Share

Bab 5: Sebuah Pemberian

Devano memang memiliki sikap keras kepala yang hampir sama dengan ayahnya, jadi pria tersebut sangat memahami. Meski begitu, dia tahu bahwa pemuda yang ada di depannya memiliki hati yang baik dan juga bertanggung jawab.

Mendengar perkataan yang dikatakan Devano, pria yang merupakan utusan dari kakek Devano kembali berkata, "Saya rasa kakek Anda akan sangat sedih dengan penolakan Anda untuk kembali ke rumah. Saya harap Anda bisa memahami apa yang bos besar alami. Dia sama sekali tidak ingin membuat Anda menderita. Dia sudah berjanji untuk memberikan apa pun yang Anda inginkan."

"Aku tidak membutuhkan apa pun dari lelaki tua itu, lebih baik kau pulang saja," jawab Devano dengan suara datar.

Pria tersebut menghela napas pendek. Dia kemudian berkata pelan, "Saya tahu bahwa Anda pasti tidak akan mudah memaafkan Bos Besar. Dia juga mengatakan bahwa Anda mungkin akan membencinya, tapi Anda harus tahu bahwa Bos Besar sangat memikirkan Anda. Dia merasa menyesal karena melakukan sebuah tindakan yang memang menjadi pilihan yang sulit pada waktu itu."

"Baik. Semoga saja dia segera bisa menyadari bahwa apa yang aku alami ini adalah karena perbuatannya."

Pria tersebut kemudian berkata lagi, "Tuan Devano, karena Anda selama ini hidup serba kekurangan, maka Bos Besar ingin memberikan kompensasi yang pantas. Anda jangan berpikir bahwa ini pemberian darinya. Semua ini memang hak ayah Anda dahulu. Jadi bisa dikatakan bahwa kompensasi ini adalah pengembangan dari uang ayah Anda. Uang tersebut sekarang dijadikan sebuah perusahaan pengembangan kota. Perusahaan tersebut memiliki saham di beberapa perusahaan. Bos Besar sudah membuat perusahaan tersebut atas nama Anda. Nama perusahaan tersebut adalah Horizon Solution. Selain itu, sebagai biaya hidup, maka terimalah kartu ini, pinnya adalah bulan dan tahun pada waktu Anda diminta pergi dari rumah."

Pria tersebut memberikan sebuah karti hitam yang terlihat sangat mewah.

"Tuan Muda, Anda harus tahu bahwa kartu ini sangat spesial. Isinya juga tidak sedikit, jadi cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda."

"Tidak. Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak membutuhkan bantuan lelaki tua tersebut. Ambil dan kembalikan kepadanya."

"Tuan Muda. Anda sedang membutuhkan uang ini untuk membiayai ayah angkat Anda. Saya rasa uang ini lebih dari cukup untuk membayarnya. Apa Anda tidak ingin membantunya? Karena Anda membenci seseorang. Apa ini tidak adil untuk ayah angkat Anda?"

"Apa maksudmu berkata seperti itu? Apa kau ingin mengatakan bahwa aku tidak mampu mencari uang biaya berobat ayah angkatku?"

Pria tersebut menjadi panik karena kemarahan yang mulai terlihat di wajah Devano.

Dia kemudian beberapa kali mengibaskan tangannya, lalu berkata lagi, "Oh, tidak! Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa Tuan Muda tidak mampu bekerja dan mencari uang. Bukan itu maksud saya. Saya ingin mengatakan bahwa Anda saat ini memiliki uang yang memang hak Anda, jadi mengapa menolak sesuatu yang memang milik Anda. Ingat! Uang ini adalah uang milik ayah Anda, yang artinya uang Anda juga."

Devano bertanya dengan suara pelan kepada pria tersebut, "Berapa nilai uang yang ada di dalam kartu ini?"

"Bos Besar mengatakan bahwa sebenarnya uang ini sudah lama tersimpan di dalam kartu ini. Dahulu ayah Anda hanya menggunakan kartu ini untuk keperluan kecil saja. Nilainya sekitar lima puluh milliar!"

"Lima puluh milliar?!!!

Tentu saja Devano terkejut dengan apa yang dikatakan oleh pria yang ada di hadapannya. Dia sama sekali tidak mengira, jika isi kartu tersebut sangat besar. Belum lagi, lelaki di hadapannya mengatakan nilai tersebut seakan bukan uang besar.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status