Share

BAB-11 WADAH BARU

"Pak Ahmad! Pak! Bapak tidak apa-apa?" Kyai Ibrahim menepuk pelan pundak Paman Ahmad yang sedari tadi membisu.

Paman Ahmad menepis kasar tangan sang kyai yang menempel di pundaknya. Paman Ahmad kembali membuang muka sambil tangannya bersedekap.

"Mari kita lupakan dulu permasalahan antara Saeruni dan Nur, Pak Ahmad. Terpenting untuk saat ini kita harus menyelamatkan Satria. Karena akar dari permasalahan ini ada pada Satria."

Paman Ahmad mengendurkan raut wajahnya yang kaku. Terdengar hembusan nafas pelan.

"Lalu, apa saranmu, Kyai?" Paman Ahmad berbicara dengan nada yang lebih lembut walaupun masih terkesan ketus.

"Satria itu masih muda. Dia adalah lelaki yang berada di usia yang mana nafsunya sebagai seorang lelaki sedang berada di puncaknya. Satria sangat lemah jika berhadapan dengan kecantikan wanita. Jujur saja ini sangat berat mengingat yang mengikat jiwanya adalah perempuan yang jelita."

Kata-kata dari Kyai Ibrahim seketika membuat bu Hafsah lemas karena kehilangan harapan un
UMMA LAILA

Halo, pembaca yang budiman. Jangan lupa untuk mampir di karya Author yang lainnya juga ya. GARIS DARAH WARISAN - HOROR TEROR BERDARAH MELLANI - TRILLER SUSUK TERATAI PUTIH - HOROR Selamatmembaca dan nikmati setiap katanya yang penuh dengan ketegangan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status