Share

77. MENAKHLUKKAN PENDEKAR SINTING

Pagi itu, langit masih berkabut pasca hujan deras semalam. Awan mendung menggantung, menambah kesan suram suasana di daerah Sungai Kuning. Keadaan masih sangat sunyi, hanya suara kicau burung dan aliran air sungai yang deras terdengar seperti simfoni kehidupan.

Tiba-tiba keheningan itu terusik oleh suara langkah kaki tergesa-gesa. Seorang pria tua, dengan napas memburu, berlari menyusuri jalan setapak di sepanjang tepi sungai. Ia berusaha menghilang dari pandangan beberapa warga yang mengejarnya dengan marah.

Para warga tersebut marah karena ia terlihat beberapa kali mencuri makanan yang tersaji di atas meja pengunjung kedai di kota, kali ini ia mencuri satu ekor utuh ayam panggang.

Pencuri tua itu bersembunyi di balik alang-alang yang tingginya hampir seukuran anak usia dua belas tahun, diam tanpa suara sampai para pengejarnya pergi menjauh.

“Fiuhh, hampir saja!” pria itu memandang hasil curian di tangannya dengan puas, seekor ayam panggang y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status