Share

PART 3

Yang peduli belum tentu ada rasa kan?

Bisa jadi dia cuma kasihan

~~~

Tidak sampai 2 menit Bara sudah sampai di UKS tentunya dengan pengikut setia di balakangnya. Stella memberikan tatapan tajam ke Regal dan Acha justru ia kembali mengambil kacanya. Tanpa babibu lagi, Bara langsung menganggkat Queen menuju parkiran.

"Dimana?" tanya Bara pada Stella. Stella yang di tanya mengerutkan keningnya dan bertanya, "maksudnya?"

"Dimana mobil?" tanya Bara lagi.

"Mobil itu di parkiran mobil, ini mobil juga ni Bar, masa lo gatau yang mana mobil sih?" ucap Stella menunjuk mobil mobil yang ada di parkiran itu.

"Ck, mobil lo mana?" Bara kesal, bisa bisanya dalam keadaan seperti ini Stella bercanda.

"Yaa bilang yang jelas dong, masa bicara setengah setengah, mana gue paham," ucapnya juga sama kesalnya seperti Bara. Lalu dia berjalan ke mobilnya dan membuka pintu belakang mobilnya.

Bara meletakkan Queen dengan hati hati. Sebelum menutup pintu, dia sempat melihat muka Queen yang pucat itu sekilas.

"Bara, lo ikut yaa. Nanti kalau engga, siapa yang bawa dia masuk nanti." Stella meminta Bara tetapi ia menolak dengan menggeleng.

"Dokter." Satu kata itu membuat Stella bingung, apa lagi maksudnya? Belum sempat Stella bertanya, Bara sudah tidak ada di tempatnya.

"Makasiiii Baraaa!" ujarnya berteriak agar Bara bisa mendengarnya.

Tasya dan Acha masuk ke mobil Stella. Tasya di depan dan Acha di balakang, meletakkan kepala Queen di atas pahanya. Stella melajukan mobilnya menuju rumah sakit setelah meminta izin kepada guru dan satpam. Beruntung jalanan sepi saat ini jadi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di rumah sakit.

Kenapa mereka bisa lolos pergi berempat dengan mudah bisa keluar dari sekolah itu?

Itu karena Acha, dia anak pemilik sekolah dan satpam mengizinkan. Juga Stella, dia anak kepala sekolah. Lagipula mereka perempuan semua, jika hanya satu yang pergi bisa jadi nanti ada apa apa dan Queen sedang tidak sadarkan diri. Dan jika hanya dua yang pergi dan satu tinggal, tidak ada yang mau mengalah untuk tinggal karena mereka tidak ingin tinggal sendiri. jika satu pergi maka pergi semua, setia kawan mereka mah. Dan satu lagi setiap hari ini yaitu hari kamis setelah istirahat, guru guru rapat dan anak anak di bebaskan.

Sebenarnya tadi sahabat sahabat Queen ingin mengikuti hukuman yang di jalankan Queen tapi tatapan Pak Bambang membuat mereka takut untuk ikut dengan Queen. Bisa bisa tidak pernah belajar fisika mereka setahun.

"Dokter, dokter tolongin teman saya dok." Setelah sampai di rumah sakit, Tasya langsung turun dan memanggil dokter.

Perawat perawat di sana membawa Queen ke atas brankar dan membawa ke ruangan IGD.

Stella, Acha dan Tasya mondar mandir di depan pintu IGD, mereka sangat khawatir dengan keadaan Queen.

Selang beberapa lama, dokter keluar dari ruangan IGD. Stella, Acha dan Tasya langsung berlari menghampiri dokter. Rasa khawatir tambah menyerang mereka setelah melihat wajah dokter.

"Queen tidak apa apa, hanya kecapeaan saja, dia hanya butuh banyak istirahat dan makan yang cukup. Saya permisi." Setelah dokter mengatakan itu, Stella, Acha, dan Tasya saling melempar pandangan.

