Share

Dila dalam bahaya

Tahun 1520

Kerajaan Wakuru

Beberapa pasukan telah disiapkan, semua Pangeran-Pangeran dari berbagia Kerajaan sahabat telah berangkat terlebih dahulu. Sang Permaisuri sudah bersiap-siap untuk ikut serta dalam mencari keberadaan putrinya berada.

"Permaisuri, paduka Raja mengatakan bahwa engkau tak bisa ikut dalam pencarian ini, apalagi perjalananya sangat jauh," ucap salah satu pengawal pribadi keluarga Kerajaan. Dengan cepat ia langsung segera menemui sang Raja untuk meminta izin agar dirinya bisa ikut dalam mencari putrinya.

"Dimana Raja berada?" 

"Paduka sedang berada di ruang bawah tanah." Mendengar jawaban tersebut, ia segera menuju ke ruangan bwah tanah.

Kerajaan Hansai

"Menjauhilah dariku! jika kamu inign selamat, jika tidak maka tanggung akibatnya sendiri," sembari beberapa kekuataan ia kelurkan untuk mengalahkan Albaret. Tapi tidak dengan Albaret, ia hanya menghindar tanpa membalas semua perbuatan Putri DIla lakukan.

"Aku hanya memperingatimu saja, jika kamu terlalu berlebihan maka akibatnya kamu yang akan rasakan. tenagamu akan habis secara perlahan." 

Perkataan dari Albaret tak sedikitpun di dengarkan oleh Dila. Sebenrnya Dils sendiri tak suka seperti ini, namun hanya ini satu-satu cara agar ia dapat selamat dari ancaman bahaya yang akan menyerangnya terlebih dahulu.

"Aku tidak akan tertipu dengan ucapanmu, jika aku lengah sedikit maka disitulah kamu bertindak. Selagi aku masih memberikanmu satu kesempatan untuk lari, kenapa tidak? ayo buruan!" desak Dila.

"Aku takkan lari, karena pada dasarnya pria sejati takkan bisa dengan mudah lari dalam pertarungan. Apalagi yang berhadapan denganya hanyalah seorang gadis polos," ucapan Albaret membuat Dila semakin kesal. ia terus-menerus mengeluarkan kekuatanya untuk menyerang Albaret tanpa harus bersentuhan.

"Memang batu hati kamu, rasakan ini."

Rentetan batu melayang ke arah Albaret, "Aku yakin kau takkan bisa menghindar dari ini," ucapanya belum selesai tetapi Albaret seketika langsung menghilang tanpa jejak.

"kemana dia pergi?"

Tahun 2020

"Perlu minum? atau apa?" 

Tawaran Manager Kay.

Dila menyadari jika hal itu takkan bisa terjadih, apalagi sasaranya si pria yang dingin seperti Albaret.

"Ini pasti lantaran aku terlalu kesal terhadpanya makanya, di saat aku melamunpun aku bisa saja memikirkan dia .... ah .... sialan!"

Apartemen Albaret

Beberapa buku terletak di atas meja, seperti seseorang yang selesai membacanya. terhitung ada 20 buku dengan isi yang tebal telah di habiskan dalam waktu kurun 5 jam. 

"Perlu beberapa tahun lagi aku harus berada di sini, sepertinya semua kegaiatan telah aku lalui. Bhakan manusia lain belum sempat melalukanya tetapi aku malah sudah beribu-ribu kali melakukanya."

Ia segera menaruh kembali buku-buku yang telah ia baca ke tempat semula. Tiba-tiba terlintas sebuah pemikiran, sepertinya itu pertanda bahwa akan terjadi hal yang ia pikirkan barusan dalam beberapa menit kemudian.

"Bom"

Ia segera menghilang dan muncul di tempat kejadian yang sama persis dengan apa yang ia pikirkan. Saat itu suasana sangat ramai, terlihat ada satu foto yang terpajang sangat besar, wajahnya sungguh tak asing dilihat oleh Albaret.

Hal seperti ini sudah sangat malas untuknya terlibat, tetapi telinganya yang begitu sensitif membuat ia dengan sangat terpaksa membantu.

Waktu yang tadinya berjalan seperti biasa kini terhenti seketika Albaret mengutik kedua jarinya, di saat waktu telah terhenti, dan semua orang telah terdiam, disitulah ia berusaha untuk mencari letak keberadaan bom di sembunyikan.

Kali ini ia tak bisa mencari dengan sisah waktu yang tak akan bertahan lama

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status