"Terima kasih, Hans," ucap Alexa dengan tulus. "Sekarang istirahatlah, aku tidak mau nanti kamu pingsan ketika mengucap janji di depan Tuhan." Alexa tertawa pelan mengejek kakaknya."Baiklah, saya memang sangat lelah." Leon bangun dari duduknya. Jessica bangun dari duduknya. "Ayo aku antar."Jessica mengantar Leon untuk beristirahat di kamarnya, sedangkan Alexa, Bibi Delma, dan Paman Timo masih berada di ruang tamu."Alexa, tolong bantu Bibi untuk menyiapkan semuanya." "Apakah pernikahan ini bisa dipercepat?" tanya Alexa. "Maksudku dilakukan dalam beberapa hari ini.""Tunggu sebentar." Paman Timo mengambil ponselnya yang berdering. "Saya jawab telepon dari Tuan Felix dulu."Paman Timo berbincang di telepon dengan serius. Alexa dan Bibi Delma menunggu dengan sabar kabar yang diterima laki-laki tua itu."Tuan Felix berbicara apa?" tanya Bibi Delma setelah suaminya selesai menelepon."Besok lusa pernikahan mereka akan dilaksanakan. Ini perintah Tuan Felix.""Apa kita tidak bertanya leb
Pagi-pagi sekali keluarga Morris dan keluarga Karl sudah sampai di rumah Tuan Felix. Tak lama kemudian disusul keluarga Daniel."Selamat datang semuanya. Silakan masuk!" Bibi Delma menyambut para tamunya.Kedua orang tua Daniel sangat terkejut melihat calon menantunya ada di sini."Julie, kenapa kamu ada di sini? tanya seorang wanita yang tak lain adalah calon mertuanya."Iya, Bu, Nona Jessica adalah Bos saya di kantor. Saya diundang di pernikahan ini. Apa Ibu juga kenal dengan Nona Jessica?" tanya Julie setelah bersalaman dengan calon mertuanya."Saya kenal dengan Tuan Hans karena calon suamimu bekerja padanya," kata wanita yang bernama Greta. "Itu dia calon suamimu!" tunjuk Nyonya Greta kepada anaknya. "Daniel, kemarilah!"'Daniel?' ucap Julie dalam hatinya. 'Apa yang Bu Greta maksud adalah Tuan Daniel?'"Aku sangat malas bertemu dengannya," gumam Daniel saat dipanggil ibunya, tapi ia tetap menghampiri wanita yang melahirkannya. "Daniel, ini dia calon istrimu. Dia ini wanita yang b
"Sebelum tahu calon suami saya seperti apa saya sudah menerima pilihan orang tua, tapi maaf, saya tidak mencintai Anda atau laki-laki mana pun.""Tidak masalah kamu mencintai saya atau tidak, yang terpenting saya mencintai kamu," kata Daniel. "Dan besok kita akan menikah." Laki-laki itu kembali ceria saat tahu kalau Julie tidak mempunyai kekasih."Dulu tidak mau disuruh menikah, sekarang malah ingin cepat menikah," kata Tuan Bayden. "Sekarang kamu tahu bagaimana rasanya ditolak." Laki-laki tua yang masih terlihat gagah itu tertawa meledek anaknya."Ayah, apa kamu tidak suka melihat anakmu bahagia?" Daniel melirik sinis pada ayahnya."Saya senang melihat kamu bahagia dan Ayah akan lebih senang lagi melihat kamu dan ibumu berdamai.""Itu sulit, tapi saya akan berusaha untuk bersikap baik padanya.""Itu lebih baik." Tuan Bayden memeluk anaknya. "Berbahagialah, Nak.""Sepertinya kita harus menambah menu makanannya," kata Bibi Delma pada Alexa."Tentu saja, kita akan menyiapkan dua pernik
Hai semuanya. Alhamdulillah Leon dan Liebe udah tamat. Terima kasih untuk kakak semua atas dukungannya. Readerku yang cantik dan yang ganteng terima kasih banyak sudah mampir di karyaku. Aku mohon maaf atas segala kekurangan pada novel ini, terutama pada aku sendiri yang jarang sekali update dikarenakan sedang menyiapkan novel baru. Mohon dimaklumi ya kekurangan pada novel ini, kritik dan sarannya aku ucapkan banyak-banyak terima kasih. Mohon maaf juga jika banyak typo atau eksekusi pada novel ini yang tidak sesuai dengan bayangan kakak semua.🙏🏻🙏🏻🙏🏻Aku akan terus belajar dan belajar untuk bisa menulis lebih baik lagi. Kritik dan saran kakak semua sangat membantuku untuk menjadi lebih baik lagi dari sekarang.Terima kasih sampai jumpa di novel yang baru. Pantengin sosmedku ya untuk info karya-karyaku selanjutnya. Jangan lupa follow igeh aku ya.🤭untuk nama² di bawah ini tolong hubungi saya lewat DM di inst**ram @nyi.ratu_gesrek1. Husna Amri Alfathunissa2. Mythasary3. Joko Le
