Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Pendekar tongkat maut.

Share

Pendekar tongkat maut.

last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-24 20:28:53

Ki Barata terkejut melihat kehadiran Arya di negeri Burma, hal yang tidak pernah di sangka olehnya jika Arya akan hadir di negeri itu. Keterkejutan Ki Barata tidak jauh berbeda dengan kekagetan Ki bongkok. Dia juga tidak menyangka jika Arya juga mampu sampai di sana.

"Kurang ajar. Boleh juga kemampuan bocah ini, dia mampu mengetahui jika aku meninggalkan dirinya."

"Ki bongkok!"

Arya berpaling dan menatap serta geser tubuhnya yang kini menghadap pada Ki bongkok.

"Huhhhh ... Tidak usah merasa hebat hanya karena kau berhasil ikuti aku, bocah!" kata Ki bongkok tidak suka dengan ucapan dan cara Arya menatap dirinya.

"Kau pasti berpikir, jika aku masih tidur dengan nyenyak di pinggiran hutan itu, bukan?" tanya Arya.

"Aku tidak memikirkan dirimu, meskipun aku berpikir tentangmu, aku berpikir agar kau mati," kata Ki bongkok.

"Heheheh ... Sungguh di sayangkan. Pemikiranmu, tidak terjadi," kata Arya.

"Aku bisa saja membunuhmu sekarang juga. Tapi saat ini aku masih ada urusan yang lebih p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puguh Dedy Jatmiko
kalian bikin cerita gk jelas...yg dikatakan sbg pahlawan tapi setiap melakukqn penyelamatan selalu gagal krn terlambat.............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Kerajaan baru

    Kerajaan baru yang berdiri ke kota Rimba Raya, kerajaan yang memiliki nama yang sama dengan kota itu, kerajaan Rimba Raya.Kerajaan itu sudah mulai menunjukkan kalau kerajaan itu akan jadi harapan baru bagi penduduk kota itu.Seorang lelaki tua, yang baru saja keluar dari kerajaan itu dengan wajah yang terlihat sumbringah, itu karena semua yang terjadi di kota sesuai dengan semua cita-cita dan harapannya."Sungguh tidak ku sangka kalau akhirnya keringat kami selama ini membuahkan hasil juga," katanya sambil berjalan terus menuju rumahnya."Aku akan membawa, putri, menantu dan cucuku tinggal di kerajaan, dan hidup mereka akan berubah. Apalagi menantuku itu orang yang memiliki otak, aku yakin dia akan berguna untuk kemajuan kerajaan," kata lelaki tua yang sudah ubanan itu."Andini! Kakek pulang!" teriak lelaki dari luar.Karena tidak ada yang menyambunya, dia masuk ke dalam rumah yang cukup besar dan betapa kagetnya dia saat melihat seseorang yang sudah lama dia tunggu."Arya!" desisnya

  • Sang Penghancur Langit    Tidak mengenali

    Kota Rimba Raya. Kota yang begitu jauh dari kerajaan lingga, kota yang merupakan perbatasan dengan negeri Purawa, sehingga kota itu tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari kerajaan.Keadaan itu membuat warga kota merasa tidak menjadi bagian dari kerajaan lingga.Dan, atas usul dari Adipati yang saat ini memerintah kota itu, dia meminta untuk mendirikan sebuah kerajaan yang baru, yaitu kerajaan Rimba Raya.Adipati Pandi, dia yang mencetuskan ide itu, dan dia meminta pendapat dari ketua besar perguruan tinju Guntur, Ki Guntur.Dan, mereka berdua meminta pendapat dari orang yang cukup mereka percayai, dia adalah Ki Rembang.Bertahun-tahun semua warga kota bahu membahu untuk mendirikan kerajaan itu, dan setelah kerja keras yang tidak kenal lelah, berdirilah sebuah kerajaan megah di dekat hutan siluman. Itulah kerajaan Rimba Raya.Adipati Pandi yang merupakan pencetus dari ide itu, sudah pasti dia akan jadi raja pertama yang akan memerintah kerajaan baru itu, tanpa mereka pikir

