Share

KEMBALI KE PERJANJIAN

32

“Apa yang sebenarnya kamu lakukan, Sam? Apa anak laki-lakiku memang sapayah yang orang katakan?”

Aku memijat pelipis yang sejak tadi terus berdenyut. Entah apa yang dikatakan Bastian kepada ibu, hingga wanita yang sangat kuhormati itu terus mengomel tanpa henti seolah aku ini anak kecil yang melanggar perintah orang tua.

Mungkin ibu lupa jika anak bungsunya ini sudah hampir empat puluh tahun.

“Bu, ibu lebih percaya aku atau Bastian?” tanyaku lembut. Bagaimanapun aku harus tetap menghormatinya. Jangan sampai kemarahannya ditanggapi dengan emosi juga walaupun kepalaku saat ini terasa ingin meledak.

Sejak tadi bukan hanya ibu yang meneleponku. Ayah mertua yang juga mengkhawatirkan anaknya, sudah menginterogasiku juga. Belum lagi pengendara motor yang tadi terjatuh akibat menabrak bagian belakang mobilku.

Aku sudah memberi mereka sebuah kartu tadi. Karena tidak membawa uang tunai dan aku juga tidak memiliki banyak waktu, tanpa pikir panjang aku langsung memberikannya. Isinya cukup untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Afika Fika
makin seruh aja
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Om Samudra jahil bgt ihhh....jadi gemes hihihihi
goodnovel comment avatar
Kenzo Nova Yandi
uhuuyyy c om sam bkn gemes
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status