Share

Ingin Hidup dengan Damai

Perlu beberapa menit untuk sampai di tempat yang dia tuju. Zen memang memberikan perintah agar kamar Ryn tidak pernah dikunci. Dia ingin sewaktu-waktu bisa masuk ke dalam kamar itu. Mengingat seberapa sakit jiwanya Ryn, Zen tidak ingin membuang waktu hanya untuk membobol pintu kamar yang dikunci.

Melangkah masuk ke dalam kamar yang lampunya telah dipadamkan, Zen menyisir kamar tersebut. Hanya mengandalkan cahaya temaram dari jendela yang tirainya dibiarkan terbuka, Zen meneliti setiap sudut kamar untuk mencari sesuatu yang sekiranya mencurigakan.

"Apa yang kau lakukan di kamarku, Zen?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara serak khas orang yang baru saja terbangun dari tidur.

Tidak terkejut, Zen memutar kepala. Dia menengok ke arah ranjang di mana Ryn—adiknya—tengah duduk bersandar pada headboard dengan selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Gadis itu menatap tidak tertarik pada satu-satunya keluarga yang masih dia miliki itu.

"Kau belum tidur?" Zen meletakk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status