Setelah berdebat panjang lebar, Shassy akhirnya mengerti maksud perkataan Keen. Tapi ia terus berpura-pura tak mengerti, karena merasa malu jika harus menyetujui permintaan Keen tersebut.
"Huff," Keen menghela napas, "aku sudah tidak tahu lagi, kamu taruh di mana otakmu saat ini. Yang jelas, jika kamu macam-macam akan aku patahkan kakimu. mengerti!" teriak Keen di akhir kalimatnya.
Shassy lalu mencebik ke arah Keen, tanpa menjawab perkataan Keen lagi.
"Kam … mu!" geram Keen.
Tok! Tok! Tok! Sebuah ketukan di pintu ruangan itu, membuat mereka berdua langsung menatap ke arah pintu dan menatap orang yang baru masuk ke dalam ruangan itu.
Tatapan tajam dari mereka berdua, membuat OB yang baru masuk ke dalam ruangan itu gemetaran saat meletakkan kopi di atas m
Shassy dan Keen segera pergi meninggalkan sekolahan Dira. Sedangkan masalah Dira tersebut kini diserahkan pada pengacara keluarga Keen."Ayo Mas cepat," ujar Shassy yang yang baru saja masuk ke dalam mobil tersebut bersama dengan Keen.Keen lalu membawa mobil tersebut secepat mungkin menuju rumah sakit. Setelah setengah jam, akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit tempat tuan Sutomo dirawat saat ini. Mereka segera berlari hingga sampai di depan ruang IGD."Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Shassy pada pelayan yang menemani tuan Sutomo ke rumah sakit. Pelayan itu adalah pelayan kepercayaan Shassy, dia memang khusus ditugaskan untuk menjaga papanya."Itu Nona, tadi saat Anda menelepon saya seda
"Iya Nona, kami sudah memberikan uang mukanya," ujar salah satu dari orang-orang tersebut.Shassy mengerutkan dahinya. "Apa maksud kalian dengan semua itu, aku tidak pernah menjual rumah ini," tegas Shassy.Orang yang berbicara tadi lalu mengambil tas yang ada di meja. "Tunggu Nona, tapi kami sudah mendapat fotokopi sertifikat dan surat keterangannya."Orang itu lalu menunjukkan surat keterangan dan fotokopi sertifikat rumah tersebut. "Ini, silahkan dilihat."Shassy menggenggam erat bukti tersebut. "Siapa yang memberikan benda ini pada kalian?" geram Shassy."Bu Kartika dan pak Sutomo sendiri yang memberikan semua ini. Dan ini juga ada tanda tangan dari Pak Sutomo," ucap orang tersebut sambil menunjukkan tanda tangan yang dimaksud. 
Di rumah sakit, Shassy dan Keen sedang menunggu di depan ruang IGD. Keen terlihat sedang mondar-mandir di depan ruangan itu."Duduklah," ujar Shassy dengan suara halus, mencoba menenangkan Keen.Keen pun menurut dan duduk di sebelah Shassy. Shassy lalu mengusap wajah Keen dan menariknya pelan agar bersandar di pundaknya."Tenanglah, dia akan baik-baik saja," ujar Shassy yang terus mencoba menenangkan."Apa sebenarnya yang dilakukan anak itu," ucap Keen dengan suara serak.Shassy terus mengusap-usap wajah Keen tanpa memberikan sahutan.Beberapa saat kemudian,"Dok, bagaimana?" tanya Keen sambil berdiri dengan cepat dan berjal
"Apanya yang canggih?" tanya Keen."Anak buah kamu, mereka canggih sekali langsung tanggap seperti itu," jawab Shassy sambil melangkah dengan cepat bersama Keen masuk ke dalam rumah. Mereka pun terus melangkah hingga sampai di kamar mereka. Sesaat setelah kamar terbuka, Shassy dengan cepat berlari ke ranjang dan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tersebut."Hah, leganya," ujar Shassy sambil membolak-balik tubuhnya, lalu menghirup wangi selimut yang sedang di pegangnya"Kamu lega kenapa?" tanya Keen sambil melepas pakaiannya dan menaruhnya di sofa dengan santai.Shassy melirik hal itu, dan segera berdiri lalu melangkah ke arah sofa."Kamu tuh ya Mas, selalu saja meletakkan pakaianmu sembarangan,"
Setelah Barack dan orang yang ditemuianya itu pergi dari parkiran, Shassy dan Keen pun segera keluar dari mobil.Keen dengan cepat menelepon anak buahnya, memerintahkan mereka untuk memeriksa CCTV di rumah sakit itu.*Setelah selesai menelepon."Mas, memang semudah itu mendapatkan rekaman CCTV rumah sakit ini? Dan—""Hentikan kalimatmu," sela Keen. "Itu semua memang sudah tugas mereka," imbuhnya."Ya tapi kan gak setengah jam juga," protes Shassy yang mendengar kalau Keen hanya memberikan waktu setengah jam pada anak buahnya untuk mendapatkan rekaman CCTV yang dia inginkan.Keen lalu berjalan menjauh dan menyahut, "Kenapa kamu memikirkan orang lain, lebih baik kamu memikirkan apa yang ada di depanmu."
Keen pun segera keluar dari kamarnya, menatap dengan kesal ke arah anak buahnya yang masih menunggu di depan kamarnya itu."Katakan, siapa?" tanya Keen dengan nada dingin.Anak buah Keen lalu membisikkan sesuatu ke telinga Keen."Apa benar itu?" tanya Keen yang terkejut mendengar apa yang di katakan oleh anak buahnya."Benar Tuan," sahut anak buah Keen dengan cepat.Keen lalu mengusap-ngusap wajahnya. "Kamu bawa yang lainnya ke taman!" perintah Keen."Baik Tuan.""Dan satu lagi, aku mau semuanya siap dalam satu jam. Kerahkan semua orang untuk membantu tapi jangan sampai membuat dia curiga, mengerti," ujar Keen dengan wajah serius.
Shasssy pun terdiam, suasana pun menjadi hening beberapa saat."I-ini," gumam Shassy cukup lama.Keen mengerutkan dahinya, sedangkan Raka masih terus tersenyum hangat menatap Shassy.Shassy lalu menghadap Raka dan di saat itu juga Keen langsung berbalik melangkah pergi."Mas, terima kasih kamu sudah datang kemari tapi maaf aku tidak bisa menerima hadiah kamu ini," ujar Shassy dengan sebuah senyum ramah.Mendengar hal itu, Keen langsung berhenti."Tapi kenapa?" tanya Raka."Aku sangat menghargai dan menghormati kamu, sangat tidak pantas kamu datang kemari membawa bunga seperti ini untuk wanita yang sudah bersuami. Apa lagi kamu adalah tunangan a
Shassy terkejut karena di depannya terlihat seseorang yang sedang dengan santainya minum es jeruk, dan juga ada seseorang yang tengah menambahkan sesuatu ke kepala orang yang tengah minum es jeruk itu."Jangan lupa kejang-kejang, ngerti," ujar orang yang tengah meneteskan cairan berwarna merah ke kepala orang tersebut."Kalian sedang apa?" tanya Shassy dengan suara agak tinggi, hingga membuat orang-orang yang ada di sekitarnya menatap ke arahnya."Hei, siapa ini!" teriak orang yang sedang minum jus jeruk tersebut menatap ke arah lain.Shassy lalu menatap ke orang di sampingnya."Ini sedang syuting, kamu ngapain di sini kalau gak syuting," tukas orang di samping Shassy tersebut.