Share

Rendy Bukan Boneka

"Sial, gila apes banget hari kemarin ketemu wanita gila pengen rasanya bungkam mulutnya sama mulut gue!" umpatnya menjatuhkan tubuh pada kasur king size Randy. 

Pemilik kamar terkejut kedatangan sahabatnya yang tiba-tiba datang dan menggerutu hingga mengumpat. 

"Siapa men?" tanya Randy pada sahabatnya Andra yang kini memangku gitar memainkan senar gitar. 

"Itu men, cewek gila aku rasa masa dia nyebrang asal nggak lihat-lihat. Lalu hampir ketabrak dan dia yang marah. Memecahkan kaca mobil pakai high heel. Kan gila, itu pasti itu cewek habis diputusin sama cowoknya. Makanya kepalanya nggak ada isinya," ucap Andra lalu duduk menghadap Randy yang kini memangku gitar. 

Randi menaruh gitarnya pada sisi sofa dan dia mendekati Andra, sambil tertawa. Randy mengambil duduk di samping Andra yang kini dengan wajah murka. 

"Itulah kalau cewek kalau patah hati pasti emosinya kemana-mana dan paling malas itu sama seperti Manda. Kalau ngambek marah-marah nggak jelas, cih semua wanita sama saja. Tapi bagaimana kalau nggak dituruti nggak dapat jatah ranjang," kata Rendy. 

"Itu mah pekerjaan lo setiap hari sama Manda, nggak ada hari tanpa paduan suara diatas ranjang." tepis Andra. 

"Mau bagaimana kalau cinta body wanita seperti itu adanya," tepis Randy tertawa. 

Randy bangun lalu mendekati lemari mengeluarkan kemeja, karena hari ini dia akan mencari cincin dan jas dengan Kayara. 

Bahkan esok adalah hari paling dia benci jika semua, bukan karena harta warisan yang takut jatuh pada panti asuhan dia tidak akan mau melakukan ini semua. 

Bahkan dari dulu pria ini membangun bisnis namun semua masih atas nama sang Papi. Jika semua jatuh pada panti asuhan. Maka dia tidak akan dapat apapun dan hanya lelah yang dia dapatkan. 

"Jadi nikah bulan depan?" tanya Andra sembari memainkan pasir waktu yang dia ambil dari meja di samping kasur, seraya duduk bersila. Melihat pada sahabatnya yang kini menyiapkan kemeja serta, setelan untuk acara malam ini. 

"Mau bagaimana? Itu yang terjadi, tapi gila tahu nggak dia itu cantik!" kata Randy sambari senyum miring. Membayangkan bagaimana Kayara saat malam kemarin namun, dia tidak suka. 

"Cih, kucing kecil itu sungguh menantang," lanjutnya dan Andra membayangkan apa yang sahabatnya jelaskan. 

"Wow, apakah akan ada duet di atas ranjang dengan Manda hahaha!" 

"Gila, bisa diatur itu mah. Bagaimanapun mengatur seorang wanita itu sangatlah mudah bagi seorang Randy," dengan bangga pria ini berucap. Bahkan dia bisa menjamin Kayara, bisa takluk pada dirinya yang terkenal playboy akut. 

Siapa yang tidak kenal dengan Randy Guntur Triyoga, pria tampan, karismatik bahkan harta yang dimiliki tidak akan habis tujuh turunan. Namun sayangnya, semua itu masih atas nama Guntur Triyoga yang membuat pria ini tidak bisa melakukan apapun selain nurut pada sang Papi. 

"Tapi bagaimana dengan Manda? Apa dia mau menjadi simpanan, pasti yang disimpan lebih diutamakan iya kan?" celetuk Andra. 

"So, pastilah. Gila masa kucing kecil menjadi prioritas? Nggak lah. Masih dibawah umur nanti dicari Kak Seto masih 18 tahun," tepis Randy dan Andra ngakak. 

"Bolehkah kasih sama gue kalau nggak mau Ran!" canda Andra dan pria ini melemparkan kaos pada Andra yang asal berbicara. 

Puk!!! 

