Share

Bab 5

Penulis: Nona_Lyanna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-14 09:40:33

Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku

Part: 5

Sore harinya, Bang Zacky pulang dari kantor. Ia tersenyum manis seraya memamerkan dua bungkus makanan yang sempat ia janjikan sebelum berangkat kerja tadi.

Sosok itu yang selama tiga tahun ini selalu menentramkan jiwaku.  Namun, kini justru mengukir luka terdalam di tempat yang sama.

“Abang pulang, Dik. Lihatlah, Abang lelaki yang memegang janji, bukan?” ujarnya.

Aku mengangguk kaku. Di sebelahku Mama mertua juga terlihat begitu tegang.

“Duduklah, Zacky! Mama ingin bicara serius denganmu!” titah Mama membuka suara.

“Tumben, Ma. Hem, aku tahu … Mama pasti mau membicarakan tentang syukuran atas kehamilan Ariyana, kan?” 

Aku menelan ludah getir. Bang Zacky yang nyaris sempurna telah memporak-porandakan seluruh pertahananku. Mentalku sedang tidak aman sekarang.

“Ya, Nak. Mama tentunya akan merayakan anugerah terindah yang dititipkan untuk menantu kesayangan Mama ini, tetapi ada hal lain juga yang tak kalah penting."

“Tentang apa, Ma? Aku jadi tegang gini. Ah, Mama ….”

“Dengar, Zacky! Mungkin masalah ini bersifat sangat pribadi. Mama tidak bermaksud ikut campur, tapi karena kau adalah Putra Mama, jadi Mama merasa wajib mengingatkanmu,” papar Mama pula.

Aku hanya diam seraya menahan sesak di dada. Ketika membahas hal tersebut, hatiku selalu berdenyut nyeri.

“Katakan, Ma! Aku siap mendengarkan apa pun nasihat baik dari Mama.”

Aku menunduk menyembunyikan air mataku yang akhirnya lolos begitu saja.

“Coba kau lihat istrimu, Zacky! Lihat baik-baik wajahnya! Apa ada yang hilang dari sana? Tidakkah kau menyadari ceria senyumnya sudah pudar? Matanya menyimpan banyak kesedihan. Apa kau tak lagi peka akan suasana hatinya?”

“Apa maksudnya ini, Ma? Aku dan Ariyana baik-baik saja. Benar begitu kan, Dik?” Bang Zacky menoleh ke arahku seraya menatap lekat mataku yang basah.

Aku semakin tergugu di hadapannya. Tak sanggup aku menyembunyikan luka ini lebih lama lagi.

“Dik, ada apa?” tanya suamiku yang tak kusangka meraihku dengan cepat ke pelukannya. Aku terbuai setiap kali perlakuan lembut nan manis ia berikan.  

Andai tak ada cinta lain yang Bang Zacky dambakan, mungkin kebahagiaan kami sudah terasa sempurna sekarang.

“Bicaralah, Nak! Katakan semuanya pada suamimu! Kau berhak mengutarakan hal yang membuat hatimu sesak. Jangan dipendam sendirian! Karena mentalmu akan mempengaruhi perkembangan janin yang ada di kandunganmu,” perintah Ibu dengan tuturnya yang penuh kasih sayang.

“Apa yang terjadi? Kenapa aku tak mengetahui apa-apa? Dik, selama ini kita sudah sepakat untuk saling tebuka dan tak menyembunyikan apa-apa, bukan? Lalu, kenapa Abang tak menyadari telah terjadi sesuatu denganmu, dan malah Mama  yang lebih tahu?”

Aku menarik napas panjang, kemudian aku mengeluarkan kembali secara perlahan. Isak tangisan aku coba reda sesaat. Aku harus kuat memberikan penjelasan kalau sebenarnya aku sudah tahu segalanya.

