Beranda / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / 19. Persiapkan Dirimu!

Share

19. Persiapkan Dirimu!

Penulis: Zila Aicha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 18:00:45
Tidak perlu menunggu untuk waktu yang lama James sudah terhubung dengan Josh Cleve.

Begitu tersambung dalam koneksi, sebelum James berbicara, dia malah langsung mendengar Josh berkata, “Saya berhasill, Jenderal Gardner.”

James belum sempat membalas, tapi Josh sudah kembali berbicara dengan cepat, “Terima kasih, Jenderal Gardner. Ini semua berkat Anda.”

“Jika bukan karena strategi Anda, saya belum tentu bisa menaklukkan daerah laut,” lanjut Josh yang terdengar seperti seorang yang sedang menahan tangis.

Dia bahkan tidak berani menatap langsung lewat layar ke arah James.

James tersenyum pada Josh dan tertawa kecil, “Astaga, apa kau akan menangis?”

Josh sontak mendengus tapi semua orang bisa melihat bahwa Josh benar-benar sedang begitu sangat terharu.

Semua prajurit Kerajaan Ans De Lou telah mengetahui segala upaya yang sudah dilakukan oleh Josh Cleve demi meningkatkan kemampuan prajurit laut. Akan tetapi, dia belum berhasil.

Namun, setelah James Gardner menjadi pimpinannya, dia bisa mem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Dewa Perang Terkuat    150. Sekarang, Yang Mulia!

    James Gardner hampir saja hendak membuka mulut untuk memberikan jawaban atas perintah sang raja muda itu. Tapi tiba-tiba saja dia mendengar Xylan Wellington malah berdeham pelan. Hal itu membuat James menahan kata-katanya.Xylan berkata dengan ekspresi wajah terlihat kesal, “Sebenarnya, tentu saja sebagai raja negeri ini aku ingin kau membunuhnya, tapi … aku tahu kau tidak membunuh dan ….”Pria muda itu mengambil napas dalam-dalam, mencoba keras untuk mengontrol emosinya yang hampir saja gagal dia tahan.James mengerti secara penuh emosi yang dirasakan oleh Xylan sehingga dia hanya menunggu dengan sabar.Xylan yang telah mulai bisa mengontrol diri pun mendesah jengkel.Dengan nada terdengar enggan dia melanjutkan, “Sialnya dia itu masih kerabatku, aku … tidak bisa membunuhnya meskipun aku sangat ingin.”Helaan napas cepat terdengar lagi, meskipun terlihat agak berbeda.James langsung menilai anak muda yang berdiri tidak jauh darinya itu sudah mulai bisa belajar menenangkan dirinya se

  • Sang Dewa Perang Terkuat    149. Mohon Beri Perintah!

    “A-aku pikir besok. Aku … tidak mengira secepat ini,” ucap Riley yang terlihat begitu syok.Pria itu menggigit bibir dan semakin bingung. Jelas sekali dia masih sulit menerimanya.Reiner menelan ludah dan membalas, “Aku juga tidak berpikir perangnya terjadi di hari ini.”Riley menggelengkan kepala, “Mengapa? Mengapa aku bisa salah memprediksi? Bagaimana bisa aku sebodoh ini?”Riley menjambak bagian ujung rambutnya.Reiner ternyata pulih lebih cepat dari rasa terkejutnya dibandingkan Riley. Pria itu pun berkata, “Riley, kendalikan dirimu!”“Aku sedang mencobanya,” sahut Riley.Reiner menghela napas panjang, “Aku akan bergegas. Jangan khawatir!”Riley menoleh ke arah sahabat baiknya itu dan segera berkata pelan, “Iya, iya. Cepatlah, Rei! Kurasa kau nanti juga harus memikirkan jalan menuju ke istana.”Reiner mengernyitkan dahi, tampak bingung.Riley pun menjelaskan tanpa menunggu Reiner bertanya, “Melihat betapa seriusnya Pangeran Gary mencegah dirimu kembali ke istana, itu artinya … kem

  • Sang Dewa Perang Terkuat    148. Sudah Dimulai!

