Share

Chapter 39

Adrian masih terhanyut dalam amarahnya. Tangannya mengepal erat, dengan wajah yang merah padam. Rahang terlihat mengencang dengan gigi yang mengeretak. Tak ketinggalan, sorot matanya pun memerah, seolah tak luput ambil bagian, menyempurnakan rona murka di wajahnya. Shania yang khawatir lawan bicaranya itu akan pingsan karena amarahnya sendiri, segera saja berusaha untuk mengurangi intensitas emosi pria itu dengan berujar tenang, "Syaraf Anda tegang, Pak Adrian. Tidak baik untuk kesehatan. Anda bisa menderita sakit kepala tegang, atau bahkan serangan jantung. Jangan lupa resiko lainnya yang tak kalah buruk, stroke."

Adrian mendengus geram mendapat peringatan itu. Lirikan tajam mengarah pada Shania, namun sesaat kemudian pria itu tampak bisa mengendalikan dirinya dengan baik, karena sedikit pikiran warasnya yang tersisa membenarkan ucapan Shania. Pria itu mendesah keras. "Apakah Anda masih ingin mendengarkan alasan kemarahan saya pada Edward, Nyonya?"

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status