Share

Prefensi Ekstrim

Author: Rucaramia
last update Last Updated: 2025-06-23 16:07:59

Kedua mata Angga berbinar dengan penuh hasrat begitu melihat pemandangan yang Kia tampilkan terhadapnya. Mengundang dirinya untuk kembali jatuh dalam sebuah permainan panas gila mereka. Lumpur menempel di tubuh Angga saat dia berjalan ke luar dari kolam lumpur. Dia membelai kejantanannya begitu keluar dari sana. Setiap langkah yang dia buat pasti, dan begitu dia mencapai Kia. Tanpa perlu berpikir dua kali, lelaki itu langsung memasukan miliknya ke dalam vagina Kia yang ketat.

“Kuhhh… ketat!” erang pria itu.

Kia sendiri meringis saat Angga mengisi bagian depannya. Ini pengalaman pertamanya benar-benar merasakan seks dengan Angga di lubang yang seharusnya. Dan dia tetap tidak cukup bisa membiasakan diri karena memang lelaki ini adalah yang terbesar yang pernah dia tangani.

“Nghhh… ahhh, terlalu besar ohhh!” erang Kia pula.

Seringai tersungging di bibir Angga ketika dia melihat reaksi Kia ketika dia mencoba menarik dirinya sedikit, lalu kembali menghatamnya dengan kekuatan penuh. “Ah, ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   3some

    Pertanyaan itu cukup mendistraksi Sonia, tetapi tampaknya Angga tidak terganggu sama sekali. Pria itu masih tetap menjilati lipatan tubuhnya dengan lembut, tetapi sekarang bukan hanya sekadar tangannya saja yang berkontribusi melainkan jarinya pula.“Shhh… enak sekali,” bisik Sonia.Punggung Sonia yang melengkung pada Angga mendefinisikan betapa dia menikmati dirinya. Dan itu adalah arti bahwa Angga perlu mendorongnya melampaui batas. Dengan dorongan yang dia atur lebih cepat, Angga berhasil menyentuh titik manis yang jauh di dalam dirinya. Membelainya tanpa ampun sambil lidahnya tetap menghisap klitoris wanita itu keras-keras.Tangan Sonia meremas payudaranya sendiri ketika dia merasakan ketegangan di dalam dirinya meningkat hingga dia merasa tidak tahan lagi.“Keluarkan saja Sonia, jangan ditahan,” ujar Dokter Nana memerintahnya. Dia tampak sangat tertarik melihatnya dalam kondisi ini.Sonia sudah bisa merasakan dirinya goyah, rasa dari klimaksnya terasa berada di tepian. Dinding da

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Klien Tambahan

    Dua puluh menit terlah berlalu sejak Dokter Nana pergi meninggalkannya sendiri, dia berjanji bahwa kepergiannya tidak akan memakan waktu lebih lama dan memintanya untuk tetap disana.Dan disinilah Angga, duduk di tempat tidur dan menunggu wanita itu kembali. Meski sejatinya dia sedikit bertanya-tanya mengenai rencana yang akan dilakukan oleh Dokter Nana dan juga asistennya Sonia terhadapnya. Tapi dia tidak bisa kabur lantaran wanita itu telah membayar penuh untuk jasanya.Untungnya tidak lama setelah itu, dia mendengar suara derap langkah dan kunci pintu yang diputar dan buka dari arah luar kamar tidur.“Angga! Makan malam!” suara feminim yang Angga kenali bukan milik dari Dokter Nana membuat lelaki itu langsung kembali siaga. Meski kini ekspresinya lebih kepada heran.“Apakah itu suara Sonia? Apa dia baru bilang makan malam?” gumamnya lebih kepada diri sendiri.Meski ada banyak keanehan yang Angga rasakan tetapi lelaki itu tetap turun dari ranjang dan tidak merasa perlu repot-repot u

