Share

19. Ketakutan Hilmi

Semenjak keluar dari rumah sakit, Hilmi banyak merenung. Kesedihan terlihat dengan jelas di wajahnya. Berbagai ketakutan menghantui pikiran Hilmi membuat ia tak merespon perkataan mama Agni.

"Kamu kenapa? Kamu gak senang kalau hamil sehingga kamu terlihat sedih seperti itu?"

tanya mama Agni sambil menepuk pundak Hilmi yang tampak mematung.

"Sa-saya gak papa, Ma,"

"Ma, apa perjanjian itu tetap berlaku untuk anak ini?"

"Aku inginnya seperti itu, tapi Arfan sudah memiliki anak yang ia adopsi dari panti. Mungkin Arfan tak akan peduli jika tak ada yang memberitahukan dirinya,"

Ada rasa sakit di hati Hilmi, kala Arfan tak akan diberi tahu perihal kehamilannya. Namun, ada juga rasa bahagia karena dengan itu, kemungkinan anak dalam kandungannya akan tetap bersamanya. Haruskah anaknya tumbuh tanpa mengenal siapa sosok ayahnya? Tapi, kalau Arfan tahu, haruskah anaknya tak mengenal Hilmi karena diambil oleh ayahnya?

"Kenapa mama gak mau memberitahu mas Arfan?"

"Aku melihat Arfan sudah bahagia se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
Semua bermula dr keegoisan mama agni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status