Beranda / Romansa / SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK / BAB. 80 Momen Yang Salah

Share

BAB. 80 Momen Yang Salah

last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-18 13:42:33

"Iya, Sayang. Ayo turunlah dari mobil." serunya lagi lalu membuka pintu mobil untuk istrinya.

"Mas, tolong jangan bercanda. Aku sedang sibuk saat ini? Ayo putar balik mobilnya. Aku ingin segera sampai ke rumah," tutur Farah memohon kepada suaminya.

"Kita menginap di sini, malam ini." Peter mencoba menjelaskan kepada Farah.

"Ta ... tapi, Mas. Siapa yang akan membersihkan rumah, jika kita berdua malah bersantai-santai di hotel?" tukas Farah kepada suaminya.

"Cih! Jadi kamu mengkhawatirkan itu dari tadi?"

"I ... iya, Mas."

"Kamu, ini! Ya sudah turun dari mobil, setelah itu aku akan menjelaskan semua kepadamu.”

Setelah keluar dari mobil, Peter segera menggenggam tangan istrinya menuju ke resepsionis hotel itu, untuk memesan sebuah kamar mewah yang akan mereka tempati malam ini.

Setelah semua urusan di resepsionis beres. Pihak hotel segera memberikan sebuah kunci kamar di tangan Peter.

"Mari silakan, Tuan dan Nona, ikut saya." seru salah seorang petugas hotel, yang bertugas untuk menganta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 84 Terjebak Macet

    Hari Wisuda pun tiba. Farah dan teman-temannya mulai mengikuti prosesi dan acara demi acara pengukuhan kelulusan mereka di tingkat sarjana strata satu.Hari ini, Farah tampil sangat anggun dengan balutan kebaya modern warna lilac yang semakin membuat penampilannya menjadi sangat cantik.Acara hampir saja dimulai namun sang suami dan asistennya belum juga sampai ke lokasi wisuda.Farah mulai gelisah melihat kiri dan kanan siapa tahu suaminya telah datang. Namun tetap tidak ada. Yang terlihat hanya kedua orang tuanya juga kakek dan neneknya. Kursi di samping Opa Tom masih saja kosong."Duh, Mas Peter kok lama banget sih, datangnya!" tuturnya dalam hati.Ternyata bukan hanya Farah yang panik. Jane juga merasakan hal yang sama. Leon, sang tunangan. Belum juga sampai di gedung tersebut."Farah, Pak Bos Peter belum datang juga?" tanya Jane kepada sahabatnya."Belum nih, Jane." jawabnya cemas."Jangan-jangan mereka satu mobil dengan Mas Leon.""Ya, bisa jadi begitu." jawab Farah lagi.Ternya

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 83 Reza Mengkapkan perasaannya

    "Deg!" Jantung Farah mulai berdetak sangat kencang mendengar kalimat dari ibu mertuanya.Peter yang juga ikut mendengar perkataan sang ibu. Segera pasang badan membela istrinya dan menjawab pertanyaan ibunya."Setelah Farah di wisuda, kami akan merencanakan bulan madu, Mami. Jadi ditunggu saja hasil dari perjuangan kami, selama di sana." "Wah, Papi dan Mami. Sangat tidak sabar mendengar kabar bahagia dari kalian. Oh ya kalian rencananya bulan madu ke mana, Farah?" Selidik Mami Neira. Sepertinya dia sedikit curiga dengan keduanya.Mami Neira berpikir jika mereka masih saja bersandiwara. Untuk itu dia menanyakan negara tujuan mereka bulan madu kepada Farah."Ayo, Sayang. Jawab pertanyaan Mami Neira." Kali ini Mami Dira juga ikut angkat suara. Untuk mematahkan kecurigaannya dengan sang suami. Terhadap interaksi keduanya."Ka ... kami rencananya hendak ke Italia, Mami." ucap Farah gugup.Untung saja tadi malam sang suami sempat menanyakan negara yang paling dirinya kunjungi jika ingin me

