“Jadi gmn?” Bukannya menanggapi keluhan Rey dan Daffa, Meximeyang akrab disapa Mike itu bertanya
“Gue belum tau Mike, kayaknya besok deh bakal diumuminnya” timpal Rey
“Tapi menurut gue si kita bakal tetep tinggal di satu ruangan yang sama, ya gak?” Ujar Daffa dengan senyum ala pepsodent
“Ealah, sebenernya nih yah, sorry banget nih Daf, gue tu bosen harus satu kelas sama lo lagi”
“Wah parah loh Rey, gitu amat sama gue dah” kesal Daffa
“ bodoamat”
“ kalian berdua ga bisa apa ga berantem sehari aja, puyeng gue dengernya” gerutu Mike menegur keduanya dengan suara dingin,
“ yaelah Lo Mike, serius amat jadi orang, lagian Lo ngapain si kaya lagi mikirin something, ngaku Lo” sergah Rey dengan setengah badan yang lebih mencondongkan tubuhnya mendekati Mike
“ Ehh, hm ga- ga ada” mengelak, padahal dari tadi bahkan sebelum memasuki kelas Mike masih memikirkan perempuan jut
Ketika mendekati persimpangan antara toilet dan lorong menuju kedalam Cafe, Mike tak sengaja menabrak seseorang “ Elo?!” pekik gadis remaja dengan poni di atas dahinya, gadis yang bernama lengkap Maura Sivabel kaget bukan main, matanya terbelakak kebar ketika melihat jus yang berada dalam genggaman tangannya itu tumpah pada bagian dadanya,rasa dingin mulai merambah tembus pada bagian kulit di balik baju yang sudah basah “ sorry, gue ga sengaja,ah astaga “ujar Mike setengah khawatir apalagi saat melihat baju Maura yang nampak basah sebab ulahnya, tidak banyak berfikir Mike langsung mengambil sapu tangan yang berada di belakang saku celananya langsung membersihkan area terlarang, bagian dada yang terkena basah itu sontak membuat pemilik tubuhnya nencekram tangan sang remaja laki-laki yang bernama mexime devaldo, dengan tatapan membunuh gadis itu menyingkirkan tangan Mike “ Ga usah modus lo, lo sengaja kan nabrak gue, pake bersihin
Setelah memasuki kamar, dengan tergesa Helmi yang sudah siap dari tadi tidak menunggu lebih lama lagi, hingga dengan segala nafsu dan hasrat yang begitu besar Helmi mendorong tubuh Maura keras kearah sofa yang tak jauh dengan letak dimana pintu keluar, dengan cepat Helmi membuang semua pakaiannya satu persatu hingga hanya tersisa celana Dalam saja, Helmi beralih menatap Maura dalam, Maura yang melihat itu hanya mencoba tenang, dia harus bisa menerima Helmi, dan ini adalah saatnya Helmi melucuti pakaian Maura hingga robek membuat Maura terbelalak kaget karena tingkah Helmi terlihat kasar tidak seperti biasanya Tubuh Maura kini bulat tanpa sehelai benangpun, dengan cepat Helmi menikmati setiap inci tubuh Maura, Maura hanya mengerang merasakan hal aneh, ketika Helmi asik bermain-main dengan area intinya Maura, hasrat nya semakin besar hingga tanpa Maura siap, Helmi telah memaksa miliknya memasuki lembah kenikmatan “ Ah shit, sulit sekali maura” er
“ by the way, temen cewek adek lo yang cerewet itu siapa sih namanya Mike? Tanya Daffa dengan halis yang di mainkan turun naik, sembari cengengesan “ cewek yang mana, terakhir Lo kerumah gue kan si Mark banyakan sama temen ceweknya” “ hmm,, yang cerewet diantara yang lainnya, ceweknya putih gitu, ada lesung Pipit nya “ jelas Daffa “ hmm kayaknya gue gak tau “ “ yaelah, masa sih Lo gatau” “ Gue males berurusan sama cewek lagi, bagi gue semua cewek sama” ujarnya, meski apa yang di katakan Mike barusan memang benar tapi pada kenyataannya Mike masih berurusan dengan wanita, dalam artian lagi, jika bukan karena urusan ranjang, Mike tidak ingin ikut campur dengan yang lainnya “ Tapi, kalau gue perhatiin sih kayaknya cewek itu suka sama Lo Mike” papar Rey yang sedari tadi diam menyimak pembicaraan diantara keduanya, perkataannya sukses membuat Mike menatap kearahnya “ ngelantur Lo” ketus Mike, menyanggah pernyataan Rey
“ Lo lagi ga bercanda kan Mike?” Rey menatap lekat manik berwana biru terang itu seksama “ menurut Lo? “ tantang Mike sembari menatap lekat manik coklat milik Rey, tatapannya menunjukkan bahwa apa yang barusan ia katakan memang apa adanya, tidak main-main. Meski sebenarnya dalam hati Mike menginginkan tapi ia kembali teringat dengan tatapan yang di tunjukkan oleh adiknya yang lain, Mike tau pasti bahwa adiknya itu sedang jatuh cinta, pada gadis yang disapa Mark dengan panggilan Rara, nama yang manis semanis wajahnya yang imut dan menggemaskan. Mark hanya berbohong ketika mengatakan akan menjadikan Rara sebuah target baru untuk percobaannya berpetualang, tidak. Dia hanya sedang tidak ingin sampai kedua temannya memiliki perasaan lebih pada gadis imut yang di sukai adiknya sendiri Meski Mike tau pasti hatinya berbeda saat menatap wajah gadis imut itu, bukan kebencian yang ia tatap dari wajahnya, melainkan sebuah rasa yang aneh, rasa ingin memilik
