Share

Bab 4: Datangnya Sang Penyelamat

Setiba di rumah sakit, Devano langsung berjalan menuju ke kasir. Dia ingin menegosiasikan pembayaran. Dia ingin meminta waktu seminggu lagi.

Namun, ketika dia mendekati meja kasir, seorang perawat menemui dirinya dan memberi tahu bahwa ayah angkatnya sudah melakukan operasi lanjutan karena uang yang harus dibayarkan sudah dilunasi.

Tentu saja Devano ternganga kaget dan cepat dia bertanya kembali. "Operasi kedua ini membutuhkan biaya berapa besar?"

Perawat tersebut tersenyum, lalu memandang ke arah kasir. Dengan sikap sigap, sang kasir memberikan sebuah kuitansi yang bertuliskan angka dua ratus juta.

"Apa? Ternyata biaya yang kedua ini lebih mahal! Apa ayah angkatku akan melakukan operasi ketiga?"

"Kami belum tahu akan hal itu, tapi ada kemungkinan bisa terjadi, jika dirasa operasi kedua ini tidak berhasil mengangkat sel kankernya secara keseluruhan."

"Kapan batas terakhir aku harus membayar uang ini?"

"Kau punya waktu seminggu lagi."

"Siapa yang sudah membayar biaya operasi yang sebelumnya?" tanya Devano dengan raut wajah penasaran.

Perawat tersebut secara spontan menggelengkan kepalanya. "Aku sama sekali tidak tahu. Aku hanya mendapat informasi bahwa semua pembayaran sudah dilakukan secara penuh."

Devano mengerutkan keningnya. Dia sama sekali tidak mengira, jika ada orang yang begitu baik yang mau membayar biaya operasi ayah angkatnya. Dia mulai berpikir bahwa bisa saja ada orang seperti dirinya yang pernah dibantu oleh ayah angkatnya di masa lalu.

Dia kemudian berbalik untuk pergi ke ruangan perawatan ayah angkatnya, tapi tepat pada saat dia berbalik, dia melihat seorang lelaki yang berusia sekitar lima puluh tahunan dengan menggunakan jas mewah sedang berdiri menatap dirinya dengan senyum ramah.

Keduanya saling bertatapan, dan lelaki tersebut tiba-tiba membungkukkan badan memberikan penghormatan. Dia kemudian berkata dengan sopan, "Tuan Muda! Saya akhirnya berhasil menemukan Anda! Maaf atas semua situasi yang selama ini menimpah Anda. Mulai saat ini, kami akan memastikan Anda tidak mengalami situasi seperti ini lagi!"

"Apa yang kau inginkan dari diriku? Apa tidak cukup dengan semua yang kalian lakukan kepadaku dan juga kedua orang tuaku. Apa sekarang kalian juga mau menyiksa diriku dengan segala kepura-puraan seperti ini. Aku tidak akan tertipu lagi. Kalian sudah membunuh kedua orang tuaku. Keduanya meninggal karena Kakek yang mengusir kami."

Pria tersebut sangat terkejut dengan perkataan yang baru saja diucapkan oleh pemuda yang merupakan cucu dari bosnya tersebut.

"Tuan Muda, Bos Besar sangat menyesal atas apa yang terjadi beberapa tahu yang lalu. Dia terpaksa melakukan itu semua demi keselamatan dirimu. Jika saja pada waktu itu, dia tidak mengusirmu dan juga kedua orang tuamu, maka kalian semua akan mati dengan mengenaskan."

"Namun, karena pengusiran yang dilakukan, pada akhirnya kedua orang tuaku juga mati. Apa kau ingin mengatakan bahwa hal itu adalah sebuah yang dia harapkan."

"Tuan Muda. Anda harus tahu bahwa semua itu adalah sebuah kecelakaan. Tidak sama sekali diharapkan terjadi oleh Bos Besar. Sekarang situasi sudah aman, jadi Tuan Muda sudah bisa kembali ke rumah. Sebenarnya sejak dua tahun Tuan Muda pergi dari rumah, Bos Besar sudah mencari keberadaan Anda, tapi tidak sama sekali ditemukan. Jadi Tuan Muda harus segera bertemu dengan Bos Besar. Dia sangat merindukan diri Anda!"

Devano berkata dengan dingin," Aku tidak akan menemui lelaki tua itu. Dia sudah merampas semua yang aku miliki. Aku tidak mau kecewa yang kedua kalinya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status