Share

Penyesalan

Abizar perlahan membuka matanya, tatapannya menyapu seisi ruangan yang didominasi warna puth. Beberapa perawat dan dokter terlihat berjalan hilir mudik melintasi samping jendela kamar ruang perawatan Abizar yang terbuka.

Tangannya urung bergerak saat menyadari ada slang infus yang terpasang. Sementara tangannya tidak leluasa bergerak, Abizar merasakan kalau hidungnya juga masih dipasang alat bantu pernafasan.

Sekujur tubuhnya terasa ngilu dan beberapa bagian malah terasa pedih. Beruntung sepertinya luka yang dideritanya tidak terlalu serius, bahkan luka bakarpun boleh dibilang tidak terlalu menghawatirkan. Sepertinya aksi cepat dan nekat Aksara banyak membantu Abizar untuk selamat dari kobaran api.

Kepala Abizar masih terasa pusing saat mengingat-ngingat kronologi kecelakaan yang tengah menimpanya.

Dia sedang mempersiapkan berkas malam itu, saat entah darimana api berasal, tahu-tahu dia terkepung di ruangan seorang diri. Sia-sia Abizar berteriak dan hendak berlari menyelamatkan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status