Share

Enak Tapi Gengsi Mengakui

Author: Rucaramia
last update Last Updated: 2025-06-06 09:28:45

Angga mulai bergerak, menarik diri hingga hanya ujungnya yang tersisa di dalam Kia, sebelum akhirnya menghantam kembali. Menciptakan sebuah ritme kecepatan tanpa henti yang membuat Kia langsung menjerit karena dorongan yang kuat. Suara kulit yang saling beradu bergema di seluruh ruangan, diselingi erangan Kia dan juga gumaman kecil Angga.

“Ahh! Pantatku terasa nikmat, lebih keras, Angga! Lebih keras!” Kia menjerit lagi, mulai menikmati persetubuhan tak lazim mereka.

“Yah, menjeritlah Kia,” balas Angga, cengkramannya di pinggul Kia mengencang ketika dia menghatam gadis itu. Tidak ada lagi kelembutan karena gadis itu memintanya untuk lebih keras. “Perlihatkan padaku seberapa banyak yang bisa kau tahan. Aku akan menghancurkanmu dengan penisku.”

“Ahh! Fuck! Anggaaahhh hah!” Kia menjerit sekeras-kerasnya. Buku-buku jarinya memutih ketika cengkramannya pada ujung meja semakin mengencang. Matanya berputar kebelakang menyisakan warna putihnya saja. “Ohhhhhhh!”

Kedua mata Angga bebinar penuh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Enak Tapi Gengsi Mengakui

    Angga mulai bergerak, menarik diri hingga hanya ujungnya yang tersisa di dalam Kia, sebelum akhirnya menghantam kembali. Menciptakan sebuah ritme kecepatan tanpa henti yang membuat Kia langsung menjerit karena dorongan yang kuat. Suara kulit yang saling beradu bergema di seluruh ruangan, diselingi erangan Kia dan juga gumaman kecil Angga.“Ahh! Pantatku terasa nikmat, lebih keras, Angga! Lebih keras!” Kia menjerit lagi, mulai menikmati persetubuhan tak lazim mereka.“Yah, menjeritlah Kia,” balas Angga, cengkramannya di pinggul Kia mengencang ketika dia menghatam gadis itu. Tidak ada lagi kelembutan karena gadis itu memintanya untuk lebih keras. “Perlihatkan padaku seberapa banyak yang bisa kau tahan. Aku akan menghancurkanmu dengan penisku.”“Ahh! Fuck! Anggaaahhh hah!” Kia menjerit sekeras-kerasnya. Buku-buku jarinya memutih ketika cengkramannya pada ujung meja semakin mengencang. Matanya berputar kebelakang menyisakan warna putihnya saja. “Ohhhhhhh!”Kedua mata Angga bebinar penuh

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Dibuat Tak Berdaya

    “Nghh… fuck! Ahhh!”Kia tidak kuasa menahan lagi, gelombang orgasme datang dengan dahsyat menghantamnya. Angga memegang pinggul Kia dan merapatkan mulutnya di vagina gadis itu dan meneguk semua cairan yang keluar dari sana dengan penuh kenikmatan. Lidahnya bekerja tanpa lelah. Dia menjilati dinding bagian dalam Kia yang mengejang, mengeluarkan setiap getaran terakhir hingga akhirnya tubuh gadis itu mulai melemas dan Angga melepaskan kokopannya di vagina wanita itu.Kia yang kelelahan langsung terengah-engah, dan Angga menikmati itu semua.“Indah,” bisiknya, ketika pria itu kemudian merangkak naik pada sang wanita untuk sekadar mencuri ciuman di dahi Kia. “Kau begitu menggairahkan, Kia. Kurasa sudah saatnya kita memasuki sesi berikutnya, bukan begitu?”Usai berkata demikian, Angga membuka celana yang dia kenakan dalam waktu singkat. Ereksinya yang tebal dan berdenyut akan kebutuhan muncul dengan bebas. Kia yang masih berbaring menoleh dan mendapati kejantanan Angga hanya bisa tersenyum

