Mata Ling Li terus memperhatikan sekelilingnya, ternyata benar setelah melewati dua pohon besar tadi mereka sampai di dunia bangsa Elf, Ling Li sebelumnya berpikir kalau dunia Elf berbeda dengan dunia manusia ternyata dirinya salah."Sepertinya tidak ada bedanya dengan dunia manusia," ucap Ling Li"Memang, semua yang ada di sini sama seperti yang ada di dunia manusia, tapi di sini selalu dingin walau ada matahari di sini tidak akan kepanasan," sahut Lulang."Lulang sudah pulang," teriak Anak perempuan yang berlari ke arah Lulang."Can kenapa ada di sini?" tanya Lulang sambil mengelus kepala Anak perempuan Elf yang memeluknya."Can sudah menunggu Lulang sangat lama, Can senang Lulang sudah pulang," ucap Can penuh semangat."Hehehehe, Alang pasti membawa banyak makanan kali ini. Ayo berikan pada Canlin," sambung Can penuh semangat dan matanya berbinar-binar."Baiklah, mari pulang dulu," ucap Luang."Ikuti aku, nanti aku akan mengantarmu ke suatu tempat," sambung Lulang."Hemmmm," sahut
Setelah Naga kedua masuk ke tubuhnya Ling Li bergegas pergi meninggalkan goa, Ling Li berjalan kembali ke arah kediaman Lulang dan berniat berpamitan lebih dulu."Itu manusia temannya Lulang," ucap Can.Ling Li yang berdiri di depan rumah Lulang hanya tersenyum, Ling Li merasa kasihan pada Anak-anak yang dijaga Lulang karena masih kecil sudah harus berpisah dari orangtua mereka dan semua itu karena perbuatan manusia."Heeeeeh manusia, Lulang sudah pergi," ucap Can menatap Ling Li.Mendengar itu Ling Li memutar badannya bersiap pergi, karena Lulang tidak ada tidak ada gunanya juga dirinya berada lama lama di wilayah ras Elf."Tolong kami."Ucapan Can membuat Ling Li menghentikan langkahnya, Ling Li menatap anak perempuan Elf yang menangis dengan keras di depannya."Tolong selamatkan Ratu kami, hanya dengan Ratu kami selamat orangtua kami juga bisa selamat," ucap anak Elf itu."Tenang saja aku akan menyelamatkannya," sahut Naga kedua mengendalikan suara Ling Li.Suara pria yang keluar d
Belum hilang rasa penasaran Ling Li tentang pil ditangannya Ling Li menatap selembar kertas yang tergulung di depannya, Ling Li langsung mengambil gulungan kertas dan bersiap bertanya kertas apa itu tapi Ling Li tersadar wanita tua itu sudah menghilang."Wanita muda aku tahu banyak yang ingin kamu tanyakan, percayalah padaku keduanya itu akan berguna bagimu. Pergilah, aku yakin kamu bisa menyelamatkan ras Elf," ucap suara sang Nenek yang langsung menghilang.Ling Li membawa kedua pemberian sang Nenek misterius dan berjalan pergi dengan seribu pertanyaan, Ling Li tidak memiliki pilihan selain percaya bahwa yang dibawanya saat ini pasti akan berguna."Apa kamu tahu kertas gulungan apa yang ada di tanganmu itu?" tanya Naga kedua."Tidak tahu, memangnya apa?" tanya Ling Li yang malah balik bertanya."Itu resep pil penolak racun, siapapun Nenek itu dia pasti alchemist tingkat atas," ucap Naga kedua."Lalu kenapa dia memberikannya padaku?" tanya Ling Li lagi."Nenek itu tahu resep pil penol
Ling Li menyeringai sambil memegang erat pedangnya, Ling Li sudah tidak sabar ingin menghabisi murid perguruan black racun yang berlagak ingin melawannya dan mengira bisa menghabisinya."Pantas saja aku merasa tidak asing dengan pedang itu, ternyata itu pedang sayap Naga," ucap Naga kedua."Aku kira kamu sudah mengetahuinya sejak pertama bertemu," sahut Sin."Kalian mau maju, atau aku yang maju," ucap Ling Li."Heeeeh, memangnya kalau kamu yang maju kamu bisa menang melawan kita," sahut salah satu murid dengan sombongnya."Kalau belum dicoba mana tau!" Teriak Ling Li yang langsung berlari sambil mengayunkan pedangnya."Arrrrrrrrkkkkkhhhhh, kamu membunuh teman kami," teriak beberapa murid serentak."Tenang saja kalian juga akan menyusul mereka," sahut Ling Li menyeringai sambil mengayunkan pedangnya.Ling Li menjilati pedangnya yang berlumuran darah, Ling Li menatap potongan tubuh murid yang tersisa di depannya, gerbang perguruan black racun dibanjiri darah segar muridnya sendiri."Apa