    Riley terdiam sejenak, tapi pria muda itu cepat-cepat menjawab, “Aku tidak mau membiarkan dia sendiri.”Reiner terpana sesaat namun segera menanggapi dengan sebuah tawa aneh yang membuat Riley mengernyitkan dahi.“Apa yang lucu?” Riley bertanya dengan tatapan tersinggung.Reiner berhenti tertawa dan menjawab singkat, “Kau.”“Kau yang sangat lucu,” tegas Reiner membuat Riley melotot kepadanya.Reiner menggelengkan kepala dan tertawa lagi. Akan tetapi, begitu melihat ekspresi Riley yang jelas-jelas terlihat jengkel kepadanya itu, Reiner mengangkat tangan, seakan sedang mengibarkan bendera putih.“Riley, apa kau pikir James itu seorang anak kecil yang membutuhkan seorang pendamping untuk menemaninya?” Reiner bertanya dengan alis kanan terangkat.Riley hanya menghela napas pelan.Reiner melanjutkan, “Dia itu salah satu prajurit terbaik yang dimiliki oleh Kerajaan Ans De Lou. Banyak orang yang mengatakan jika kemampuannya setara dengan dirimu. Lantas, kau masih berpikir dia membutuhkan-”“

  • Sang Dewa Perang Terkuat    147. Kau Ini Brengsek!

    Tentu saja Riley pun tahu bila Reiner jelas-jelas masih sangat marah kepadanya. Riley sendiri memahami sikap Reiner yang terlihat tidak seperti biasanya kepadanya.Akan tetapi, dia juga tidak mau membiarkan sahabat baiknya itu memendam rasa amarah terus-menerus sehingga Riley pun mencoba untuk meredakan amarah Reiner dengan berkata, “Aku pergi karena harus, Rei.”Reiner tersenyum sinis, “Dan … kau kembali karena kau ingin, begitu maksudmu?”Riley hendak menjawab, tapi Reiner ternyata masih belum selesai dengan perkataannya. Dia menambahkan, “Kau … pergi dan kembali sesuai dengan keinginanmu. Itu kan intinya, Riley?”“Kau … tidak peduli pada orang-orang yang kau tinggalkan. Kau bahkan tidak peduli pada sahabat baikmu yang kau bilang sudah kau anggap seperti saudara kandungmu sendiri, Riley.”Dia tertawa sinis dan melanjutkan lagi, kini dengan sedikit agak emosi, “Tahukah kau? Oh, seharusnya kau tahu. Kau bahkan tahu di mana aku tinggal, apa yang terjadi di istana. Kau pun pasti tahu ap

  • Sang Dewa Perang Terkuat    146. Untuk Apa?

    Ronald Wings segera berpikir lebih jauh, mencoba mencari jalan keluar dari situasi yang sedang mencekiknya itu.Sejak awal dia sadar bila dia memang jelas bukanlah tandingan Reiner.Lantas, bagaimana bisa dia memang jika sejak awal saja dia memang kalah mutlak?Sebuah tekad yang kuat dan juga kesetiaannya pada Gary Wellington yang membawa pria itu akhirnya tiba di sana untuk menghalangi sang komandan perang darat kembali ke istana.“Bagaimana caranya aku menang?” gumam Ronald.Setelah berpikir sejenak, dia malah semakin gelisah.Di atas kertas saja, dirinya kalah jauh dari Reiner. Dia hanyalah seorang prajurit kelas satu biasa yang kebetulan berhasil mengambil hati ratu Kerajaan Ans De Lou dan akhirnya diberikan menjadi salah satu prajurit utama raja.Sementara Reiner adalah seorang pejuang. Dia adalah prajurit tangguh yang terkenal kuat di dalam medan peperangan. Pria itu sudah tidak terhitung berada di titik

  • Sang Dewa Perang Terkuat    145. Tamatlah Riwayatku!

    Namun, para prajurit yang kebanyakan merupakan prajurit kelas dua itu tidak sempat menjawab pertanyaan dari salah satu rekan mereka.Karena saat itu mereka dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang tidak pernah mereka duga akan muncul di tempat itu. Jika Reiner Anderson pergi menuju ke istana dengan mengambil arah utara, orang yang baru saja tiba itu datang dari arah selatan. Dia tidak menggunakan mobil, yang berarti kemungkinan orang itu pergi menggunakan kendaraan umum.Tapi, mengapa? Tentu tidak ada yang bisa menjawabnya, kecuali orang itu sendiri.Saking terkejutnya para prajurit muda itu, mereka sampai tidak bisa bergerak.Sang tamu yang tidak terduga itu pun bertanya, “Apa Reiner ada di dalam rumah ini?”Pria itu menunjuk ke arah rumah berukuran tidak terlalu besar tapi jelas sekali sangat nyaman untuk dihuni. Salah satu dari delapan prajurit akhirnya berhasil mengatasi rasa kagetnya dan cepat-cepat memberikan hormat pada si pendatang. Dengan tergagap sang prajurit berkata,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status