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Menyiksa Dengan Kenikmatan

    “Jangan dilawan, Kia. Kalau mau muncrat. Muncrat saja,” bisik Angga.Suara serak pria itu membuat gairah Kia semakin naik, pegangannya pada tepi meja kian mengerat sementara kedua kakinya merapat. Tapi Angga, justru mencengkram paha Kia untuk tetap terbuka. Membuat gadis itu menjerit karena pergerakan tangan pemuda itu di vaginanya kian brutal. Bahkan Angga menambahkan satu jari lagi ke dalam vagina Kia.Suara erotis yang basah memenuhi ruangan, diselingi dengan erangan dan desahan Kia yang tampak sudah tidak malu-malu lagi untuk mengakui kenikmatan yang dia dapatkan. Angga mencondongkan tubuhnya lagi, mulutnya tepat di telinga Kia untuk membisikan kata-kata cabul padanya.“Muncrat saja Kia. Kau suka diobok-obok seperti ini kan? Lubangmu yang kau banggakan ini sudah dimasuki jari-jariku. Perempuan cabul.” Setelah mengatakan hal itu Angga mempercepat tempo. Dia melakukan fingering tanpa ampun. Ibu jarinya terus menyerang klitoris Kia tanpa henti, mengirimkan sentakan kenikmatan yang me

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Balas Dendam Pada Si Pembully

    Angga sungguh terkejut dengan seberapa cepat Doni mampu merenovasi ruangan dalam rangka memenuhi banyaknya permintaan yang datang untuk menyewa dirinya.Kali ini sasarannya adalah kamar kosan Angga yang berhasil di sulap oleh orang itu menjadi ruangan khas tempat pijat. Ketika dia melangkah masuk ke dalam kamar kosnya sendiri, dia sudah mengenakan kostum khas terapis berwarna serba putih.Doni benar-benar mengeluarkan semua barang-barang pribadi Angga. Hanya tersisa ‘tumpukan referensi’ saja yang dibiarkan ada dan semua itu telah di simpan rapi di dalam meja. Dia akan membicarakan soal keberadaan barang-barangnya setelah ini, Angga akan mengingatnya.“Hai Angga, kulihat kau tampak sangat sehat ya. Apalagi setelah semua ‘petualangan’ yang telah kau lalui.” Seorang gadis manis menyapanya. Dia menyeringai ketika Angga berbalik melihatnya. Gadis itu adalah Kia, teman satu angkatannya waktu SMA dulu dan Angga punya masa lalu yang buruk dengannya. Sebab dimasa lalu dia kerap membully Angga.

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Incredible Move

    Nana mengerang hebat ketika dia mulai bergerak sesuai ritme yang sang pria buat. Wanita itu menaruh tangannya di pipi Angga, dia melengkungkan punggungnya dan memantul di atas penis Angga seperti dirinya sedang berada di trampoline. “Mmmmhhh … enak sekali! Aku merasa luar biasa!” teriak wanita itu. Pergerakan yang dia buat terlalu liar untuk dapat Angga handle.Angga mengeluarkan geraman rendah dan parau ketika Nana menungganginya. Goyangan Nana membuat penisnya semakin masuk ke dalam lubang panasnya yang mengepal erat. Kedua tangan pria itu terangkat untuk memegang pinggul sang wanita, mengarahkan gerakan wanita itu ketika dia memenuhi pergerakan Nana yang begitu antusias. Dia tentu tidak mau kalah, dan membiarkan wanita itu menjadi pemimpin selamanya.“Fuck, kurasa kau memang terlahir untuk menjadi penunggang rodeo,” kata pemuda itu terengah-engah. Kedua matanya terpaku kepada pemandangan erotis kedua payudara Nana yang bergoyang dan bagaimana vagina wanita mencengkramnya seperti se

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Bermain Peran 2

    “Nah Mari kita periksa suhu tubuhmu, Nana.”Nana tersenyum saat Angga menempelkan dahinya sehingga hidung mereka bersentuhan. Nana tidak pernah mengakuinya secara gamblang, tetapi pemuda itu memanglah tampan. Saat mengetahui bagaimana Doni merekrutnya menjadi salah satu pekerjanya untuk melayani wanita dan mendengar testimoni mereka, Nana jadi tergoda untuk mencoba sekali dan membuktikan sendiri.Sambil mencondongkan tubuhnya sedikit, Angga mencium bibir Nana. Pemuda itu juga secara perlahan meraih resleting celananya. “Sepertinya kau demam tinggi ya, Nana.” Suara Angga terdengar seperti gumaman parau, jemarinya dengan cekatan telah melepaskan kain penutup bagian pribadinya. Mengekspos penisnya yang tebal dan kaku. Di ujungnya sudah terdapat cairan pre-cum dan itu membuat Nana menjilat bibirnya sendiri.“Aku akan membiarkanmu menggunakan ‘termometer’-ku, Nana.”Nana setengah melompat dari meja dan memposisikan dirinya untuk berlutut. Hanya dengan melihat kejantanan Angga saja sudah cu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status