Share

Bab 44. Dendam Seorang Ayah

Meskipun amnesia, satu yang tidak berubah dari Diva. Dia memakan apa saja, tapi tubuhnya kasih tetap langsung seperti dulu. Untuk yang satu itu, nira dan Echa sudah sering menanyakannya, tapi mereka tidak mendapatkan jawaban. Sampai sekarang, saat mereka bertanya, Diva tetap tak bisa menjawabnya.

"Lo udah bikin kita kesal, Va. Masa lo ingat sama dua nyebelin itu, terus sama kita nggak ingat?" tanya Nora memprotes. "Yang duluan sahabatan sama lo itu, 'kan, kita berdua, bukan mereka. Iya. 'kan, Cha?"

Echa mengangguk membenarkan perkataan Nora. "Yang jadi best friend lo duluan itu kita, bukan mereka berdua!" Dia menunjuk Kevin dan Arsyi yang duduk di depan televisi. Entah apanyang mereka bicarakan, dilihat dari wajah ketiganya yang serius sepertinya mereka membicarakan hal yang penting.

Diva meringis. "Maaf," ucapnya tak enak. "Nggak tau kenapa tadi pas bilang sayang ke Juna gitu aku jadi ingat mereka berdua."

"Anehnya lo kasih belum ingat Juna sepenuhnya?"

Diva mengangguk menjawab p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status