Share

Tidak Akan Menyerah.

Aku membuka mataku. Menatap Venezuela yang duduk di balkon ruangan. Ini adalah kamar kehidupan pertamaku. Dan tempat ini juga menjadi tempat pertemuan kami.

Aku berjalan menghampiri Venezuela. Aku duduk di hadapannya dan mencomot salah satu hidangan di meja itu.

"Maafkan aku, karena emosiku kau jadi marah kemarin." Ujar Venezuela sembari menundukkan tatapannya.

"Untuk apa kau minta maaf ? Bagaimanapun wanita itu memang sudah kurang ajar. Tanpa emosi dari mu pun, aku pasti sudah menjelek-jelekkan wanita itu." Jelaskan sambil melihat keluar balkon.

Pemandangan yang sudah sangat lama sekali tidak kulihat. Pusat kota yang tentram di bawah kerajaan yang aku pimpin.

"Kau bisa mengabaikan perasaan yang datang dari hatimu. Agar kau tidak terbawa emosi denganku."

Aku menatap Venezuela. Aku tahu dia sangat ingin marah saat ini. Rasa kecewanya juga sangat besar. Tapi ia selalu dituntut untuk menjadi wanita terhormat, yang tidak mudah terpancing emosi.

"Apa kau, tidak bisa menyukai laki-la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status