Home / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / 118. Jangan Berpikir Lama!

Share

118. Jangan Berpikir Lama!

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-06-09 21:50:19

James malah tertawa santai menanggapi ucapan sahabat baiknya. Dia berjalan mendekat ke arah mereka dan kemudian berujar, “Kalian akan tahu nanti.”

Diego sontak langsung menaikkan alis kirinya yang menandakan dia sangat jengkel.

Shin sudah siap ingin menodong James dengan berbagai pertanyaan yang tidak bisa dia tahan lagi, tapi dia melihat James mengangkat tangan dengan isyarat menyuruhnya untuk tidak berbicara.

Shin terpaksa mengatupkan mulutnya rapat-rapat dengan begitu kesal.

“Biarkan aku bicara dengan mereka terlebih dulu!” James berkata cepat.

Ben sontak mengernyitkan dahi, “Kau tidak membiarkan kami mendengarkan percakapan penting kalian ya?”

“Jadi … kami harus menunggu kalian rapat, begitu?” Alen.

“Sungguh kami tidak bisa di sini saja?” Shin bertanya dengan nada sedikit memohon akibat terlalu penasaran.

“Tidak,” James menjawab tegas.

Melihat ketegasan dalam nada suara James, sudah jelas bahwa mereka tidak akan bisa membuat James merubah keputusannya itu. Maka, dengan patuh saha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    118. Jangan Berpikir Lama!

    James malah tertawa santai menanggapi ucapan sahabat baiknya. Dia berjalan mendekat ke arah mereka dan kemudian berujar, “Kalian akan tahu nanti.” Diego sontak langsung menaikkan alis kirinya yang menandakan dia sangat jengkel.Shin sudah siap ingin menodong James dengan berbagai pertanyaan yang tidak bisa dia tahan lagi, tapi dia melihat James mengangkat tangan dengan isyarat menyuruhnya untuk tidak berbicara.Shin terpaksa mengatupkan mulutnya rapat-rapat dengan begitu kesal.“Biarkan aku bicara dengan mereka terlebih dulu!” James berkata cepat.Ben sontak mengernyitkan dahi, “Kau tidak membiarkan kami mendengarkan percakapan penting kalian ya?”“Jadi … kami harus menunggu kalian rapat, begitu?” Alen.“Sungguh kami tidak bisa di sini saja?” Shin bertanya dengan nada sedikit memohon akibat terlalu penasaran.“Tidak,” James menjawab tegas.Melihat ketegasan dalam nada suara James, sudah jelas bahwa mereka tidak akan bisa membuat James merubah keputusannya itu. Maka, dengan patuh saha

  • Sang Dewa Perang Terkuat    117. Panik?

    Oh, tentu bukan tanpa alasan Xylan Wellington bisa berpikir sang kakak ipar sudah lebih dulu mengetahui identitas asli Gary Davis sebelum pria muda yang menikahi kakak perempuannya beberapa tahun lalu itu menghilang.Riley Mackenzie adalah seseorang yang tidak mungkin bertindak tanpa perhitungan. Tindakannya yang menjemput istri dan putranya pun sudah tentu memiliki alasan yang sangat kuat. Tidak heran jika Xylan sampai mengira Riley kemungkinan besar telah mengungkap fakta besar tersebut.“Tapi … jika dia sudah tahu, mengapa dia malah menghilang begitu saja? Apa … yang dia pedulikan hanya istri dan putranya saja?” kata Xylan.Dia menggelengkan kepala dan menghela napas pelan, “Oh, tidak masalah jika dia tidak peduli kepadaku. Maksudku … apa dia tidak peduli dengan nasib kerajaan ini? Juga … seluruh rakyat Ans De Lou?” “Riley tidak seperti itu, Yang Mulia,” sahut James cepat-cepat.Xylan mengulur bibir, “Hm, aku … juga tidak ingin menuduhnya begitu tapi … kau tahu sendiri. Ini terla

