“Aku usulkan bahwa Kota Lunar akan menjadi sebuah kerajaan mandiri yang tidak terikat dengan Kerajaan Luxurie ataupun Grimer! Kita akan mengolah tanah kita sendiri! Menjaga keamanan dan kedamaian rakyat kita sendiri! Percuma jika kita memiliki kerajaan tapi tidak peduli sedikitpun kepada rakyatnya!” tegas Satria.
Mendadak suasana hening, semua orang yang ada di sana jelas-jelas sangat terkejut mendengar solusi terbaik yang diusulkan oleh Satria. Mereka masih belum ada yang bersuara, seolah-olah ingin mendengar penjelasan Satria mengapa sampai memilih solusi seperti itu. Alexa sendiri ikut terkejut karena Satria memutuskan hal seperti itu, meski begitu dia juga sadar kalau itu memang cara terbaik saat ini.“Itu hanyalah usulan dariku. Semuanya sudah aku pertimbangkan baik-baik. Jika kita tetap membentuk sebuah kota tanpa status yang tegas maka selamanya kita akan menjadi perebutan kerajaan di sekitar kita. Peperangan akan terus terjadi, semMendengar kata-kata Satria seperti itu membuat semua orang di sana semakin tertunduk. Alexa sejujurnya benar-benar kagum dengan Satria. Entah mengapa dia merasa kalau perkataan Satria memang menggugah keberaniannya, semua kata-kata yang Satria utarakan memang masuk akal. Alexa yakin semua orang di sana juga merasakan hal yang sama.“Sekarang aku ingin bertanya lagi kepada kalian. Tentukan keputusan kalian sekarang! Mati atau hidup menjadi pengecut? Mati atau hidup di dalam siksaan? Mati atau mewariskan kesengsaraan kepada anak cucu kalian? Mati atau hidup di dalam kehinaan?” tanya Satria dengan lantang.Semua orang yang ada di sana memang belum menjawab, tapi mereka segera mengangkat kepala mereka. Tatapan mereka sudah berbeda dari sebelumnya. Mereka kini paham bahwa tidak ada gunanya juga mereka hidup jika hanya untuk mendapat siksaan, hinaan dan kesengsaraan. Percuma saja hidup jika nasib mereka ditentukan oleh telunjuk orang lain, percuma saj
“Maaf tuan. Saya menolak usulan tuan. Apa yang saya lakukan tidaklah seberapa dengan perjuangan tuan, andaikan tuan tidak ada bersama kami mungkin saja Desa Whis dan Kota Lunar ini sudah jatuh seutuhnya ke tangan pasukan Kerajaan Grimer. Saya yakin semua orang di sini akan setuju jika tuan menjadi raja Kerajaan Lunar ini, karena tuanlah yang terkuat diantara semua yang hadir di sini,” ucap Foxi.“Ya!” saat ini sorakan semua orang kembali terdengar seakan memang lebih setuju jika Satria yang menjadi raja mereka.“Jika aku menjadi raja kalian lalu siapa yang akan berdiri di barisan paling depan medan perang? Jika musuh tahu kalau hanya rajanya saja yang kuat dan bisa diandalkan maka mereka tidak akan segan untuk memulai permusuhan dengan kita! Jika kalian mengakui aku yang terkuat di sini harusnya kalian menjadikanku orang yang akan berdiri paling depan di medan perang! Karena jika musuh tahu kalau pasukannya saja sudah kuat maka
Setelah selesai membereskan balai desa barulah warga Desa Whis segera pulang. Luxi juga ikut pulang karena ingin segera menemui kedua anaknya yang dititipkan kepada Miria. Di sana hanya ada Satria, Foxi, Trixi dan Alexa saja.“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Alexa sambil menatap Indra.“Kita akan berbagi tugas. Alexa akan mengumpulkan para petualang yang bersedia untuk berperang atau menjadi prajurit sementara. Trixi akan bertugas untuk memulihkan mental warga sambil meminta bantuan beberapa petualang dengan job class priest atau cleric untuk berkeliling kota menyembuhkan warga yang terluka. Sementara itu tuan Foxi harus mencari orang-orang yang bisa dipercaya untuk mengisi berbagai yang kita butuhkan saat ini, nantinya mereka juga bisa mengisi posisi penting di kerajaan jika memang kemampuannya bisa diandalkan,” jawab Satria.“Siapapun itu dan apapun statusnya terserah yang penting dia bisa bekerja se
