Share

18. Bayaran dari Ramona

Senja menghiasi langit dengan warna jingga yang demikian anggun. Tampak koloni burung beterbangan membentuk segitiga menuju ke suatu arah. Senja adalah waktu yang tepat untuk kembali ke sarang mereka.

Nampaknya dua pria yang terduduk di balkon sebuah kamar tengah menikmati pemandangan itu. Mereka saling berbincang, namun pandangan mereka tertuju pada maha karya Tuhan yang indah pada diri senja yang sedemikian megah.

"Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar, Dim. Apa kau yakin akan meninggalkan Ramona demi gadis yang baru saja kau kenal? Memang, dari segi fisik dia memiliki tubuh yang-" Roy menjeda ucapanya, gambaran tubuh molek gadis yang mereka perbincangkan dengan mudah muncul ke dasar pikirannya.

Mungkin alasan fisik yang menjadikan Dimas bisa dengan mudah jatuh cinta dalam waktu singkat pada gadis tersebut. Pikir Roy.

"Bukan masalah itu, Om. Dimas sudah muak. Selalu di kekang, aku harus nurut kemauan dia. Nongkrong ketemu teman-teman ga boleh, bolehnya keluar rumah juga harus ij
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status