Share

Bab 6. Terpaksa

"Jes, bukankah kalau kita menikah, perusahaan kita akan bersatu dan menjadi tambah kuat? Kita bisa menyaingi perusahaan keluarga Karl, bahkan kita bisa menjadi lebih kuat dari D. R Corporation. Itu bukan ide yang buruk 'kan?"

Jessi mendorong kekasihnya, hingga pemuda itu jatuh di sebelahnya berbaring. "Aku tidak mau karierku terhambat karena pernikahan."

Jessi bangun dan berdiri, dia mengikat kembali tali handuk kimononya dengan cepat.

Jimmy juga bangun dan langsung memeluk wanita seksi itu dari belakang. "Aku akan membebaskanmu, aku tidak akan mengekang, walau kita sudah menikah. Aku hanya ingin memilikimu karena aku tidak mau kehilangan wanita secantik dirimu."

"Kalau kamu hanya ingin membahas pernikahan, lebih baik kamu pulang saja! Sudah aku katakan sejak lama, aku tidak ingin menikah sebelum pencapaian karierku sampai puncak."

Entah kenapa Jessi merasa kesal jika para kekasihnya membahas tentang pernikahan. Dalam hubungannya pun tidak pernah ada yang dianggapnya dengan serius.

Tidak ada cinta yang ia rasakan terhadap sang kekasih. Jessi hanya ingin bersenang-senang sekaligus memanfaatkan laki-laki yang telah menikmati tubuhnya.

"Ok ok ... aku tidak akan membahas tentang pernikahan lagi, yang penting aku masih tetap bisa bersamamu." Jimmy kembali menciumi leher jenjang wanita seksi itu, namun Jessi sudah tidak berhasrat lagi.

Dia begitu kesal jika membicarakan pernikahan. Setiap wanita yang menikah sudah pasti akan tunduk kepada suaminya. Dan dia tidak mau hal itu terjadi padanya. 

Menurutnya derajat seorang wanita dan laki-laki itu sama saja, tidak bisa dibanding-bandingkan. 

Namun, wanita yang sudah menikah sudah dipastikan tidak bisa sebebas wanita lajang, itulah yang ada di pikiran Jessi dan dia berusaha untuk menghindarinya.

"Sayang ... ayolah! Aku janji tidak akan pernah membicarakan tentang pernikahan lagi."

Jimmy tahu kalau Jessi sudah tidak ingin bercinta lagi karena ia selalu membahas tentang pernikahan.

Namun, ia tidak mau sia-sia. Kedatangannya memang hanya untuk bersenang-senang dengan kekasihnya itu.

"Pulanglah! Aku tidak ingin melakukannya sekarang." Amarahnya membuat gairah bercintanya hilang. Ia sudah tidak berhasrat lagi terhadap Jimmy.

"Baiklah, kalau kamu tidak ingin melakukannya sekarang, besok pagi saja. Sekarang ayolah kita tidur. Aku ingin bersamamu malam ini."

Jimmy menciumi leher kekasihnya sambil meraba-raba tubuh sang kekasih. "Aku sangat menginginkanmu malam ini, tapi aku akan menghargaimu, ayo kita tidur saja!" Jimmy berpura-pura mengajaknya tidur.

Dengan begitu ia yakin Jessi mau melayaninya karena dia tahu Jessi tidak akan pernah mengizinkannya bermalam di rumahnya.

'Terpaksa aku harus melayaninya supaya dia cepat pergi dari sini. Sial sekali aku hari ini,' gumam Jessi dalam hatinya sambil mengembuskan napasnya dengan kasar.

Akhirnya wanita seksi itu pasrah dan menikmati setiap sentuhan yang dilakukan sang kekasih.

Pria tampan itu tersenyum saat Jessi sudah tidak memberontak lagi. Jimmy menarik tali handuk kimono sang kekasih, lalu menjatuhkannya, hingga wanita seksi itu terlihat semakin sempurna jika tanpa busana.

"Sungguh indah ciptaan-Mu," ucapnya saat ia membalikkan tubuh sang kekasih, hingga berhadapan dengannya.

"Aku tidak bisa menolakmu, Sayang." Jessi mendorong laki-laki itu hingga jatuh terlentang di tempat tidur.

"Kamu sudah siap, Jimmy?"

Jessi menatap pria itu dengan penuh minat sambil melucuti pakaian yang menempel di tubuh sang kekasih.

Saat semua pakaian sang kekasih terlepas dari tubuh kekarnya, Jessi merendahkan kepalanya tepat di daerah sensitif Jimmy.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Idris
Ceritanya seru
goodnovel comment avatar
Yos Atibere
sangat seruuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status