Share

21. Kehamilan yang tidak diharapkan

"Aku akan menggugurkannya saja," tukasku dengan tatapan kosong. 

"J-jangan, Non," sambung Taka dengan gugup dan wajah teramat pucat. Dia masih berdiri di depanku dengan kedua kaki gemetar. Menunduk dan sama sekali tidak berani menatap ke arahku. 

Kesialan yang sepertinya tidak pernah berujung dan kenapa harus aku? Aku menggigit kuku jari dengan tatapan kosong. Aku tidak tahu harus berkata apa pada kedua orang tuaku. Julian pasti membeberkan hal ini ke khalayak ramai. Bahwa anak pemilik hotel Shangrila hamil dan bukan anak suaminya. Ke mana aku harus bersembunyi? 

"Lalu, aku harus apa jika tidak menggugurkannya? Bayi ini tidak berdosa, tetapi kita yang membuatnya ada karena tidak memiliki pilihan. Dia tidak mungkin lahir, Ka. Tidak!" 

"Non, saya mohon. Aborsi itu tidak baik. Selain menurut agama, dari segi kesehatan juga tidak baik untuk Non. S-sebaiknya kita pikirkan cara lain. Saya mohon, jangan menggugurkannya." 

"Lalu ak

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status