Hakan sedang bersama dengan Dilara di apartemennya. Dia sudah menceritakan semua yang telah terjadi, bahkan mengenai perceraian antara Jeff dan Rena. Mendengar kabar itu, hati Hakan tentu bersorak-sorai karena dia benar-benar memiliki kesempatan untuk mendekati Rena yang dicintainya selama ini dalam diam. Dilara yang melihat raut wajah Hakan tersenyum tenty berkerut kening dan penasaran denga apa yang sedang dipikirkan olehnya.
"Kau sedang berpikir apa? Kenapa tersenyum seperti itu?" tanya Dilara
Penjaga berkepala botak dengan tubuh tinggi besar itu berjalan perlahan menghampiri Alex dan Bebek yang mematung. Tubuh mereka mendadak terasa kaku, bahkan terasa sulit untuk bernafas karena rasa gugup yang menyambangi hati mereka. Pria itu berhenti tepat dihadapan mereka yang berkedip lambat menatap kedatangannya."Apa yang kalian lakukan di sini? Siapa kalian?" tanya pria itu berdiri menjulang di hadapan mereka yang kalah tinggi dan besar.
Alex segera masuk ke dalam rumah mengikuti langkah Maida. Pada awalnya, pria itu meminta Alex untuk menggunakan toilet yang ada di pos jaga. Namun, tahu jika pria itu membenci jengkol sesuai ucapannya tadi, dia pun beralasan bahwa semalam baru saja memakan semur jengkol untuk memanfaatkan celah yang ada. Mendengar pengakuan tersebut, pria itu tentu melarang keras Alex untuk menggunakan toilet tersebut dan akhirnya mengizinkan dia menggunakan toilet khusus tamu yang ada tak jauh dari dapur. Ucapan pria itu tentu menjadi angin segar bagi Alex dan Maida yang mengukir senyum tipis. Hal itu tentu sangat menguntungkan baginya untuk berkeliling ke penjuru rumah agar Jeff yang saat ini memantau dari kantor dapat melihat suasana rumah tersebut. Maida pun m
Sekitar jam 5 sore, Jeff akhirnya menyudahi pekerjaannya di kantor. Sudah menjadi kebiasaannya akan pulang lebih awal menjelang akhir pekan dan dilanjutkan oleh Ferry yang akan menghandle pekerjaannya sampai jam 6 sore jika ada berkas yang perlu ditandatangani. Setelah kepulangan Jeff, Ferry duduk dalam diam di kursi kebesarannya. Dia mengingat semua yang diucapkan Jeff tadi mengenai Imel. Ya, keningnya berkerut memikirkan tentang Imel yang mungkin saja sedang mengandung anaknya jika merujuk pada ucapan Jeff.
Setelah dibuat pusing tujuh keliling oleh Rena yang cemburu atas kejujuran Jeff, tak ada cara baginya untuk membuat Rena yang terus marah-marah kepadanya dan berbicara tak jelas serta menyelidiki siapa ketiga wanita yang sudah berbugil ria di hadapan Jeff untuk membangkitkan gairahnya dulu. Tentu saja Jeff tak mengatakan identitas ketiga wanita bayaran tersebut karena tak ingin membuat masalah semakin melebar akibat Rena yang sedang dilanda cemburu. Tak ada jalan lain bagi Jeff demi menghentikan omelan Rena yang sudah membuatnya pusing, selain dengan cara membungkam mulutnya dengan ciuman ganas dan menggoyang Rena kembali di ranjang. Tentunya Jeff lebih senang mendengar Rena yang terus mendesah di bawah kendalinya daripada mendengar dia yang terus
Kimin dan Codet seketika mendekati Rena yang terkejut dan mundur untuk menghindar, tapi mereka menarik tangannya demi melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh Tanaya. "Tidak! Jangan sentuh aku! Lepaskan kubilang!" teriak Rena berusaha menolak kedua penjaga itu yang tentu dengan mudah meringkus Rena.
Sekitar jam 6 sore, akhirnya Jeff tiba di kediamannya. Pikiran dia masih tertuju pada Rena yang saat ini berada di Jalan Raflesia dan terkurung bersama Evran. Dia berjalan lunglai masuk ke dalam rumah dan terkejut ketika disambut oleh sosok wanita dengan pakaian seksi serta make up tebal yang tak lain adalah Dilara. Terhenyak sebentar, pikiran waras Jeff akhirnya kembali dan sadar bahwa siang tadi Dilara sudah memberikan pesan kepadanya bahwa malam ini dia akan datang ke rumah untuk makan malam bersama. Sadar akan hal itu, dia menarik nafas panjang. Matanya menatap malas pada Dilara yang berjalan mendekat untuk menyambut kepulangannya.
Di Jalan Raflesia, Maida yang berada di kamar Evran saat kejadian diseretnya Rena untuk dikurung seperti mereka tentu terkejut karena tak menyangka bahwa Rena akan kembali ke rumah itu. Evran yang tentu mendengar dengan jelas teriakan Rena hanya bisa melotot tak percaya mendengar teriakan menantunya karena diseret paksa oleh penjaga rumah diiringi bentakan dari Tanaya. Hatinya tentu sangat geram karena tindakan Tanayaa yang sudah melampaui batas dan benar-benar ingin menyingkirkan orang yang dia cintai. Bahkan, Evran yakin Tanaya akan melenyapkan dia beserta Rena dan jika sudah mendapatkan hartanya, dia pun yakin Tanaya akan menyingkirkan Jeff. Maida bisa melihat betapa Evran berbaring gelisah di ranjang. Tahu apa yang telah dilakukan Fanaya kali
Di kediaman Jeff, Dilara terkejut ketika mendengar kalimat yang diucapkan oleh Jeff karena tak menyadari dan terbuai dengan khayalan kotornya sendiri. Dengan cepat, dia melepaskan tangannya dari payudara yang dia remas sendiri sejak tadi, sehingga memicu gairah. Merasa terciduk, wajah Dilara seketika merona karena malu dilihat oleh Jeff yang tak disadarinya sudah keluar dari kamar mandi. "Dasar bodoh! Kenapa aku tak dengar dia keluar kamar mandi, sih! Benar-benar memalukan!" kata Dilara dalam hati