“A—aku … aku kecewa padamu, Bang. Benar yang Abang katakan kalau kita selama ini sudah membuat kesepakatan agar tak menyembunyikan apa pun. Kita akan berbagi semua hal baik suka mau pun duka. Abang memperlakukanku dengan sempurna. Membuatku menjadi wanita yang merasa beruntung selama tiga tahun pernikahan kita. Abang tak pernah menuntut apa-apa. Abang tenangkan aku dengan kalimat yang dijanjikan surga. Hingga, satu kebohongan besar yang aku ketahui membuat seluruh duniaku menjadi suram tak berwarna. Kebahagiaan yang aku pikir sempurna lenyap seketika. Abang, katakan kenapa kau menumbalkan aku demi bisa memulihkan dirimu sendiri?” Panjang kalimatku diiringi dengan linangan air mata.

Aku memang terlalu cengeng. Bahkan, aku bisa menangis seharian saat membaca cerita perselingkuhan suami, dan sekarang aku yang mengalami sendiri.

Mata suamiku itu juga turut berkaca-kaca. Aku berharap dia mengakui semuanya tanpa harus aku menyebutkan dengan detail kesalahannya.

“Dik, jika ada khilaf Abang yang membuatmu terluka, maka kita bicarakan baik-baik berdua saja. Tidak perlu melibatkan, Mama!”

“Mama di sini tidak bermaksud ikut campur, Zacky. Namun, masalahnya Ariyana tak akan mampu menghadapi seorang diri. Mama juga ikut kecewa. Tadinya Mama yang mendesak agar istrimu mau berbagi cerita,” sambung Mama dengan intonasi suara yang masih lembut.

“Baiklah kalau begitu. Katakan apa yang kalian bahas? Kebohongan apa yang aku lakukan?” 

“Abang renungi sendiri! Apa kebohongan yang Abang tutupi selama ini? Aku yakin, Abang pastinya lebih tahu.”

“Tidak ada. Abang tak pernah membohongimu sekali pun, Dik.”

Mama mertua menggenggam tanganku erat. Aku rasanya tak nyaman berdebat di hadapan beliau, walau Mama sudah mengetahui jua.

“Kita bicara di kamar, Bang!” ajakku seraya bangkit dan memberi isyarat pada Mama agar membiarkan kami menyelesaikan sendiri.

Aku tak mau membuat hubungan antara ibu dan anak renggang nantinya. Biarlah aku saja yang menanggung segala sakit ini. Orang lain tak perlu dilibatkan. Apa lagi orang sebaik Mama.

***

Di dalam kamar.

“Dik, sebelumnya dirimu tak pernah bersikap demikian. Kenapa harus mengungkit pada Mama? Bukankah manusia memang tempatnya salah dan lupa? Kenapa Adik tak menegur Abang secara langsung? Sekarang katakan, kebohongan apa yang Adik maksud?” tanya suamiku seraya meraih kedua tanganku dengan lembut.

Aku kembali menahan sesak di dadaku karena dengan terpaksa harus membahas masalah yang membuat hilang kewarasanku.

“Sundari … Abang mencintainya, bukan?”

Kalimat sakti dariku itu berhasil membuat wajah Bang Zacky panik.

“A—ah, siapa bilang, Dik? Dirimu pasti salah paham,” sanggahnya yang ternyata masih berusaha berkilah.

“Abang sendiri yang mengatakannya. Aku sudah membaca email-email yang Abang kirimkan dengan penuh cinta itu untuk Sundari, Bang. Maaf, jika pada akhirnya aku menerobos privasimu. Aku awalnya tak sengaja dan sungguh aku tak menyangka. Andai bisa memilih, maka aku tidak ingin tahu tentang ini, Bang. Hatiku hancur! Perasaanku tersiksa. Kebahagiaanku musnah sudah. Kenapa Abang tega mengikat aku dalam ikrar suci pernikahan? Kenapa, Bang? Apa salahku? Aku hanya seorang wanita lemah yang terbuai akan manisnya cinta palsumu selama ini. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Bahkan aku tak mampu membenci Sundari, karena semua permasalahan ada padamu, Bang!”

Suamiku meneteskan air mata mengimbangi aku yang sudah berantakan. 

Menangis rasanya hanya percuma, sebab semuanya sudah terlanjur terjadi. Tak bisa dielak, dan tak bisa dibantah. Lukaku kini sangat parah. 