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 82 Kumpul Keluarga

    Ucapan Peter itu, lagi-lagi membuat Farah semakin bingung. Semua terasa tiba-tiba baginya. Lalu dia pun berkata lagi,"Mas ... aku ...." Dengan cepat Peter meletakkan satu jari telunjuknya di atas bibir sang istri. Seraya berkata,"Jangan katakan apapun sekarang. Aku akan menunggu kapan waktu yang tepat, kamu mengungkapkan isi hatimu. Tapi tidak untuk sekarang. Aku akan memberimu waktu untuk berpikir. Apakah kamu setuju?" tanya Peter kepada sang istri."I ... iya, Mas. Aku setuju. Ya sudah, aku mau ke dapur dulu," ucapnya lalu bergegas menuju dapur.Farah lalu membuka kulkas. Dirinya melihat jika kulkas miliknya telah terisi penuh dengan berbagai jenis bahan makanan."Mas, kok kulkasnya bisa terisi penuh begini?" tanyanya, kepada suaminya."Oh, Leon yang mengurus semuanya, Sayang. Masaklah sesuka hatimu. Okay?""Iya, Mas." ucap Farah lalu mulai mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. Rencananya, Farah akan memasak beberapa masakan andalannya dan tentu saja makanan kesukaan Op

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 81 Mengungkapkan Isi Hati

    Dengan segera Farah kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang berada di dalam paper bag dari suaminya."Duh, malunya aku! Aku pikir Mas Peter mengajakku menginap di hotel untuk melakukan itu!" gerutunya, dalam hati.Farah segera meraih paper bag itu dan mengeluarkan isinya. Sebuah baju tidur untuk wanita yang terkesan sopan ada dalam genggamannya, saat ini. Dia pun segera menggantinya.Farah terlihat risih sendiri. Bagaimana tidak, baju tidur pilihan suaminya terkesan menutupi seluruh tubuhnya. Sangat berbeda jauh dengan pilihannya tadi siang, yang dirinya beli dari pusat perbelanjaan di mall.Setelah selesai mengganti bajunya dengan baju tidur dari suaminya. Petet pun keluar dari kamar mandi dan kembali masuk ke dalam kamar hotel itu.Farah berjalan menuju ke ranjang berukuran king size itu. Sementara Peter sedang duduk di sofa. Dia sedang mengecek setiap laporan dari para kepala divisi di perusahaan.Farah segera membaringkan tubuhnya dan menut

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 80 Momen Yang Salah

    "Iya, Sayang. Ayo turunlah dari mobil." serunya lagi lalu membuka pintu mobil untuk istrinya."Mas, tolong jangan bercanda. Aku sedang sibuk saat ini? Ayo putar balik mobilnya. Aku ingin segera sampai ke rumah," tutur Farah memohon kepada suaminya."Kita menginap di sini, malam ini." Peter mencoba menjelaskan kepada Farah."Ta ... tapi, Mas. Siapa yang akan membersihkan rumah, jika kita berdua malah bersantai-santai di hotel?" tukas Farah kepada suaminya."Cih! Jadi kamu mengkhawatirkan itu dari tadi?" "I ... iya, Mas.""Kamu, ini! Ya sudah turun dari mobil, setelah itu aku akan menjelaskan semua kepadamu.”Setelah keluar dari mobil, Peter segera menggenggam tangan istrinya menuju ke resepsionis hotel itu, untuk memesan sebuah kamar mewah yang akan mereka tempati malam ini.Setelah semua urusan di resepsionis beres. Pihak hotel segera memberikan sebuah kunci kamar di tangan Peter."Mari silakan, Tuan dan Nona, ikut saya." seru salah seorang petugas hotel, yang bertugas untuk menganta

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 79 Menginap Di Hotel

    Sekarang telah bertatah nama Peter seorang di hatinya. Tidak untuk pria manapun lagi. Sang suami benar-benar telah mencuri hatinya.Peter seketika menyadari jika dirinya terlalu keras kepada istrinya. Dengan penuh kelemahlembutan, sang pria pun memegang pundak Farah dan mengucapkan beberapa kali kata maaf kepadanya."Sayang, maaf .... Tolong maafkan aku, jika aku telah menakutimu. Aku sama sekali tidak sadar. Hatiku diliputi rasa emosi. Karena begitu banyak pria yang menyukai mu. Tolong maafkan aku, Istriku." lirihnya, lalu meraih tubuh istrinya dan membawanya ke dalam pelukannya.Seketika Farah merasa nyaman di dalam pelukan sang suami. Dia pun menumpahkan rasa sedihnya dengan air mata yang terus terurai di kedua pipinya."Mas, aku ... aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pria itu. Tolong percayalah kepadaku," ucapnya sedih, sambil terus menangis."Iya, aku percaya. Tolong maafkan aku. Berhentilah menangis. Aku tidak pernah suka melihatmu menangis," serunya dari kesungguhan hat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status