  • Sang Dewa Perang Terkuat    116. Kebetulan

    James Gardner tidak menjawab pertanyaan sang raja muda. Sebab, dia tahu Xylan Wellington tidak memerlukan jawaban. James pun juga membiarkan Xylan mengumpat dan tidak sekalipun dia menyela perkataan Xylan. Menurut James, Xylan butuh untuk menumpahkan rasa amarah serta kecewanya.Sudah tentu hal itu sangatlah sulit untuk Xylan. Pria muda itu sangat mempercayai dua orang itu, Gary Davis maupun Ronald Wings. Dikhianati oleh dua orang yang sangat dia percayai pasti membuatnya kesal luar biasa.James juga berpikir bahwa Xylan akan membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan emosinya, tapi ternyata dia salah besar. Hanya selang beberapa menit Xylan sudah memanggil, “Jenderal Gardner.”“Iya, Yang Mulia,” sahut James yang terlihat agak kaget, terlebih lagi ketika dia melihat Xylan yang ekspresi wajahnya sudah kembali tenang.Dia bisa pulih secepat itu? Luar biasa, James membatin.“Tangkap Gary Davis dan jebloskan dia ke penjara sekarang!” Xylan memerintah dengan nada dingin.James membelal

  • Sang Dewa Perang Terkuat    115. Dibodohi

    Sejujurnya semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Xylan Wellington itu bukanlah pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab oleh James Gardner.Akan tetapi, masalah utamanya adalah semuanya perlu dijawab dengan sangat hati-hati agar Xylan tidak terlalu kaget sampai akhirnya malah panik.Namun, mengingat dia tidak mungkin sempat memikirkan cara yang tepat untuk mengatakannya, James langsung menjelaskan, “Rahasia besar itu tentang … Gary Davis, Yang Mulia.”Mendengar nama asisten pribadinya yang saat itu tidak ada bersamanya membuat Xylan mengernyitkan dahi, “Oh, jadi kau sudah tahu siapa dia yang sebenarnya?”James mengangguk pelan.Xylan membuang napas dengan kasar, “Lalu, bagaimana? Apa dia memang mata-mata? Dari kerajaan mana dia berasal?”James meringis, “Gary Davis bukanlah seorang mata-mata dari kerajaan lain, Yang Mulia. Dia … berasal dari kerajaan ini.”Perkataan James yang belum jelas itu sontak membuat Xylan menaikkan alis kanannya, “Bukan seorang mata-mata? Lantas, mengap

  • Sang Dewa Perang Terkuat    114. Rahasia Besar

    Gary Davis pun menjawab tanpa keraguan sedikitpun, “Tentu saja aku yakin. Kalau tidak, mana mungkin aku segera memintamu untuk melakukan tugas itu?”“Tapi, Yang Mulia. Anda akan sendirian di sini. Saya … jujur saja saya tidak terlalu percaya pada mereka, maksud saya para menteri, staf yang ….” Ronald Wings menghentikan ucapannya, tampak agak khawatir dan juga sekaligus bingung.Gary menghela napas panjang, “Aku juga tidak percaya pada mereka.”Perkataan Gary tersebut langsung membuat Ronald membelalakkan mata, “A-pa? Lalu … mengapa Anda malah meminta saya pergi?”Gary mendesah pelan, “Yah, karena menghentikan Reiner Anderson akan sangat membantuku.”Ronald mengerutkan dahi, terlihat masih kebingungan.“Pada intinya tidak ada siapapun yang aku percaya di istana selain diriku sendiri dan juga … kau, Ron. Para menteri dan staf istana, lalu para prajurit yang berkata berpihak kepadaku … hm, siapa yang akan bisa menebak mereka bisa bertahan sampai akhir?” Gary berkata panjang lebar.Seolah

  • Sang Dewa Perang Terkuat    113. Menyuruh Saya untuk Mati?

    Mendengar pertanyaan Ronald Wings yang mulai menjurus ke arah tugas yang sebenarnya itu, Gary Davis pun kembali tersenyum miring.Senyuman itu lebih mirip dengan seringaian seorang penjahat kala mendapatkan seorang mangsa yang dia incar.Pria muda itu meminta Ronald mendekat dengan jari tangannya dan berbicara, “Kemarilah, Ron!”Ronald berjengit, kaget. Tidak biasanya sang pangeran memintanya untuk berbicara dengan jarak yang dekat seperti itu. Hal itu tentu saja demi menghindari kecurigaan orang-orang. Biasanya cara berkomunikasi mereka lebih sering hanya menggunakan tatapan mata atau hanya berupa bisikan.Akan tetapi, setelah Ronald melihat sekeliling dia pun langsung paham mengapa Gary terlihat berani memintanya mendekat kepada pangeran muda itu.Para prajurit dan seluruh penghuni Kerajaan Ans De Lou memang tahu bahwa Ronald dan Gary memang terlihat tidak dekat. Bahkan, bisa dibilang kedua orang itu jarang sekali berinteraksi di depan publik.Maka dari itu tidak heran jika banyak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status