SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH

SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH

last updateHuling Na-update : 2024-11-08
By:  RosemalaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
325 Mga Ratings. 325 Rebyu
376Mga Kabanata
1.1Mviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

"Kenapa Om Samudra mau menikah denganku?" "Karena kamu tidak mau menikahi Bastian." ** Beberapa hari sebelum menikah, Mentari mendapati calon suaminya melakukan hubungan panas dengan saudara tirinya, bahkan hingga saudara tiri tersebut mengaku bahwa ia mengandung anak calon penerus Hanggara Enterprise itu. Akan tetapi, pernikahan antar dua keluarga harus tetap berlangsung atas dasar perjanjian di masa lalu. Tidak ada pilihan lain bagi Mentari selain menerima mempelai pengganti, karena ia tidak sudi melanjutkan pernikahan dengan Bastian yang sudah mengkhianatinya. Yang membuat jantungan, mempelai pengganti yang diberikan untuk Mentari adalah paman dari Bastian, seorang pria yang sosoknya tidak pernah tampak, dan bahkan dikatakan sebagai lelaki payah dengan penampilan kotor dan tak terurus. Namanya Samudra. Benarkah Samudra hanya seorang laki-laki payah yang tidak pernah diperhitungkan bahkan oleh keluarganya sendiri? Kenapa juga laki-laki payah itu mau menggantikan Bastian menikahi Mentari, padahal ia dikabarkan tidak menyukai perempuan?

view more

Kabanata 1

TERTANGKAP BASAH

Bab 1

“Bastian, ahhh … lebih cepat lagi–”

Aku menajamkan pendengaran begitu tiba di depan pintu kamar Bastian, calon suamiku. Suara-suara aneh dari dalam sana membuat bulu di tubuh ini meremang.

“Bas–oh ....”

Aku tidak tahan lagi, tubuhku mendadak bergetar hebat karena mendengar suara-suara itu. Suara-suara khas sepasang manusia yang tengah mengarungi lautan kenikmatan.

Brak!

Kudorong pintu ruangan itu dengan kuat hingga dua orang yang tengah bergumul di atas sofa sontak terperanjat.

Sepasang manusia tidak tahu malu itu kompak menoleh ke arahku.

Si lelaki langsung loncat menarik diri dari atas tubuh wanitanya dengan gelagapan. Disambarnya bantal sofa untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Sementara wanitanya bukan melakukan hal sama, melainkan dengan tidak tahu malu melemparkan senyum penuh kemenangan padaku.

Raut puas sangat kentara di sana–aku bisa melihatnya dengan jelas. Ia bahkan membusungkan dadanya seolah ingin menunjukkan padaku jika tubuhnya baru saja dinikmati calon suamiku.

“Ta-Tari? K-kenapa kamu tidak bilang mau ke sini?” Lelaki berusia sekitar 25 tahun dengan tubuh polos itu bertanya dengan gagap.

Tidak bilang katanya? Bukankah ia sendiri yang minta dibawakan pudding buah buatanku?

“I-ini … tidak seperti yang kamu pikirkan, Tari. Aku bisa jelaskan semuanya,” lanjut lelaki itu. Wajahnya pucat. Beberapa kali ia menelan ludah, terlihat dari gerakan jakunnya. Ia ingin mendekat, tetapi mungkin malu tubuhnya tak berpenutup.

Aku yang masih belum percaya dengan penglihatan ini, mematung sempurna. Lidahku kelu hingga tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Kuedarkan pandangan pada lelaki dan wanita yang sangat kukenali itu. Juga pakaian yang terserak tak beraturan di lantai. Rasa nyeri tetiba menjalari hati mendapati kenyataan ini.

“Kalian–” Suaraku tercekat di kerongkongan. Sesuatu yang kukenal dengan gemuruh tengah terjadi di dalam dada pasca beberapa saat terpaku dalam kekagetan dan ketidakpercayaan.

Gemuruh itu terekspresikan dengan gerakan dada yang naik-turun dengan cepat, hingga terasa ingin meledak.

“Jadi begini perbuatan kalian di belakangku!?” Pertanyaan itu akhirnya meluncur dari mulutku setelah kukuatkan hati. “Sudah berapa kali kalian melakukannya?”

“Tari, ayolah, Sayang. Aku sudah bilang ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu hanya salah paham.” Lelaki yang masih menutupi tubuhnya dengan bantal sofa, berusaha mendekat. Ucapannya tidak lagi gagap. Bahkan wajahnya dipasang memelas.

“Apanya yang salah paham? Kamu kira aku buta?” Suaraku meninggi dengan sendirinya. Terang saja, tangan lelaki yang baru saja dipakai menjamah tubuh perempuan itu berusaha meraih tanganku. Kutepis dengan kasar hingga pudding buah yang kubawa ikut terjatuh dan berhamburan di lantai.

Bastian menatap makanan kesukaannya yang sudah terserak mengotori lantai kamarnya. Kemudian mengalihkan pandangan ke wajahku. Tatapan tajam kudapati di sana. Secepat itu mimik wajahnya berubah. Padahal sebelumnya raut memelas penuh penyesalan yang ia suguhkan.

“Kamu—”

“Pernikahan kita batal!” potongku akhirnya dengan tegas dan tanpa keraguan. Aku seolah wanita tegar yang tidak terpengaruh sama sekali dengan kenyataan menjijikan itu. Padahal kuucapkan kalimat itu dengan hati hancur dan mata mendadak panas. Sesuatu mendesak ingin keluar seiring gemuruh dalam dada yang berubah menjadi sayatan sembilu. Tapi aku tidak mau terlihat lemah di depan dua orang menjijikkan ini.