"Dokter kenapa tau nama Queen?" tanya Acha sangat bingung.

"Iya yaa, ada yang aneh, padahal kita gaada kasih tau dokter nama Queen. Atau dokter itu oomnya Queen?" tanya Tasya, mereka mengangkat bahunya tidak tau dan langsung masuk ke ruangan Queen yang telah dipindahkan ke ruang rawat.

Sementara itu, cewek berambut lurus itu mencoba membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Dia mengedarkan pandangan, merasa tidak asing dengan tempat ini. Tapi tadi dia ada di UKS, bukan di sini.

"Queen, lo udah sadar?" Suara dari sofa seberang brankarnya membuat cewek cantik itu melihat sumber suara. Itu Tasya yang sedang duduk di sofa.

Queen hanya mengangguk lalu mencoba bangkit untuk duduk. Dia mengambil minum yang Tasya berikan kepadanya dan meminumnya hingga tandas.

"Makasih," ucap Queen lalu memberikan gelas tadi kepada Tasya. Tasya mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Gimana keadaan lo Queen?" Kini giliran Acha yang berbicara.

"Lebih baik," jawab Queen sambil tersenyum.

"Queen, kata dokter tadi lo harus banyak istirahat sama makan yang cukup. Dan pasti lo jarang makan malam kan, sama lo jarang sarapan juga kan. Pokoknya gaada yaa gue lihat lo sakit kaya gini lagi. Lo harus makan, setidaknya lima sondok," ujar Stella lalu memberikan jeruk yang sudah ia buka kepada Queen.

"Iya iya Stella bawel. Padahal kan gue sering makan malam, istirahat juga cukup. Apa perlu gue tidur waktu guru nerangin pelajaran?" Queen menerima jeruk tersebut dan memakannya.

"Yaa ga gitu juga kali," kata Tasya sambil memutar bola matanya malas.

"Queen, lo tau ga-" Ucapan Acha dipotong cepat oleh Queen.

"Engga," ucap Queen dengan tampang polosnya.

"Iss, dengerin gue dulu elah Queen. Jadi tadi waktu lo di UKS ngigau gini 'Ayah Bunda Queen kangen' gelisah lagi lo. Bukannya lo manggil mama sama papa yaa Queen? Kan kami juga manggil ortu lo dengan sebutan mama papa," jelas Acha seraya mengupas apel yang berada di atas nakas untuk Queen.

Deg

"Hmmm ituu, Mama sama Papa kadang gue manggil Bunda sama Ayah," jawab Queen terlihat gugup. Mereka hanya ber ooo ria sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

"Oh iya Queen, tadi Bara gendongin lo masuk ke dalam mobil Queen, tapi iya sih dipaksa  Stella. Tapikan mana pernah sejarahnya Albara Samudra gendongin cewek. Gue rasa dia pasti suka sama lo deh Queen." Tasya berputar putar di tempatnya. Dia kelihatan histeris, padahal bukan dia yang diperlakukan seperti itu tapi dia yang senyam senyum sendiri.

"Malahan dari 3 bulan yang lalu waktu dia follow I* lo," imbuhnya.

Cewek berambut coklat itu terlihat berhenti memakan apelnya, dia beralih menatap Tasya dan menyangkal ucapan Tasya, "itu Regal yang follow, bukan dia."

"Doro mono lo too Qooon, goo yokon doyo soko lo, bonoron doh Qooon." Acha dengan mulut yang penuh dengan apel itu mencoba membenarkan ucapan Tasya.

"Apa sih yang lo bilang Cha?" tanya Queen. Acha cepat cepat menghabiskan apel yang ada di mulutnya lalu membenarkan taka katanya, "dari mana lo tau kalau Regal yang follow lo? Gue yakin dia suka sama lo, benerah deh Queen," ucap Acha memperbaiki ucapannya.

"Regal sendiri yang bilang sama gue waktu itu. Hm kalian ni, itu terus yang kalian bilang. Lagipun dia suka sama Stella, bukan sama gue. Dan dia lakuin itu karna dia di suruh sama Stella," sanggah Queen menyingkirkan pikiran mereka.