Whuuuuuuuuuussssssss.Boooooooooooooommmmm.Duuuuuuuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr.Duuuuuuuuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrr.Ratu Elf tidak henti menggunakan sihirnya menyerang Ketua utama, tidak puas hanya menyerang menggunakan sihir Ratu Elf langsung merubah batu dan kayu di depannya menjadi pedang dan bom.Treeeeeng treeeeeng treeeeeng.Ketua utama mengeluarkan pedangnya menangkis serangan pedang kayu yang tidak ada habisnya, jimat mantra pelindung yang dibawanya hampir habis untuk menahan bom dan serangan sihir Ratu Elf."Ini tidak bagus untukku, bagaimanapun juga aku tidak akan bisa menang melawan Ratu Elf itu," ucap Ketua utama."Semua ini salah wanita muda itu, suatu hari nanti aku akan membalasnya dan meminta perhitungan padanya," sambung Ketua utama."Kalian berdua tunggu saja, percayalah semua tidak akan berakhir seperti ini saja," teriak Ketua utama yang langsung menghilang.Ratu Elf mengembalikan batu dan kayu seperti semula, sihir yang digunakannya untuk menyerang Ketua utama perguruan Bl
Di dalam tenda Ling Li masih terlihat sangat santai walau peperangan sudah berakhir, Ling Li sangat yakin sebentar lagi pangeran akan datang mengunjunginya."Tinggalkan aku sendiri, aku mau bicara dengannya," ucap suara dari luar tenda.Ling Li tersenyum sambil berpura-pura tertidur, dari luar Pangeran Yan berjalan ke arahnya dan langsung melepaskan ikatan di tangan nya."Bangunlah," ucap Pangeran Yan."Haaaaah, Baru kali ini aku memiliki tahanan yang sangat santai, masih bisa tidur pulas walau berada di situasi seperti ini wanta yang tidak takut mati," dalam hati Pangeran Yan.Ling Li perlahan membuka matanya, tangannya yang sudah tidak terikat membuatnya langsung mengucek matanya berpura-pura baru bangung dari tidurnya."Hooooaaaaam, Bagaimana peperangan nya Pangeran?" tanya Ling Li."Kali ini pasukan kerajaan Reya mundur lebih cepat, untung aku menuruti perkataan mu," ucap Pangeran Yan."Kamu bukan mata-mata musuh bagaimana kamu mengetahuinya, atau jangan-jangan kamu adalah penyihi
Di Istana Kerajaan Gan Ling Li beristirahat beberapa hari, permintaan langsung dari Pangeran Yan yang ingin membalas budi tentu saja tidak akan ditolak olehnya karena Ling Li sendiri masih harus mencari informasi tentang Naga lainnya.Di dalam kamar Ling Li mencoba menyatukan aura nadinya yang menjadi berantakan karena memaksa menyerap batu jiwa tingkat tinggi, perlahan lautan spiritualnya kembali terbentuk dan terlihat lebih besar dari sebelumnya."Akhirnya, tubuhku terasa jauh lebih baik sekarang," ucap Ling Li sambil menggerakkan tangan dan kakinya."Aku kira membutuhkan waktu lama untukmu menyatukan lautan aura nadi spiritual mu," sahut Sin yang seperti biasa terkejut dengan yang dilihat dari Ling Li."Aku juga berpikir begitu, tapi baguslah aku jadi bisa mencari informasi dengan cepat," ucap Ling Li santai.Tok tok tok.Ling Li bergegas berdiri setelah mendengar suara ketukan pintu dan langsung membukanya, melihat siapa yang datang Ling Li hanya menatapnya."Apa aku mengganggu sa
Suasana menjadi hening Ling Li menatap pria Elf di depannya yang sedang menundukkan kepalanya, Ling Li bisa melihat ekspresi kesal marah dan benci menjadi satu di wajahnya."Aku selesaikan saja dengan cepat," gumam Ling Li sambil menggelengkan kepalanya."Kamu tahu apa alasan aku membeli mu?" tanya Ling Li yang langsung duduk di samping pria Elf."Sudah aku bilang semua manusia sama saja, kamu pasti akan memanfaatkan ku untuk kepentingan pribadimu, aku tegaskan sekali lagi Aku tidak mau menjadi budak nafsu mu," sahut pria Elf."Salah dan walau kamu tampan aku tidak tertarik sama sekali pada mu, sebenarnya aku hanya ingin membebaskan mu, kalau hanya untuk memanfaatkan bangsa Elf aku pasti akan memanfaatkan Ibumu sang Ratu Elf," ucap Ling Li.Pria Elf menatap Ling Li kebingungan, apa mungkin manusia di sampingnya itu sudah bertemu dengan ibunya tapi ibunya sudah cukup lama ditangkap oleh manusia dan dirinya sendiri serta Ras Elf lainnya sama sekali tidak mengetahui di mana keberadaannya