Jessica Anastasya terkulai lemas di bawah kungkungan pria tampan yang bernama Alandro Alvaro, salah satu kekasih CEO seksi itu. Mereka berdua baru saja meleburkan hasratnya di siang hari. Kedua pimpinan perusahaan besar itu selalu menghabiskan waktu bersama di atas ranjang. Benda pipih yang berada di samping bantal bergetar. Jessi meraih ponselnya, ternyata ada pesan masuk dari sang mami. 'Kenapa Mami tidak bilang dulu kalau mau pulang?' batin Jessi setelah membaca pesan dari maminya. Alan masih saja mencumbui tubuh seksi sang kekasih, seolah tidak pernah puas menikmati setiap inci lekuk tubuh putih mulus yang selalu terlihat menggoda ketika wanita itu sibuk dengan ponselnya. "Kamu sungguh luar biasa, Sayang," puji pemuda tampan yang baru saja bercinta dengan Jessica Anastasya, wanita seksi yang usianya menginjak tiga puluh tahun bulan depan. "Sudahlah jangan banyak bicara!" tegas wanita bertubuh sintal. "Aku sudah ditunggu." I
'Astaga! Saya ini seorang pengawal. Apa mengambil pakaian dalam juga termasuk pekerjaan mengamankan Boss?' Leon bertanya-tanya dalam hatinya. 'Tapi, ini juga termasuk mengamankan aset Nona Jessi,' batinnya.Laki-laki gagah itu menarik napas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu rumah Alan. Lalu masuk ke dalam rumah setelah pelayan di rumah itu mempersilakannya masuk."Saya diperintahkan untuk ke kamar Tuan Alan oleh Nona Jessi. Apa anda bisa membantu saya menunjukkan di mana kamarnya?""Tentu, Tuan. Silakan ikuti saya!"Leon berjalan mengekori sang pelayan rumah itu menuju kamar Alan."Ini kamarnya, Tuan." Pelayan itu menunjukkan kamar sang tuan, lalu menunduk dengan hormat sebelum pergi meninggalkan Leon. "Saya permisi, Tuan.""Terima kasih," balas Leon dengan sopan.Tok tok tokLeon mundur satu langkah setelah mengetuk kamar kekasih bosnya.Alan membuka pintu kamarnya, lalu bertanya kepada laki-laki tegap yang berdiri di
"Leon!""Iya, Nona."Leon menunduk hormat di hadapan Jessi, Boss yang siang malam ia jaga."Apa penampilanku sudah oke?"Jessi berputar di hadapan sang pengawal. Ia khawatir ada yang aneh lagi dalam penampilannya."Sudah, Nona.""Oke. Terima kasih."Leon merasa lega, ternyata sang nona hanya mengkhawatirkan penampilannya. Ia pikir wanita cantik itu akan marah karena kelancangannyaPenguasa Beauty Corporation itu kembali mengayunkan langkahnya setelah mendengar ucapan sang pengawal, orang setia yang selalu ada untuknya dalam keadaan apa pun.Dengan langkah panjangnya, Leon menyusul sang boss yang berjalan dengan tergesa.Tiba-tiba Jessi menghentikan langkahnya. Dia berkata tanpa menoleh ke belakang. "Leon, kamu harus ikut masuk ke ruanganku!""Baik, Nona."Leon tidak bisa membantah perintah boss-nya karena memang tugasnya adalah selalu berada di samping CEO seksi itu untuk menjaganya.Tan
"Jes ...!"Tuan Jason bangun dari duduknya. Laki-laki tua itu sangat kesal mendengar ucapan anaknya."Kalau dalam waktu dekat kamu tidak bisa menyaingi D. R. Corporation, kamu harus menikah! Setuju atau tidak, Papi dan Mami tidak peduli."Kedua orang tua itu pergi meninggalkan ruang kerja anaknya dengan perasaan yang penuh amarah setelah mengancam anak satu-satunya itu."Menikah, menikah, dan menikah! Itu terus yang dipermasalahkan. Apa istimewanya kalau kita menikah? Bukankah hanya akan menambah bebanku saja?"Jessica memijat keningnya sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa berwarna krem."Apa setelah menikah, aku akan mendapatkan kekuatan super untuk mengalahkan D. R. Corp?"Setelah kedua orang tua bosnya keluar dari ruangan sang CEO, Leon memasuki ruangan itu, lalu berdiri di hadapan sang nona."Ada yang bisa saya bantu, Nona?"Jessi menegakkan duduknya, lalu berkata, "Buatkan aku kopi seperti biasa!""Baik, No