Mendengar ucapan Queen membuat Acha dan Tasya langsung memandang Stella seolah bertanya apa yang terjadi. Stella yang sudah mengerti tatapan itu lalu menarik nafasnya untuk mulai bercerita.

"Jadi waktu kemah, gue sama Ziva, adeknya Bara satu regu. Nah terus malamnya, gue sama Ziva ga bisa tidur. Kalian kan tau gue payah tidur di rumah, apalagi kemah. Nah terus dia bilang gini 'Kak, Bang Bara pernah suka sama Kakak. Dia yang bilang sendiri sama Ziva, tapi gatau sekarang dia masih suka Kakak atau engga karna dia bilang waktu itu udah lama banget, waktu dia kelas 7, karna dia kagum sama kakak, ikut lomba lomba waktu sama sama dulu' jadi gitu dan gue rasa sekarang dia suka sama lo Queen, karna tatapan dia mandang gue dulu sama tatapan dia mandang gue sekarang itu beda. Dan gue juga ga suka sama Bara,” jelas Stella membuat teman temannya langsung tersenyum jahil.

"Gimana mau suka sama Bara, lo aja sukanya sama Raga. Ahahahaha." Mereka semua tertawa mendengar ucapan Acha dan membuat Stella malu.

-SALQUEEN-

Setelah dirawat selama 2 hari, maka Queen sudah di perbolehkan pulang hari ini. Hanya sahabat sahabatnya yang menjaganya setiap hari. Jika kalian bertanya di mana orang tuanya Queen maka jawabannya ada di

3 bulan yang lalu

"Nak sini dulu, kami mau bicara serius sama kamu." Hana—Mama Queen— menghentikan langkah Queen yang akan menuju tangga. Queen mengurungkan niatnya lalu berjalan ke ruang keluarganya dan duduk di sofa samping mamanya.

"Iya ma, kenapa?" tanya Queen tidak lupa senyumannya.

"Jadi gini Queen.... emmmm.... gimana yaa, emmm gi-" Ucapan Hana langsung di potong oleh Braka, papanya Queen.

"Gini Queen sayang, Papa sama Mama berencana untuk ngobatin adik kamu Arga di LA karna di sini peralatannya gak lengkap. Kamu lihat kan udah hampir tiga tahun tapi adek kamu ga sembuh sembuh juga. Dan sekalian Papa mau nanganin perusahaan Papa yang hampir bangkrut di sana. Jadi Papa kasih kamu pilihan, mau tetap di sini atau ikut kami ke LA sayang?" Mendengar penjelasan Braka membuat Queen terkejut.

"Atau mau tinggal di rumah nenek," lanjut Braka.

"Hmmm gimana yaa Paa, aku pikirin dulu deh pa, masih bingung," jawab Queen dengan raut bingung.

Queen ini kadang di panggil Melody dan kadang juga di panggil Queen, tapi seringan di pnggil Queen sih. Kalau mood aja mereka manggilnya Melody.

"Yaudah. Mau makan dulu atau mandi dulu? Makan aja kali ya? Papa udah lapar ni." Braka memegang perutnya dengan tangan kanannya.

"Yaudah pa makan aja dulu, kasian cacing di perut papa udah demo minta makan." Queen memasang tanpang ngeselin, ia mengeluarkan gigi giginya yang putih itu membuat Braka tertawa.

"Kamu ini bisa aja," ucap Braka lalu mereka tertawa bersama.

Selesai makan, Queen langsung menuju kamarnya dan mandi terlebih dahulu. Setelah itu ia merebahkan tubuhnya di kasur king sizenya sambil memikirkan pilihan yang Papanya berikan tadi.

