Share

82. Aku Tahu Kau Siapa

Riley tak tahu harus bagaimana menanggapi ucapan Warren lagi, sehingga dia memutuskan untuk diam saja.

Alen sendiri berulang kali menghela napas hingga salah seorang anggota kelompoknya berkata, "Lawanmu kan si Bennedict. Tak akan terlalu susah."

Pria muda yang cukup dekat dengan Riley itu pun membalas, "Apanya yang tidak akan susah? Kulihat, Bennedict bahkan salah satu orang yang menyumbang dalam misi ketiga."

"Hei, dia hanya mendapatkan satu pin," sahut Adam, pria muda dengan mata abu-abu.

"Tetap saja dia ikut mengumpulkannya. Aku ... jika bukan karena bantuan Riley, mana bisa aku ikut menyumbang pin untuk kelompok kita?" balas Alen yang terlihat muram.

Tapi dia segera menambahkan, "Tapi setidaknya aku sangat beruntung karena tidak melawan Riley. Kalau dia lawanku, aku hanya akan diam dan menunggu pengumuman jika aku kalah."

Adam menanggapi dengan senyuman yang juga menampilkan gigi putih bersihnya, "Oh, kalau aku menghadapi Riley, aku akan langsung mundur tanpa mau pergi ke arena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status