Malam ini di dalam pertemuan dengan orang-orang yang dipilih oleh Foxi, Satria mengatakan agar mereka semua mencari orang yang bisa membantu mereka di bidangnya masing-masing. Satria ingin mereka juga ikut menyertakan para pemuda yang bisa dipercaya dan bekerja di bidangnya untuk diutamakan oleh mereka.Sebab menyiapkan pemimpin dan orang-orang terampil serta berpengalaman untuk generasi mendatang sangatlah penting di dalam sebuah kerajaan. Di depan mereka Satria meminta mereka memanggilnya pengembara. Dia tidak mungkin memberitahukan nama aslinya apalagi memberitahukan nama akun gamenya. Karena itulah dia memilih dipanggil sebagai pengembara karena dia memang sedang mengembara di dunia tersebut.“Aku sekali lagi di sini menegaskan bahwa tuan-tuan semua yang telah di pilih oleh Raja akan menjalankan tugasnya masing-masing mulai besok. Jikalau nantinya Raja melihat ada yang lebih pantas untuk menggantikan posisi kalian maka Raja pasti akan menggantinya
“Tuan, apakah mungkin tuan juga ingin merebut lagi keempat kota besar yang sudah dikuasai oleh Kerajaan Grimer tersebut?” tanya Rou.“Ya. Semakin besar wilayah kekuasaan kita maka akan semakin cepat makmur juga Kerajaan Lunar ini. Terlebih mereka juga bernasib sama dengan kita, kota mereka direbut dan diserahkan begitu saja kepada kerajaan musuh yang menindas. Mereka pasti benar-benar terpukul dengan situasi saat ini, karena itulah kita harus membantu mereka bebas juga dan memberikan bantuan semampu kita,” jawab Satria.“Tapi dengan kondisi seperti ini, bukankah akan sangat sulit untuk mengalahkan musuh? Terlebih keempat kota itu lebih dekat dengan Kerajaan Grimer, mereka bisa saja segera mengirimkan bala bantuan untuk menguasai keempat kota tersebut secara penuh,” potong Foxi.“Mohon maaf Raja. Tapi menurut saya dalam kondisi seperti ini justru akan sangat menguntungkan kita. Sebab musuh juga tidak aka
“Ketangkasan, keterampilan, perhitungan dan ketelitian seseorang tidak ditentukan oleh umurnya. Tapi seberapa berpengalamannya dia, seberapa kerasnya dia berusaha dan yang terpenting seberapa kuat tantangan serta kepedihan yang dialami olehnya,” tukas Satria.“Aku mengerti hal itu. Tapi jujur saja sulit bagiku untuk percaya kalau kamu masih siswa SMA,” kata Alexa.“Itu tidak masalah, toh aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Aku justru terkejut jika seorang programmer sepertimu terlihat begitu tangkas dalam bertarung. Terlebih kau itu seorang wanita,” ucap Satria.“Apa kau meremehkan seorang wanita?” tanya Alexa.“Aku tidak pernah meremehkan siapapun sebab aku tahu, sesempurna apapun dirimu jika masih ada setitik kesombongan di hatimu maka kau akan tetap mengalami kekalahan. Aku hanya menyamakan dirimu dengan wanita lain pada umunya, karena itulah aku terkejut saat melihatmu mem
“Asal kalian tahu, jika saja orang tua kalian tidak akan ikut campur aku bisa saja menghabisi kalian semuanya di sekolah! Tapi di sana uang adalah segalanya, orang kaya bisa menindas orang miskin seenaknya. Orang kaya bisa merendahkan orang miskin sesukanya, kalian seakan-akan tidak akan pernah mengalami kematian,” sambung Satria.“Kami janji, kami tidak akan mengganggumu lagi,” ucap Skyred.“Kami akan memberikanmu uang banyak, terserah kamu mau minta berapa. Tapi tolong jangan habisi kami di dunia ini, kami belum mau mati,” timpal Yell.“Sayang sekali. Sakit hatiku tidak akan bisa diobati oleh uang! Penderitaanku tidak akan hilang meski dibayar dengan uang! Kepedihan yang aku rasakan tidak akan mampu digantikan oleh uang! Satu-satunya cara untuk menutupi semua itu hanya dengan melihat kalian merasakan apa yang selama ini aku rasakan! Merasakan penderitaan, rasa sakit dan pedih yang aku rasakan!”
Satria mulai mengisahkan saat-saat dia mulai masuk SMA hingga saat ini, bahkan dengan lancar dia menyebutkan siapa saja nama-nama siswa yang pernah membully dirinya dia ikut menjelaskannya dengan postur tubuh dan wajah mereka semua. Alexa hanya bisa mendengarkannya sembari beberapa kali dia menghela nafas dalam, dia tidak menyangka jika masa SMA Satria begitu kelam. Sekarang dia paham dengan sikap Satria yang kadang aneh, dia juga paham kenapa tatapan Satria lebih sering terlihat kosong.“Di usianya yang masih muda aku kagum dia masih bisa hidup dengan guncangan dan siksaan seperti itu. Di sisi lain kemampuan berpikirnya memang semakin tajam. Tapi mental, pola pikir dan perasaannya tampaknya memang sudah terganggu. Dia bahkan saat ini bisa menceritakan kisahnya tanpa ekspresi apapun, dia seolah-olah hidup tanpa jiwa dan perasaan,” batin Alexa.“Begitulah kehidupanku di sekolah. Tapi untuk masa laluku lebih dari itu aku tidak mau menceritak