Buliran bening lolos dari matanya. "Kalau gue tinggal di rumah nenek, sekolah baru lagi, kalau ikut ke LA juga sama. Lagian sahabat gue mereka di sini semua. Terus kalau gue di sini gue tinggal sendiri. Gue ga yakin gue bisa. Lagian kenapa sih Arga harus ke LA. Tapi gue ga boleh egois. Arga harus sembuh, dia harus bisa bahagia kayak anak anak lainnya, nanti dia selalu di ejek kalau gak sembuh. Ga ga boleh, gue sayang sama dia. Ah jadi bingung." Queen bermonolog sibuk bergulat dengan pikirannya menentukan pilihan mana yang harus ia pilih sampai sampai ia tertidur dengan air mata yang sudah mengering.

-SALQUEEN-

Queen terbangun dari tidurnya karena suara notifikasi dari hpnya. Ia membuka benda pipih berlogo apel di gigit itu dan langsung terkejut melihat notifnya.

@albarasamudra has started to follow you

"Gila ni anak, palingan ada yang mainin hp dia ni. Eh tapi kok gue udah follow dia nih, perasaan gue ga ada follow Bara, tau I* aja engga. Pasti Tasya Acha atau Stella ni. Kan mereka megang I* gue. Awas aja besok." Kesal Queen berbicara sendiri.

Kini giliran line nya yang berbunyi.

SI UPIL SEMUA ISINYA

tasya

Queen sayaaaaang, bara follback lo nich, soalnya kan i* lo ada di hp gueeee. Atau jangan jangan dia suka sama loooo

stellavalencia

iya nih Queen, lo tdi fllw dia? ntifnya msuk jga ni di hp gue

acha cantik

Hah iya? Bara follback Queen? Ah mantap. bagus juga ide gue yaaa, tadi gue yang follow Queen. Lo pasti senang kan di follback cogaaaan

BARAQUEEN

BARAQUEEN

BARAQUEEN

stellavalencia

lo yg fllw cha?

mntep jga ide lo

acha cantik

Iya dong, Acha gitu loh

salqueen

acha sialan, awas aja lo cha. mau letak di mana muka gue besok kalau ketemu sama baraa? astaga chaa

acha cantik

Yaa di depan dong Queen

Gimana sih lo

Lagian juga ni yaa, gue tau lo suka Baraa

Hayooo ngaku aja looo

salqueen

engga yaa-_-

sotoy loo

tasya

Mampus lo cha, Queen marah tuu

stellavalencia

hayolah acha

Queen menghempaskan HPnya ke sembarang arah. Cewek itu sangat kesal sekarang, tapi kenapa Bara follback instagramnya? Ah sudahlah, Queen tidak peduli tentang itu sekarang, yang ia pikirkan hanya pilihan yang akan di pilihnya nanti.

Di lain tempat, laki laki dengan rambut jambul andalannya sedang meminjam HP temannya untuk bermain game tapi ucapannya tadi melenceng karena notifikasi yang berasal dari I* mencuri perhatiannya. Ia membuka I* yang berada di hp itu.

@salqueenamelody has started to follow you

"Ah mantap nii, gue follback ah," ucapnya lalu menekan follback. Ia memasang senyum smirk dan keluar dari aplikasi I*.

"Ngapain lo Gal? Kok tampang lo gitu sih?" tanya Langit yang melihat senyum smirk Regal.

"Sttt, nanti Bara dengar, gue follback Queen," kata Regal menutup mulut Langit tapi suaranya tetap besar.

"Bodoh lo, suara lo aja besar. Lo sendiri yang buat Bara dengar nanti," ujar Langit menyingkirkan tangan Regal yang berada di mulutnya.

"Asin lagi tangan lo," lanjutnya.

"Siniin hp gue," ucap Bara yang baru datang dari kamar mandi.

"Ah Bara lo-"

"Gue denger tadi," ucap Bara memotong ucapan Regal. Regal menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Bara lalu membuka aplikasi i*******m dan menDM Queen.

regal yg fllw lo pke akn gw.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status