“Jadi, Adik sudah membaca semuanya?” Kalimat pertanyaan itu terdengar sumbang di telingaku. 

Rasa sesak  kembali menyeruak memenuhi rongga pernapasan. Aku lelah, aku ingin menyerah, tetapi cintaku pada Bang Zacky berteriak seolah tak mau kalah.

“Aku tahu semuanya, Bang. Apa kiranya kurang jelas pengakuanku?”

Bang Zacky memejamkan matanya seraya mengacak kasar rambutnya sendiri. Aku ingin mendengar, penjelasan apa yang akan ia lontarkan, atau justru pengakuan bisa dengan gentle dia katakan. Aku mempersiapkan diri untuk semua itu. Aku akan mencoba menerima dengan sabar. 

Bersambung.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 29

    Judul: Suami yang Berpura-pura MencintaikuPart: 29***POV AriyanaAku mencoba berterus-terang pada suamiku tentang apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Namun, respon Bang Zacky sungguh diluar prediksiku. Dia tampak tak percaya dan menatapku penuh curiga."Dik, ada apa denganmu? Kenapa Adik bisa punya pemikiran seperti itu?" tanyanya."Apa maksudmu, Bang? Aku mengatakan hal yang sebenarnya. Kenapa Abang malah balik bertanya dan seolah tak mempercayai aku?" Suaraku mulai bergetar. Aku ini mudah sekali menangis. Sakit saja rasanya saat suami meragukan ucapan istrinya sendiri. Apa Sundari benar masih di hatinya?"Bukan begitu, Dik! Sungguh Abang bingung. Cerita tentang Sundari sudah berlalu. Mana mungkin dia mengatakan hal demikian. Abang juga tak ingin memikirkan perkara itu. Bagaimana kalau kita ke Dokter saja, Dik? Mungkin Adik lelah hingga berpikir yang bukan-bukan.""Ke Dokter?""Ya, Dik. Sepertinya Adik terkena gejala gangguan kecemasan hingga berhalusinasi sesuatu yang

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 28

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 28***POV Zacky.Jam pulang kantor, lagi-lagi Sundari hadir. Entah kebetulan atau suatu pertanda apakah ini?Astaghfirullah, aku jadi serba salah sendiri. "Sundari, belum pulang dari tadi siang?" tanyaku memastikan."Ah, mana mungkin. Saya baru saja selesai janjian sama temen, tapi beliau malah ada urusan lain yang mendadak. Jadi saya mau pesan taksi saja," jawabnya diiringi dengan senyum ramah itu."Mau sekalian?" "Boleh. Ayo!" Aku terdiam sebentar. Tadinya aku menawarkan hanya sekedar basa-basi karena biasanya Sundari enggan semobil denganku jika tanpa Ariyana atau tanpa izin istriku terlebih dahulu. Akhirnya aku masuk ke dalam mobil dengan kaku, bahkan Sundari duduk di sebelahku. Ya Allah ... tenangkan diriku. Kuatkan imanku. Sundari hanyalah Adik iparku dan telah menjadi cerita yang berlalu. Dia tak memiliki tempat sedikitpun di hati ini sekarang. Hanya ada Ariyana. Ya, Ariyana saja."Zacky," lirih Sundari memecahkan keheninga

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 27

    Judul; Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 27***POV Zacky.Belakangan ini keadaan Ariyana sangat meresahkan. Dia selalu lemah ketika tertekan atau merasa cemas. Padahal dulu dia tak pernah seperti itu. Aku mengenalnya sebagai wanita yang kuat. "Dik, Abang ke kantor dulu, ya! Jika, Adik merasa masih kurang sehat hari ini segera hubungi, Abang!""Hati-hati di jalan, Bang. Aku InsyaAllah baik-baik saja."Aku mengangguk sambil mengusap lembut kepalanya. Wanita cantik yang bergelar sebagai seorang istri ini telah meluluhkan kerasnya hatiku yang membatu dulu.Kini, aku berjalan keluar rumah menuju garasi mobil. Namun, tiba-tiba Sundari mengejar. Dia memang pernah mengisi relung jiwa ini terlalu lama, terlalu buta aku mencintainya, terlalu besar harapan untuk bisa bersamanya. Akan tetapi itu sudah berlalu. "Zacky, kamu mau ke kantor, ya?" tanyanya begitu lembut. Aku tersenyum sambil mengangguk. "Ya, Sundari. Aku titip Ariyana.""Kamu tenang saja. Saya pasti menjaganya. Lagian hari

