Muhan menghentikan jeritannya saat serigala tutul itu tiba-tiba saja mundur dengan sepasang mata bundar yang berkaca-kaca. "Eh? Ada apa ini? Ke-kenapa dia ...."Detik itu, Muhan menyadari munculnya sebuah sinar dari balik pakaiannya. Ketika mencari asalnya, rupanya dari belati yang selama ini disembunyikan sebaik mungkin itu.Muhan mengeluarkan belati tersebut secara perlahan, kemudian disodorkan ke hadapan serigala tutul. Ajaibnya, makhluk itu beringsut mundur. Belati yang berada dalam genggaman Muhan memberi gelombang takut dalam sorot mata sang serigala tutul."Apa mungkin karena belati ini merupakan milik mendiang Kim Joon?" Muhan berdiri seraya mendekati si serigala tutul. "Hei! Aku tidak akan menyakitimu, Teman! Aku hanya ingin menangkapmu sebentar untuk diperlihatkan di hadapan Raja dan Guru Yeom. Setelah itu, kau akan kulepaskan."'Kau tidak akan menyakitiku, Tuan?'Muhan menggeleng santai, "Tidak! Aku ha—eh? Siapa yang barusan berbicara padaku?!"'Aku, Tuan!'Secara perlahan,
Bertepatan saat itu, terdengar jeritan dari berbagai arah selagi Tim 10 beserta Ji Yidan, mulai berlari dari kejaran anjing neraka yang mengejar siapa pun yang terlihat dalam pandangan. Muhan menoleh sejenak, lantas mendapati dua ekor anjing neraka yang menyalak penuh amarah di belakangnya."Astaga, apakah ini tandanya bahwa para penjaga hutan yang lain sudah tertangkap?" tanya Muhan entah kepada siapa.Yidan menyahut dengan napas tersengal, "Pastinya! Makanya para anjing neraka itu dilepaskan."Shim Gyeong melirik pepohonan yang dilewatinya. "Cepat! Lebih baik kita naik ke atas pohon! Hanya itu satu-satunya cara terbaik untuk bertahan sebentar."Semuanya menurut. Lee Woon yang masih menggenggam tali kekang terhadap serigala tutul mereka hampir tertinggal, namun secepat mungkin Taejun membantu pemuda itu untuk naik ke pohon yang dipanjatinya.Moque, serigala tutul yang berada dalam belenggu tali Tim 10 itu masih berada di bawah, menjejaki
"Salah satu rekan saya mendengar suara dari perbatasan. Karena mereka mengira suara itu mungkin saja berasal dari target tim kami, maka mereka berjalan dulu, sementara saya baru saja menangkap ikan dari sungai dan tertinggal."Setelah mendengar teriakan yang tidak asing, saya menyusul mereka secepat mungkin tapi semua sudah terlambat ... anjing-anjing neraka itu sudah memakan rekan setim saya, bahkan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri ba-bagaimana tubuh mereka dikoyak-koyak secara brutal, Guru ...."Ji Yidan tak mampu berpijak dengan benar, sehingga Taejun dan Kihong menahan pemuda itu supaya tidak terjatuh. Siapa pun yang berada di posisi Yidan, pastinya akan merasakan ngeri yang teramat sangat. Latihan berburu yang semula disambut baik, justru berubah menjadi malapetaka bagi anak-anak didik.Raja mendekat dengan segurat kekhawatiran, sedangkan Shim Gyeong ditarik oleh Selir Seo untuk menjauh. "Apa kau melihat seseorang yang membawa anjing-anjing neraka itu ke hutan?""Tida
Shim Gyeong sedang menjulurkan talinya pada salah satu pohon yang diisi oleh para Woorimwi, sedangkan di bawahnya terdapat tiga anjing neraka sekaligus. Setelah mereka melingkarkan tali sesuai arahan Shim Gyeong, seketika tali tersebut membentuk sebuah kandang besi yang kokoh dan kuat. Lima Woorimwi yang selamat itu terlihat senang telah berada dalam perlindungan Shim Gyeong dan diangkut oleh Moque menuju atas lembah.Sampai di ujung tebing, Roah menghambur ke pelukan Guru Yeom. "Abeoji!"Guru Yeom membalas pelukan anaknya selama beberapa detik. "Kau tidak apa-apa, Roah? Apa kau terluka?"Roah menggeleng pelan. "Tapi ... busur pertamaku hancur karena terinjak oleh anjing-anjing neraka itu, Abeoji ... busur kesayanganku ... mereka sudah hancur ....""Tidak apa-apa, Roah. Memang sudah saatnya kau mempunyai busur baru. Aku akan mrmbuatkanmu satu, yang baru dan lebih bagus dari sebelumnya." Kata Guru Yeom, berusaha menenangkan putri semata wayangnya itu.Muhan mengulum senyum, lantas memb
