakang."Haaaa...," Ratu berteriak histeris. Dia ketakutan melihat wajah pemilik rumah. "Kau seenaknya, di sini...?""Apa yang anda katakan?" "Oh..., anda pikir kami melakukan tindakann tak senonoh," imbuhnya.Ratu menggeser badan dengan posisi kaki yang tetap semula."Coba kau lihat dengan benar?" ucap Ratu kesal.Spontan pemilik, merasa bersalah matanya merembes, situasi sebenarnya merubah sikap pemilik rumah.Ratu Angel yang saat itu memakai pakaian yang basah kuyup, merasa harus pulang. Mungkin saja orang-orang istana Guardians kecarian."Dingin..., dingin...," kata Louis mengigau. Situasi yang makin sulit menyesakkan dadanya. Ratu berusaha berjalan perlahan-lahan, berniat mau menghindar.Sementara pemilik rumah itu mencari kayu bakar di dalam rumahnya. Ter

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status