Berbeda dengan yang diharapkan Arjuna. Galang kembali sebelum hari benar-benar gelap. Pasukan yang pergi bersamanya berjumlah lebih dari empat ribu orang. Ketika mereka kembali, hanya tersisa seribuan orang.Ardian adalah orang pertama yang bergegas maju, mencengkeram Galang yang berdebu lalu bertanya, "Galang, apa yang terjadi?"Disa juga bergegas maju untuk menghitung jumlah prajurit wanita."Nyonya Disa, tidak perlu menghitung. lagi." Begitu Disa mulai berbicara, Ayumi yang menundukkan kepalanya berujar, "Kita kehilangan tujuh saudari."Disa sangat terkejut, "Tujuh? Apa yang terjadi? "Penjaga wanita Ayumi dilatih oleh Arjuna di Kabupaten Damai. Keterampilan mereka sebanding dengan Prajurit Elang Besi.Prajurit Elang Besi adalah prajurit paling serba bisa di ketentaraan, mirip dengan pasukan khusus modern.Kehilangan salah satu prajurit ini adalah kehilangan yang sangat besar. Sekarang tujuh prajurit hilang, Disa benar-benar sakit hati.Saat Disa berbicara, Arjuna juga mendatangi Ay
Pemimpin kedua adalah biksu dari penjara air.Biksu tersebut kini telah sepenuhnya tunduk kepada Arjuna. Dia adalah seniman bela diri yang hebat dan bertanggung jawab atas pelatihan militer bagi personel militer.Pemimpin pertama adalah Rizal.Rizal adalah orang kepercayaan Arga dan sepenuhnya dapat dipercaya. Dia dikirim ke Kabupaten Damai oleh Arga sejak awal, tidak seperti Darma yang berada dalam jangkauan pengawasan Yudha.Jadi Rizal adalah pilihan terbaik.Pasukan Rizal tidak datang bersama Arjuna. Arjuna khawatir begitu dia meninggalkan ibu kota, Yudha akan menyuruh Garda Ibu Kota Rendra memberontak.Sebagai penembak jitu, Rizal tidak hanya tenang, tetapi juga memiliki kecerdasan otak.Arjuna mengajari Rizal cara membuat granat. Ketika Arjuna dan anak buahnya meninggalkan ibu kota, Rizal menunggang kudanya pergi lewat rute lain ke Kota Perai untuk mencari Eshan dan diam-diam membuat granat sendiri di Kota Perai."Benarkah?"Gadis-gadis itu menoleh."Tentu saja benar, tapi sebagai
"Kamu berkoar-koar lagi. Ada begitu banyak pasukan patroli, kamu bisa menangkapnya begitu saja?" balas seseorang."Aku berkoar-koar? Mereka hanya pasukan patroli yang merupakan sekelompok pecundang." Prajurit itu menepuk kuda perang di sampingnya. "Apakah kalian percaya? Kalau aku menunggang kudaku ini, kemudian langsung masuk dan menangkap pelajar itu, para pecundang itu belum tentu sadar."Kavaleri Pasukan Kota Teratai sangat ganas, tidak hanya di Bratajaya, tetapi juga di seluruh negara.Ketika berita tentang 50.000 tael emas untuk menangkap Arjuna hidup-hidup menyebar, Pasukan Kota Teratai yang mengepung Kabupaten Lunaris menjadi lebih bersemangat. Semua orang menunggu Arjuna untuk mengambil 50.000 tael emas.Sedangkan di pihak Arjuna.Pasukan maju kurang dari lima mil lagi, lalu Arjuna memerintahkan pasukan patroli untuk berhenti lagi."Kita awalnya memang akan melawan Pasukan Kota Teratai. Tidak masalah kami bertemu mereka lebih awal atau terlambat. Jika mereka berada di Kabupate
"Tuan, apa yang bermasalah? Begitu banyak orang dari mereka meledak, mereka pasti ketakutan.""Tidak, itu jelas bukan murni rasa takut." Arjuna melompat dari kereta, kemudian berlari ke depan sambil berteriak, "Jenderal Ardian, Saudara Galang, tolong sampaikan perintah, pasukan akan segera berhenti maju!"Mendengar suara itu, Galang menoleh ke arah Arjuna. "Arjuna, kenapa harus berhenti maju?""Pasukan Kota Teratai mungkin memiliki lebih dari satu kantong, kantong di depan mungkin lebih besar dari yang tadi."...Di pemerintahan prefektur Kota Tamanjati.Orang yang duduk di kursi prefektur bukanlah prefek Kota Tamanjati, melainkan seorang pria berjubah naga ungu tua.Pria itu bersandar di kursi, matanya memperlihatkan aura membunuh yang ganas.Dia adalah Raja Seraphon dari pemberontakan ini.Kota Tamanjati telah diduduki oleh Pasukan Kota Teratai."Raja!"Seorang prajurit datang dengan tergesa-gesa dari luar.Raja Seraphon melambaikan tangannya lalu berkata, "Bicaralah!""Pasukan patro
"Membual?"Tidak hanya Ayumi, tetapi semua pengawal wanita berbicara dengan marah. "Orang yang mengatakan kamu membual boleh menghitung jumlah orang!""Kamu!"Galang menunjuk seorang prajurit tinggi dan kurus yang memiliki suara paling keras tadi."Hitunglah!""Satu, dua ... seratus delapan belas.""Berapa jumlah terakhir? Suaramu begitu lembut, kalah dari wanita." Galang menendang prajurit itu."Seratus delapan belas!"Prajurit itu berteriak tiga kali dengan sekuat tenaga, barulah Galang melepaskannya."Seratus delapan belas gadis bertempur dan kembali dengan utuh tanpa ada yang mati atau terluka parah, kalian ...." Tatapan dingin Galang menyapu para prajurit."Terima tidak?"Malu tidak?"Meskipun tidak ada jawaban, semua prajurit menundukkan kepala.Memang benar bahwa prajurit wanita lebih hebat dari mereka.Namun mereka benar-benar tidak menerimanya. Bagaimana boleh mereka kalah dari wanita?Ardian tidak mengatakan apa-apa, hanya menonton dengan tenang dari samping.Perlahan, dia me
"Boom!""Boom, boom!""Hiss!""Ah!"Ledakan "kendi anggur", ringkikan kuda, serta jeritan orang-orang bercampur menjadi satu.Para prajurit yang sudah duduk di perahu untuk menyeberangi sungai tidak dapat melihatnya, tetapi para prajurit yang menunggu untuk menyeberangi sungai di tepi sungai dapat melihatnya dengan jelas.Semua orang tercengang."Apakah itu benar-benar efek tempur dari seratusan prajurit wanita?""Cepat lihat, apakah ada prajurit pria yang membantu mereka?"Beberapa orang tidak percaya sehingga bertanya kepada orang-orang di sekitar mereka."Para prajurit pria sudah pindah ke tepi sungai, mana ada prajurit pria yang membantu!" kata Disa."Meskipun 'kendi anggur' yang dapat meledak itu memainkan peran besar, gadis-gadis itu lincah, berani, dan gagah. Sebagian besar prajurit pria di kamp patroli jauh kalah dari mereka."Perkataan Disa dan Galang membuat banyak prajurit pria di kamp patroli agak tidak terima. Jika mereka juga memiliki 'kendi anggur' yang dapat meledak, me