Malam penuh dengan rahasia dunia gelap, dimana yang mempunyai kekuasaan mampu melakukan sesuka hati, siapapun yang memiliki uang dia adalah segalanya. Malam yang kelam bagi hati yang kelam juga, terluka dan sakit adalah salah satu penyebab kehadirannya di salah satu tempat terlarang, tempat dimana bisa kapan saja dia terjerumus masuk ke dalam kegelapan, di sini lah Mike bersama Rey sedang berpesta dengan beberapa pelayan perempuan seksi, untuk menemani Mike dan Rey minum, setiap malam Mike selalu berada di ruangan VIP, Mike akan memakai jasa yang sama selagi miliknya masih merasakan kesempitan yang begitu nikmat “ siapin seperti biasa, kalau bisa yang baru. Gue udah bosen yang kemarin” ujar Mike kepada pemilik bar “ Kebetulan sekali tuan, saya punya barang baru dan sangat bagus untuk anda, saya akan mempersiapkannya untuk anda” ujar lelaki tua setengah paruh baya itu lalu pamit untuk mempersiapkan segalanya. Di lain tempat, pemilik bar ta
Mentari kembali menyapa setelah lelah dari segala tidurnya, mike bangun begitu pagi ini memang suatu kebiasaanya jika menyangkut sekolah Mike adalah orang yang begitu rajin, berbeda dengan adiknya yang begitu tidak terlalu memikirkan pelajaran sekolah, memang berbeda dengan sang kakak yang begitu giat dalam studinya, tak salah jika para guru di sekolah angkasa sangat membanggakan kecerdasan yang di miliki oleh Mike dan bukan hanya para guru yang sangat memuji kelebihan yang di miliki Mike, namun dia tak begitu senang dengan apa yang sudah di raihnya, sebab kedua orang tuanya tidak pernah peduli dengan apa yang telah Mike lakukan, mereka terlalu peduli dengan kondisi sang adiknya seorang, Mike selalu merasa bahwa adiknya jauh lebih penting ketimbang dirinya sendiri, namun meski perlakuan dari ayah dan bundanya tak sama dengan mark, tidak membuat seorang Mike membenci sang adiknya, pikirnya mungkin karena Mark berbeda dengannya yang memiliki fisik sehat dan kuat, jauh berbeda dengan a
Bel berbunyi dengan sangat keras, bertanda jam sekolah telah selesai, para murid langsung bergegas meninggalkan area sekolah, pulang untuk merebahkan diri dari lelahnya mencari ilmu. Rara keluar kelas setelah menyelesaikan salinan tulisan yang berada di papan tulis, Mark mendekati Rara yang masih sibuk dengan buku-bukunya " Ra, ikut gue ke rumah yu, ada mike juga, katanya lo mau minta buat di ajarin dia kemaren?" ajak Mark yang masih berdiri di depan meja yang Rara duduki Rara mendongakan kepalanya melihat wajah teduh milik Mark, sahabatnya " Kayaknya gak jadi Mark" tolak Rara pelan, wajahnya berubah sendu kemudian dan Mark melihat perubahan sikap dan mendapati keanehan yang ada pada Rara, gadis imut yang selalu periang kini nampak tak bersemangat Mark mengernyitkan sebelah halisnya, menyelidik menatap rona wajah Rara " kenapa? tumben nolak biasanya semangat terus, ada yang lo sembunyiin dari gue Ra? " tanya Mark Rara yan
" gue bakal hukum lo karena lo ga nurutin apa yang gue maun!" ancam Mike seraya memper'era pelukannya, Rara hanya bisa berusaha berontak setelah mendengar kata-kata ambigu itu,, kini air mata mulai merembet keluar, sayang tenaga yang di milikinya tidak cukup kuat untuk melepaskan diri dari dekapan tubuh Mike " jangan kak, aku minta maaf kalau aku punya salah sama kak mike, tapi jangan kaya gini kak hiks " ujar Rara pelan " salah lo sendiri udah ga dengerin gue, oke kali ini gue maafin lo, tapi kalau kedepannya lo ngulang kesalahan yang sama sampai bikin gue marah, gue ga bisa jamin hidup lo bisa tenang!" ujar Mike seraya menjauhkan dirinya dari tubuh gadis imut yang hampir saja membuat dirinya kehilangan akal, apalagi mengingat ini bukan lah kamarnya sendiri. Rara yang merasakan tubuhnya terbebas dari pelukan Mike, merasa sedikit lebih aman, meski Rara sendiri tau, semakin lama berada di dekatnya bisa saja dalam hitungan menit kehidupan dirinya hancur dan ia