  • Sang Penghancur Langit    Adipati Baru

    Semua hening, itu setelah kematian Adipati Handoko. Semuanya menatap ke arah atas dimana penguasa kota mentari itu terbujur kaku."Sekarang siapa yang akan menguasai dan menjadi Adipati kota ini? Apa kalian bersedia gantikan dia?" teriak seseroang sambil menunjuk ke arah mayat Adipati Handoko.Tidak ada yang menjawab, dan orang itu semakin terlihat angkuh."Aku! Jurangan Junisa, akan menjadi Adipati baru di kota ini, apa kalian akan menentang?" ucap orang yang bernama juragan Junisa itu."Aku menentang!" teriak Arya.Adipati Junisa kaget, tidak percaya akan ada yang berani melawan dirinya. Padahal setelah Adipati Handoko, dia yang paling kaya di kota itu.Bahkan, meskipun sudah ada Adipati Handoko yang berkuasa, tetap saja keberadaannya di kota itu tidak dapat digoyahkan."Sungguh berani kau menolak diriku, anak muda!" kata juragan Junisa."Kenapa tidak! Aku yang heran, apa yang membuatmu merasa pantas jadi Adipati kota ini?" tanya Arya.Juragan Junisa berjalan ke arah Arya, dan dia s

  • Sang Penghancur Langit    Hukuman untuk Adipati

    Brukkkkkk.Ki Sepat mendorong Adipati Handoko yang sudah mereka tangkap, dan tubuh Adipati itu langsung terjerembab di tanah.Adipati Handoko melihat wajah-wajah seram yang benci pada dirinya, dan dia merasa sudah tidak ada lagi jalan untuk kabur dari kepungan warga kota mentari.Mata Adipati Handoko melihat ke arah Sudira yang sudah kesulitan untuk bergerak.Tapi, bagi Adipati Handoko hanya Sudira yang mungkin bisa membantu dirinya."Sudira, jangan hanya berbaring di tanah. Segera bantu aku!" teriak Adipati.Tapi, jangankan untuk membantu, untuk gerakkan badannya saja Sudira sangat kesulitan.Setelah itu, Adipati Handoko melihat ke arah Arya. Orang yang baru saja melukai Sudira. Dan dia melihat Arya satu-satunya jalan baginya untuk hidup.Dengan segera dia berlari ke arah Arya."Anak muda! Tolong aku, mereka akan bunuh aku, mereka akan bunuh Adipati kota ini," kata Adipati Handoko memohon pada Arya."Aku yang mendukung mereka," kata Arya.Adipati Handoko semakin pucat. Berpikir cara

  • Sang Penghancur Langit    Mendatangi Kediaman Adipati

    "Ki sepat? Atau apakah aku harus panggil kau guru?" ejek Sudira yang tersenyum sinis dengan kehadiran mantan gurunya itu."Malam ini kau akan mati, Sudira. Kau akan mendapatkan balasan atas apa yang kau lakukan selama ini," kata Ki Sepat."Hahahaha! Selama Ki Hasta, dan seluruh anggota Teratai hijau ada di kota ini, kau tidak dapat melakukan apapun padaku, Ki sepat," kata Sudira yang tidak sedikitpun menunjukkan rasa hormat pada Ki sepat, mantan gurunya itu.Puluhan anak buah Adipati Handoko mulai berkumpul di halaman kediaman Adipati Handoko, dan semuanya sudah berdiri dengan senjata lengkap."Kau! Segera minta bantuan pada Ki Hasta dan anak buahnya, katakan kalau warga kota meminta kebebasan," kata Sudira.Sudira adalah mantan murid perguruan beruang biru. Dia memilih menjadi pengkhianat demi koin emas, dan kini dia jadi kepala keamanan bagi rumah Adipati Handoko.Tapi jalan menuju menjadi kepala keamanan itu adalah, dia korbankan rekannya yang ada di perguruan beruang biru.Adipati

  • Sang Penghancur Langit    Meracuni Diri Sendiri

    Bammmmmmm. Tangan Ki Hasta yang penuh dengan racun, itu digunakan oleh Arya untuk memukul tubuh Ki Hasta sendiri. "Haaaaa! Kurang ajar kau!" Ki Hasta berteriak kembali, dan mengayunkan tangan kirinya. Tapi, sama seperti tangan kanannya, Arya menangkap tangan itu, dan kembali mengunakan tangan itu untuk pukul bagian depan Ki Hasta. Aaaaaaaaaaaaaaaaa. Ki Hasta kembali menjerit sangat keras, dia tidak menyangka kalau jurus racunnya tidak berguna sama sekali pada Arya. Ki Hasta menarik paksa kedua tangannya, dan setelah bebas dia mundur ketakutan. "Apa ... Apa yang kau lakukan padaku?" teriak Ki Hasta. "Sebenarnya tidak ada, aku hanya ingin kau merasakan sendiri racun yang kau miliki itu," jawab Arya. "Tidak! Itu tidak mungkin!" ucap Ki Hasta. Arya, saat menangkap tangan Ki Hasta, dengan tenaga dalam yang dia miliki, memaksa masuk racun yang ada di tangan Ki Hasta ke dalam tubuh lelaki itu dan itu berhasil. Ki Hasta mulai merasalan efek dari racun yang masuk ke dalam tubuhnya,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status