Share

Bab 47: Misteri di Balik Danau

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 22:37:56

Lam Juan memimpin jalan dengan langkah cepat dibawah bimbingan Huan Si Jie. Sementara Ji Liong mengikutinya dengan hati-hati. Di tengah gelapnya gua yang semakin dalam, udara menjadi lebih dingin dan lembap. Suara tetesan air yang jatuh dari dinding gua memecah keheningan, menambah nuansa misteri di tempat itu.

“Ketua, kita akan menuju tempat yang lebih dalam,” ujar Lam Juan sambil menoleh ke arah Ji Liong. “Ada sebuah jalan menuju danau tersembunyi. Namun, kita harus menyelam untuk melewati jalan terakhir.”

Ji Liong mengerutkan kening, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. Ia terus melangkah, memperhatikan setiap sudut gua yang semakin gelap dan menyesakkan. Sementara itu, Huan Sie Ji berjalan di belakang, tatapannya tenang tetapi penuh kewaspadaan.

Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah ruang besar dalam gua. Cahaya remang dari bebatuan yang bersinar samar-samar memperlihatkan sebuah danau yang luas. Permukaannya tenang, namun kegelapan airnya menyiratkan sesuatu yang misterius.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Shofiyudin Musthofa
mantap banget... #2
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • SIAN JIE SIN KANG (TENAGA SAKTI ALAM DEWA)   Bab 60: Pergolakan di Kaifang

    Di bawah langit yang tertutup awan kelabu, suasana di markas besar Perkumpulan Pengemis Kaifang dipenuhi dengan ketegangan yang terasa memenuhi udara. Para anggota dari berbagai wilayah telah berkumpul di aula utama, tempat pertemuan besar akan digelar. Wajah-wajah penuh tanda tanya dan kegelisahan memenuhi ruangan itu. Mereka adalah kaum pengemis, namun di dunia persilatan, Perkumpulan Pengemis Kaifang bukanlah sekadar kumpulan gelandangan biasa. Dengan ribuan anggota yang tersebar di seluruh negeri, mereka adalah kekuatan yang diperhitungkan, mata dan telinga dunia persilatan yang bisa menentukan arah perubahan zaman.Hari ini, sebuah kabar buruk menyebar dengan cepat. Ketua mereka, telah menghilang tanpa jejak. Tidak ada pesan, tidak ada peringatan, hanya sunyi yang menciptakan kekacauan di antara para anggota. Desas-desus menyatakan bahwa ia telah tewas dalam sebuah pertarungan melawan musuh yang tidak diketahui. Yang lebih mengejutkan, pusaka tertinggi mereka, Tongkat Pemukul An

  • SIAN JIE SIN KANG (TENAGA SAKTI ALAM DEWA)   Bab 59: Bayangan Misterius

    Di bawah langit malam yang semakin pekat, suasana di halaman utama Tian Gong Pai masih dipenuhi ketegangan yang melanda siapapun yang berada di tempat itu. Ratusan murid menyaksikan pertarungan yang akan menentukan nasib sekte mereka. Beberapa dari mereka menahan napas, sementara yang lain berbisik dengan penuh kecemasan. Udara terasa berat oleh tekanan energi yang melingkupi area tersebut, seolah-olah alam pun menahan napas menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.Wajah Tian Ju semakin mengeras. Ucapan Ji Liong yang membujuknya untuk menyerah, malah membuat ia murka. "Menyerah? Hahaha! Mimpi saja!" Dengan cepat, ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan berteriak, "Semua murid yang setia padaku! Bunuh mereka!"Saat Tian Ju berteriak lantang, puluhan murid yang setia kepadanya langsung bergerak maju dengan pedang terhunus, mencoba menyerang Ji Liong dan keempat Pelindung Naga. Mereka mengerahkan seluruh keberanian dan kekuatan mereka, yakin bahwa jumlah mereka yang banyak akan mamp

  • SIAN JIE SIN KANG (TENAGA SAKTI ALAM DEWA)   Bab 58: Kembalinya Sang Ketua

    Malam masih pekat saat Ji Liong bersama keempat Pelindung Naga bergerak menuju Tian Gong Pai. Perjalanan mereka penuh dengan kewaspadaan, sebab mereka tahu musuh bisa saja mengintai kapan saja. Angin dingin dari Pegunungan Qilian berhembus menerpa mereka, membawa kesunyian yang menegangkan."Kita hampir sampai," kata Pelindung Naga Timur, yang berjalan di depan.Dari kejauhan, siluet bukit Tian Gong mulai terlihat. Sekte yang pernah menjadi tempat Ji Liong tumbuh dan berkembang kini tampak seperti benteng yang dipenuhi penjaga. Cahaya obor berjejer di sepanjang gerbang utama, menandakan kesiapan para pengawal untuk menghadapi siapa pun yang mencoba masuk tanpa izin.Saat mereka tiba di depan gerbang utama, beberapa sosok berjubah gelap muncul dari bayangan. Para penjaga Tian Gong Pai yang seharusnya mengenali mereka malah berdiri dengan siaga, menatap mereka dengan tatapan penuh kecurigaan."Berhenti di situ!" salah satu penjaga berseru. "Tidak ada yang boleh masuk tanpa izin ketua ka

