Share

Bab 24: Hari Terakhir Perayaan

Menjelang pagi hari, dentuman kembang api masih menggelegar di langit yang gelap. Ayam yang berkokok terlihat tiada berguna, manakala bertanding dengan ledakan-ledakan kembang api di udara. Suasana semilir angin di padepokan Naga Langit membangunkan Bagaskoro. Melihat ke luar jendela, Bagaskoro hanya mendapati langit gelap menjadi terang bukan karena pancaran cahaya matahari. Ia melihat langit yang dipenuhi kembang api bak bintang gemintang di luar angkasa. Ia melihat ke samping kanan dan kiri nya, tak ia dapati Bajulgeni dan juga Xi Zhang.

"Kemana perginya Bajulgeni dan Xi Zhang ya? Tidak seperti biasanya, apakah mereka masih belum pulang dari alun-alun ya?" gumam Bagaskoro. "Oh kau sudah bangun Bagaskoro," ujar Bajulgeni yang baru saja habis mandi. "Iya, aku baru bangun. Aku mendengar letusan kembang api di luar sana, kukira tadi masih malam. Eh ternyata, ini sudah menjelang pagi." ucap Bagaskoro.

"Yo, selamat pagi semua. Akhirnya kau sudah bangun juga Bagaskoro," teriak Xi Zhang. "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status