Bastian terlihat menggelengkan kepala. Wajahnya kembali memelas.

“Tari, jangan sembarangan bicara. Ayolah, apa yang kamu lihat tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku hanya sedang khilaf.”

Khilaf katanya? Cuih, menjijikkan!

“Pernikahan kita akan tetap berlangsung apa pun yang terjadi. Ingatlah, persiapannya sudah hampir selesai, kan? Ingat juga bagaimana perasaan nenekku dan ayahmu jika kita batal menikah.”

Aku memejamkan mata sebentar. Rasa sakit dan marah semakin bergumul dalam dada. Terbayang wajah ayah dan Nenek Widya jika pernikahan ini batal, tapi aku sudah tidak sudi lagi melanjutkan pernikahan dengan laki-laki yang ternyata sudah menikmati tubuh wanita lain. Terlebih wanita itu orang dekatku.

“Ayahku dan nenekmu pasti mengerti keputusanku. Aku tetap membatalkan pernikahan ini, Bastian Hanggara!” Suaraku kali ini menggelegar memenuhi ruangan itu. Kutatap tajam wajah tampan yang biasanya kupuja, tetapi kali ini sangat menjijikkan. Wajah tampan yang seketika berubah merah padam.

“Apa kau tidak memikirkan perasaan semua orang, Mentari Baskara? Seenak jidatmu membatalkan pernikahan. Apa kau tahu berapa banyak keluargaku sudah menggelontorkan uang untuk persiapan pernikahan ini?”

Memikirkan perasaan semua orang katanya?

“Seharusnya kau yang memikirkan perasaan semua orang sebelum berbuat hal menjijikkan dengan sundal itu!” teriakku akhirnya tidak bisa menahan diri. Gemuruh dalam dada tak bisa lagi dikendalikan. Tubuhku gemetar menahan segala rasa yang sulit kudeskripsikan.

Calon suami sempurna yang kupuja karena ia sangat sopan memperlakukanku, ternyata tak lebih binatang yang suka menikmati sesuatu yang tidak halal.

“Mentari, tutup mulutmu! Sudah kubilang ini hanya sebuah kekhilafan. Dan jangan memanggil Novita dengan sebutan buruk!” Bastian balas memakiku.

“Lalu, sebutan apa yang pantas untuk perempuan yang menyerahkan tubuhnya kepada laki-laki yang bukan muhrim, hah?” Aku membalas. “Pada laki-laki yang seharusnya menikahi kakaknya sendiri?”

“Sudah, cukup! Ini hanya salah paham.” Bastian menghela napas. Lalu mengibaskan tangan. “Kamu terlalu berlebihan, Mentari. Hal seperti ini saja dibesar-besarkan!”

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
97%(315)
9
1%(4)
8
0%(1)
7
0%(1)
6
0%(1)
5
0%(1)
4
1%(2)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
325 Mga Ratings · 325 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Adni Ekalarsi
sy mau nerusin baca kok tetiba novelnya ilang . bingung
2025-03-22 04:35:52
0
user avatar
Nina Inayah
ceritanya bagus n menarik
2025-01-05 02:47:20
0
user avatar
Dwi Maryanti
buku nya good looking bnget. menanti ada kelanjutan nya
2025-01-04 07:46:29
0
user avatar
Rosemala
kalau dilanjutkan, masihkah mau pada baca?
2024-12-26 13:10:01
8
user avatar
AKBAR FAJAR PRATAMA
pliss . jgn bikin samudra jahat lagi sama mentari ...sy kasian sama samudra ..dia korban dari si Benny dn Bastian yg gak tau Malu....
2024-12-25 14:47:00
1
user avatar
Tanaya Hilardi
ini masih on going tapi episode terakhir tulisannya selesai
2024-11-24 11:29:27
1
user avatar
Dwi Maryanti
lanjutin kisahnya dong kakak
2024-11-19 18:48:12
2
user avatar
Claudio Diana Anggreni
udah lama ga update Thor rindu sekali sama mentari samudra huhu
2024-11-19 16:29:02
4
user avatar
Shety Nurkomariah
kenapa Bab yg sudah sy baca terkunci lg ? padahalkan sy beli langsung koinnya..!!
2024-10-29 23:11:14
2
user avatar
ChikooM
Sukah ceritanyaa......... belum 2 bulan membaca alhmdulillah selesai sdah sampai di bab 355. tetap selalu setia membaca, ditunggu yahh kelanjutan ceritanya thor, terimakasih.........
2024-10-15 00:53:28
2
user avatar
Santi Julianti
ceritanya bikin penasaran endingnya gimana nanti
2024-10-08 19:35:13
1
user avatar
Yuliana Putryaza
keren novel nya bikin dek2an
2024-10-06 13:18:53
2
user avatar
Asniar Niar
ayo dong lanjutannya bikin penasaran aja akunya...
2024-10-06 08:08:44
2
user avatar
Yuliani 17
kak ditamatin langsung dong ceritanya.... aku suka bgt tp sudah cukup dibuat naik turun mood aku...
2024-10-06 01:23:22
1
user avatar
Asniar Niar
kenapa belum ada part lanjutnya,Jd Penasar aja
2024-10-05 10:03:20
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 22
376 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status