Share

40. Tebak-tebakan Tersangka

Uap kopi mengepul di udara. Aroma biji kopi yang sudah diseduh dengan air panas mendidih begitu sedap, menggoda kerongkongan untuk segera mencicipinya. Ditambah lagi cuaca di luar masih gerimis tipis-tipis. Menonton TV, menikmati film kolosal, ditemani sang terkasih sangat cocok dilewati malam ini. Namun berbeda keadaan yang sedang cukup mencekam di rumah tamu kontrakan Taka. Anes duduk berdampingan dengan sang kakak, sedangkan di depan mereka, duduk Taka dan juga Arum. Dua pasangan yang sepertinya menyimpan banyak kejutan dalam kehidupan percintaan mereka.

Wanita yang biasa mereka panggil Bude, tentu saja merasa heran dengan keadaan di depannya, belumada satu orang pun yang bersuara memulai percakapan, padahal wanita paruh baya itu tahu, ada banyak pertanyaan bersarang di kepala dua pasang adik kakak ini.

“Ehm … Bude merasa di rumah sedang tidak ada orang. Kenapa sepi sekali?” sindir wanita itu sambil menghidangkan potongan kue bolu yang dibawa oleh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status