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 26

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 26.***POV Ariyana."Sundari ... aku tak tahu harus berkata apa lagi padamu. Sebagai seorang Kakak, aku memberikanmu nasihat sekaligus peringatan. Lupakan ambisimu dan sadarlah! Tak semua hal bisa dibagi dengan mudah apalagi soal perasaan. Kita sesama wanita, bahkan kita terikat hubungan darah. Aku menyayangimu jangan paksa aku untuk membencimu," paparku dengan intonasi suara yang mulai bergetar.Wajah Sundari memerah. Mata sendu itu juga berkaca-kaca. Semoga ucapanku mampu diterima dengan baik olehnya."Saya sadar, Ariyana. Saya hanya seorang wanita biasa. Sama seperti yang lainnya. Saya butuh dilindungi. Saya ingin dicintai. Sebelumnya saya pernah tulus mengabdikan diri sebagai istri yang setia walau lelaki itu usianya jauh di atas saya. Bahkan, saya mencoba menepis cinta Zacky yang meyakini saya sedemikian kerasnya saat itu. Sekarang, saya baru menyadari ternyata tak ada cinta yang lebih ikhlas melebihi cinta Zacky kepada saya. Apa

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 25

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 25***POV Ariyana.Sampai di dalam kamar, aku dan Bang Zacky saling bungkam beberapa detik. Hingga satu pertanyaan suamiku itu memecah keheningan."Dik, apa Adik cemburu pada, Sundari?" Kedua alisku bertaut mencerna pertanyaan tersebut. "Kenapa, Bang? Apa aku terlihat seperti orang yang sedang cemburu?""Ya. Tampak sangat jelas kalau Adik memang cemburu. Tak apa, Dik. Abang justru merasa bahagia. Dan maaf kalau tadi Abang salah.""Hem, lupakan saja, Bang. Aku percaya Abang sudah bukan suami yang berpura-pura mencintaiku lagi seperti dulu. Sekarang hati Abang milikku saja, bukan?""InsyaAllah, Dik. Seluruh ruang di dalam jiwa Abang ini hanya akan dihuni wanita tercantik bernama, Ariyana."Aku tersenyum haru. Semoga ucapan-ucapan yang baik itu menjadi doa untuk kebahagiaanku selamanya."Abang bisa saja. Oya, Bang ... kenapa Sundari tidak dibawa ke rumah sakit langsung tadi malam? Bukannya dia sudah sangat kesakitan dari semalam?""Tadi

  • SUAMI YANG BERPURA-PURA MENCINTAIKU   Bab 24

    Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 24***POV Ariyana."Apa maksudmu, Sundari? Katakan kalau kau hanya bercanda saja!" Intonasi suaraku mulai meninggi. Aku terpancing emosi mendengar ucapan Sundari tadi.Sundari kembali tersenyum. Ya, senyum yang penuh arti."Saya serius, Ariyana. Kau pernah berkata ingin membagi semua yang kau punya dengan saya. Bukankah ini sangat adil? Saya hanya meminta setengah dari cinta suamimu, tidak seluruhnya."Ya Allah ... aku bagai melihat sisi lain di diri Sundari malam ini. Sungguh, aku tak mengenalinya lagi."Kau keterlaluan, Sundari! Istighfar!" ujarku yang semakin gemetaran."Saya ingin bahagia. Zacky mencintai saya, Ariyana. Saya yakin dia masih mencintai saya sampai detik ini, tapi karena dia lelaki baik dan mau membahagiakanmu, lalu dia mengorbankan perasaanya sendiri. Saya juga sudah mengalah selama ini. Sekarang, hati saya ... jiwa saya tersiksa. Saya menginginkan suamimu!"Plak! Sontak saja tanganku menampar pipi kanan, Sundari. "

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status