Latihan berburu paling buruk yang pernah ada dalam sejarah Perguruan Guru Yeom serta seluruh Tanah Wari. Usai membinasakan anjing neraka raksasa, sisanya yang semula berkeliaran di lembah pun menghilang menuju perbatasan. Setelah diikuti oleh Panglima Gyeomsabok dan pasukannya, jejak mereka lenyap seolah terbawa angin.Para orang tua anak didik langsung berbondong-bondong datang ke Perguruan untuk memastikan keadaan anak-anak mereka. Menyedihkannya, lebih dari setengah anak-anak diduk ditemukan dalam keadaan tidak utuh.Deru tangis yang saling meraung memenuhi sepenjuru Perguruan dengan duka yang melebar, menjadi latar baru yang menyesakkan. Tidak cukup dengan kesedihan akan kehilangan begitu banyak calon Pasukan Pemburu Naga yang hebat, rakyat menggaungkan kekhawatiran mereka terhadap keamanan Wari."Iya, bagaimana bisa para anjing neraka memasuki hutan perbatasan? Sayangnya, hari itu bertepatan dengan latihan berburu yang diadakan oleh Kerajaan dan Perguruan demi seleksi yang akan t
Guru Yeom tak memberikan tanggapan apa pun terkait kejujuran yang Muhan katakan mengenai belati istimewanya. Pria itu hanya terdiam, memandang belati berwarna keperakan yang rasanya memiliki sedikit aura si pembuat belati dari tiap inci benda tersebut."Guru?" panggil Muhan sedikit takut. "Saya sudah mengatakan yang sebenarnya, Guru. Saat pertama kali membuka sarung belati itu, tiba-tiba saja muncul cahaya kebiruan yang membuat saya terkejut. Lalu kalau dipikir lagi, sepertinya mulai sejak itu saya memuntahkan cairan berwarna hitam."Lawan bicaranya mendongakkan kepala secara mendadak, tetapi helaan napas berat yang berlanjut itu menambah beban pikiran baru. "Dari sekian banyaknya manusia di muka bumi ini, ternyata kau ....""Ya? Saya kenapa, Guru?"Guru Yeom cepat-cepat menggeleng, kemudian menggembalikan belati tersebut pada Muhan. "Jika mendiang Kim Joon memang berniat menyerahkan belati ini padamu, maka aku tidak bisa mengambilnya dengan paksa. Aku harus menghargai keputusan murid
"Budak bodoh!"Bugh!Tanpa aba-aba, Muhan langsung menjadi samsak tinju bagi Lee Woon dan dua temannya yang tersisa—sebab dua lainnya telah gugur di tangan anjing neraka beberapa saat lalu.Lee Woon melayangkan pukulan tiada henti, seakan-akan menyalurkan segala amarah pada Muhan. "Kau penyebab temanku mati, Bodoh! Aku tidak akan memaafkanmu!"Muhan meringkuk, melindungi diri sebisa mungkin. Pemuda itu tau, Lee Woon sedang dirundung kesedihan akibat kehilangan temannya yang selama ini membersamai dalam merundung Muhan. Walaupun Muhan bisa mengelak dan membalas dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, dia memilih untuk membiarkan Lee Woon menumpahkan seluruh emosinya.Hanya saja, Muhan merasakan sedikit keanehan pada tubuhnya. Semula terasa baik-baik saja, dalam artian dia mampu menahan serangan yang diluncurkan oleh tiga pemuda di hadapannya. Akan tetapi, dia merasa pusing dan alat geraknya melemas pada beberapa detik berikutnya.
Sekarang, sudah bukan waktunya untuk bermalas-malasan. Banyak hal penting yang perlu didalami oleh anak-anak didik terkait kemampuan mereka saat ini, serta apa saja yang harus diperhatikan sebelum menjadi Pasukan Pemburu Naga.Keesokan paginya, Panglima Naegeumwi yang telah memperjelas diri sebagai orang yang akan pergi bersama Pasukan Pemburu Naga baru, melatih anak-anak didik untuk memutari padang ilalang sambil menggendong batu besar. Memang terlihat seperti pelatihan fisik biasa, tetapi Panglima Naegeumwi memberitahu bahwa apa pun yang mereka lakukan, semuanya akan berguna.Meskipun Muhan masih merasa belum sebugar biasanya, dia akan tetap berlatih sebaik mungkin. Muhan bukanlah seseorang yang akan keluar sebagai peringkat pertama dalam tiap latihan. Pemuda itu akan berada di urutan paling belakang bersama beberapa orang yang sama lemahnya.Salah satunya; Kihong."Hei! Kenapa kau jadi selemah ini, Muhan? Bukankah saat di hutan, kau baik-baik s