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Main Bareng Nana Lagi

    Dokter Nana mengerang dengan liar ketika dia menunggangi Angga dengan keras. Rambutnya yang biasa tergelung rapi sudah tergerai bebas menutupi bahu dan punggungnya. Sang pemuda yang menjadi pemuasnya tampak mencengkeram pinggang sembari mengimbangi gerakan sang wanita dengan dorongannya sendiri. Ibu jari Angga mengusap klitorisnya.“Oh yes!” teriak wanita itu dengan parau begitu dia mendapati orgasmenya. Ranjang yang mereka tempati berguncang karena gerakan yang tidak henti-hentinya. “ANGGAAA!” erangnya menggila menyebut nama sang patner.Angga sendiri hanya menyandarkan kepalanya ke bantal dan mengerang menyebut nama Nana ketika miliknya dia masukan hingga ke dalam dengan miliknya yang mengeluarkan banyak esensi. Kedua kaki Nana gemetaran dan tubuhnya ambruk dan seolah tak puas dia kembali menyosor bibir sang pemuda dengan penuh nafsu sebelum akhirnya Angga kembali mengeluar masukan miliknya di dalam diri Nana. Kepala wanita itu terdorong ke samping tatkala dia memegang Angga, saat p

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Penawaran Riri

    “Kita saling mengenal karena aku bersahabat dengan sepupumu. Kita pernah berhubungan seks sekali lalu hari ini aku datang ke rumahmu dan kau memasakan sesuatu untukku,” ujar Angga memamparkan situasi mereka tanpa detail yang terlewatkan seingatnya.Jika dibandingkan dengan para pelanggannya, Riri dan dia memang tidak terhubungn karena uang dan tak terlibat transaksi apapun.“Jadi?” Riri meminta Kesimpulan.“Apa kau tertarik padaku? maksudku apa kau suka padaku?” jawab Angga yang malah bertanya pada Riri.Wanita itu hanya mengedikan bahu. “Anggap saja ini adalah sebuah simbiosis mutualisme,” sahutnya.“Apa?”“Kau dan aku, kita berdua,” ujar Riri. “Hubungan kita berdua saling menguntungkan. Kau dapatkan apa yang bisa kau dapatkan dariku, dan aku mendapatkan apa yang bisa aku dapatkan darimu,” jelasnya.Angga menganggukan kepala. “Tapi kurasa akulah yang mendapatkan keuntungan lebih. Aku mengambil banyak manfaat darimu. Sedang kau, apa yang kau dapatkan?”Riri mengetukan jemari di bibir.

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Ngapelin Riri

    Angga mengetuk pintu sebuah apartment sebanyak dua kali ketukan. Setelah melakukannya dia berdiri agak canggung di depan pintu tersebut sebelum akhirnya pintu dibuka dan memperlihatkan sosok cantik dari dalam sana.“Cepat sekali datangnya,” ujar Riri sambil menyingkir dari pintu dan memberikan Angga akses masuk ke dalam rumahnya. Setengah jam yang lalu karena sedang libur dan tidak tahu apa yang dia harus lakukan, Angga menelepon Riri, menanyakan pada wanita itu apakah dia sedang bebas dan mereka bisa bertemu.Tetapi alih-alih janjian diluar wanita itu justru memberikan dia sebuah alamat, dan disinilah dia berada.“Jarak rumahku dari sini tidak terlalu jauh,” sahut Angga sembari masuk ke dalam rumah itu. Dia menyusuri seluruh rumah, mengangumi betapa rapinya tempat itu. “Kau tinggal sendiri?” katanya setelah dia merasa bahwa dia tidak merasakan adanya kehadiran siapapun di ruangan itu kecuali mereka berdua.“Ya, tapi terkadang si Doni datang berkunjung sesekali kalau dia sedang gabut.

  • Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian   Terpuaskan

    “Ya,” sahut Yuri seraya mengerang. Semua keraguan yang melekat di kepala maupun dihatinya telah sirna seutuhnya. “Lakukan saja, Angga.”Angga lantas memposisikan dirinya diantara kedua kaki Yuri yang terbuka lebar. Angga membelai dirinya sendiri sesaat sebelum dengan gerakan cepat menempelkan kepala penisnya di pintu masuk Yuri. Yuri tercekat ketika merasakan benda tersebut mulai menyeruak masuk. Merenggangkan dirinya yang telah lama tidak pernah dimasuki oleh siapapun sedikit demi sedikit.“O—Ohhh…”Kedua mata Yuri terbelalak, ketika lingkaran besar milik si pemuda merenggangkan dirinya dan merangsek masuk semakin ke dalam. “Oh my god!” Yuri mendongakan kepala saat Angga berhasil menyentuh dasar dirinya.Erangan yang dalam dan parau tercipta dari Angga ketika berhasil memasukan dirinya secara utuh ke dalam Yuri dengan satu dorongan yang halus. Pemuda itu tampak menikmati sensasi cengkraman Yuri yang begitu panas dan ketat di dalam sana. Membiarkan dirinya diselimuti oleh dinding lic

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status