  • SIAN JIE SIN KANG (TENAGA SAKTI ALAM DEWA)   Bab 57: Rencana Kembali ke Tian Gong Pai

    Malam yang sunyi di pegunungan Qilian di perbatasan Gansu dan Qinghai. Angin berhembus lembut membawa aroma tanah yang basah. Di sebuah paviliun yang terletak di puncak bukit, Ji Liong duduk dengan tenang, menatap langit yang dipenuhi bintang. Ia baru saja kembali dari pertempuran melawan beberapa murid Kong Tong Pai, membawa suami istri orang tua dari ketua mereka.Tak lama, suara langkah kaki mendekat. Empat sosok berjubah gelap muncul dan membungkuk hormat di hadapannya. Mereka adalah Empat Pelindung Naga Tian Gong Pai, para pengawal setia yang telah bersumpah untuk melindungi sekte dan pemimpinnya dengan nyawa mereka.Pelindung Naga Timur, yang bertubuh tinggi dengan wajah tajam, maju pertama kali. "Ketua, selama beberapa hari ini aku menyusup ke Shaolin dan Butong untuk menggali informasi. Mereka mulai menaruh prasangka dengan kita menduga Tian Gong Pai menyusun kekuatan untuk menantang mereka. Namun, hingga saat ini mereka belum bergerak secara terang-terangan."Ji Liong mengang

  • SIAN JIE SIN KANG (TENAGA SAKTI ALAM DEWA)   Bab 56. Pertarungan Sengit Murid Utama Kong Tong Pai

    Ji Liong menatap ke arah Pemuda Kong Tong Pai dihadapannya. Ia mencari pemuda inilah yang menyamar sebagai dirinya. Namun sepertinya, pemuda itu tidak bersama mereka.Pemuda Kong Tong Pai tersenyum tipis, tetapi matanya tajam, penuh percaya diri. "Jadi kaulah yang telah membuat kekacauan di sini? Beraninya kau menyusup ke wilayah kami dan berusaha membawa tawanan kami?"Ji Liong tetap berdiri tegap, tidak menunjukkan reaksi apapun. Matanya meneliti pemuda itu dengan saksama, mencoba mengukur kekuatan lawannya. Ia dapat merasakan aura yang cukup kuat dari pemuda itu, menandakan bahwa ia bukanlah pendekar sembarangan."Lepaskan mereka," Ji Liong berkata dingin. "Atau aku akan membuat tempat ini menjadi kuburan bagi kalian."Pemuda itu tertawa kecil, lalu mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada anak buahnya agar tetap waspada. Ia pun maju. "Kau sombong sekali. Aku, Liang Houw, murid utama Kongtong Pai, ingin melihat seberapa kuat kau sebenarnya."Tanpa peringatan, Liang Houw melesat

  • SIAN JIE SIN KANG (TENAGA SAKTI ALAM DEWA)   Bab 55: Topeng Harimau Pembawa Malapetaka

    "Cukup bicara," kata lelaki tua itu akhirnya. "Jangan bermimpi bisa keluar dari tempat ini. Nasib kalian bergantung pada keputusan anak kalian sendiri. Jika ia berhasil menjalankan perannya, kalian akan tetap hidup. Jika tidak..." Ia membiarkan kata-katanya menggantung, tetapi ancaman itu jelas.Dengan itu, lelaki tua itu berbalik dan berjalan keluar ruangan, diikuti oleh dua pengawal setianya. Setelah memastikan keadaan aman, Ji Liong menarik napas dalam-dalam dan mulai bergerak perlahan. Ia harus pergi sebelum seseorang menyadari kehadirannya.Dengan gerakan yang nyaris tak terdengar, ia menutup kembali genteng yang ia angkat tadi dan mundur perlahan. Ia harus memastikan tidak meninggalkan jejak. Setelah itu, dengan kecepatan dan ketangkasan luar biasa, ia melompat ke atap lainnya, bergerak lincah seperti bayangan malam.Ketika akhirnya ia berhasil keluar dari lingkungan rumah itu, Ji Liong berhenti sejenak di salah satu sudut gelap desa, mengatur nafasnya. Ia mendapatkan informasi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status