"Wow, ngambek Randy jadi mau dua-duanya maruk nggak asik lah, Manda aja buat gue mayan buat jadi pembokat di rumah mandikan kucing hahaha!" goda Andra. 

"Randy!!!" teriak Mia menuju kamar sang anak dan kedua pria ini menutup telinga, amat terkejut dengan suara nyaring Mia yang sering kali mengejutkan. 

Brukk! 

Mia membuka pintu orang pertama yang dia lihat adalah Andra, lalu mengalihkan pada Randy yang kini di depan lemari tengah menyiapkan setelan untuk acara malam ini. 

"Mami Mia yang syantik apa kabar?" sapa Andra antusias. 

"Eh, ada anak Mami yang tampan baru datang sayang?" sapa Mia yang kerap kali memperlakukan Andra bak anak sendiri sama seperti Randy. 

"Baru tadi Mi ... wah enak nih, makan sore," kata Andra melihat pada nampan yang dibawah oleh Mia untuk sang anak. Mia melihat pada nampan, lalu tersenyum kemudian berjalan mendekati semuanya. 

"Kalian duduk biarkan Mami yang suapi," kata Mia dan Randy berjalan mendekat duduk di samping Andra. 

"Apa-apaan sih Mi, kita bukan anak paud juga harus disuapi. Aneh jangan mau An," tepis Randy namun, pria satu lagi malah tertawa. 

"Nggak apa-apa sesekali jadi anak kecil lagi biar, Mami yang suapin karena asli makan dari tangan orang tua itu nikmat rasanya. 

"Betul itu apa kata Andra, bulan depan kamu menikah dengan anak miskin itu. Sekarang biarkan Mami menyuapi kamu sebelum anak Nia yang mengambil alih anak Mami, sedih."

Andra dan Randy saling menatap lalu mengalihkan pada Mia yang kini menunduk begitu takut Randy akan dikuasai Kayara. 

Randy mendekati sang Mami bersimpuh di bawah Mia yang kini, duduk di kasur sebelahan dengan Andra. 

"Mi, mungkin hari ini adalah detik-detik aku menikah. Tapi percayalah nomor satu di hati itu Mami, bagaimanapun karena Mami wanita yang selalu ada saat Randy jatuh dan terpuruk. Karena Mami tidak akan meninggalkan Randy sampai kapan pun."

Mia terharu ketika meneteskan air mata dan Randy menyeka dan Andra, menjatuhkan dagunya pada pundak Mia. Lalu memeluk wanita ini. 

"Andra juga sayang Mami Mia. Walau Andra bukan anak Mia," katanya dan tersenyum. 

"Mami juga sayang kalian berdua jadi mau ya Mami Mia suapi kalian sebelum sebentar kita pergi mencari cincin dengan keluarga itu."

Sontak Semua tertawa Hahaha!!! 

Mia menyuapi kedua pria kebanggaannya dengan begitu penuh kasih sayang, tidak terasa makanan di piring pantas dan Mia membawa piring kotor ke dapur kembali sedangkan Rendy dan Andra masih di kamar. 

"Jadi ceritanya beli cincin nikah bareng anak kecil?" Tanya Andra dan Rendy yang sedang bercermin di depan lemari mengangguk. 

"Formalitas beli cincin padahal dipakai juga kagak nanti, daripada Papih nanti murka karena, anaknya tidak membeli cincin untuk menantu kesayangannya. Lebih baik ikuti saja drama Papi," kata Rendy dan Andra mengangguk paham. 

"Pergilah sana gue tunggu di sini jangan lama-lama, karena malam ini kita harus senang-senang sebelum nanti waktu bermain kita dibatasi oleh istrimu," ledek Andra dan Rendy melemparkan apa saja yang ada di dekatnya pada pria yang duduk di atas kasur, begitu senang meledaknya. Bahkan Randy tidak mau hidupnya diatur oleh istrinya kelak termasuk Kayara. 

"Sorry dalam hidup Rendy tidak pernah diatur oleh wanita kecuali itu Mami Mia di luar itu, maaf Rendy, bukanlah boneka," begitu singkat dan padat Andra hanya mengangguk Seraya senyum mengejek. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status