Wanita Penyelamat Tuan Muda

Wanita Penyelamat Tuan Muda

Oleh:  El Zarra  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
17 Peringkat
28Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mendapatkan kekuatan yang diperoleh dari sang ayah, Asyifa Lexa Kumala bisa menyembuhkan penyakit lumpuh dengan tangan ajaibnya. Syifa menyembunyikan kekuatannya. Ia hanya menggunakannya bila sangat diperlukan. Pertama kali Syifa menggunakan kekuatannya adalah ketika ia menyelamatkan seorang pria dari kecelakaan maut tiga tahun yang lalu. Pria itu bernama Zain Haruna Sanjaya. Seorang pebisnis hebat yang kaya raya. Tampan dan rupawan. Zain melihat wajah Syifa dan hatinya bergetar hebat. Tanpa Ia sadari, Ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat mereka saling mencintai, cinta mereka diuji dengan hadirnya Azka, pria yang sudah lama memendam perasaan pada Syifa. Kecemburuan dan perseteruan membutakan hati mereka. Ditambah perasaan tidak suka dari Ratih terhadap Syifa yang membuat jarak yang jauh antara mereka. Kecelakaan yang kedua kalinya dialami Zain saat mereka akan menikah. Pernikahan mereka akhirnya tertunda tetapi dengan sakitnya Zain membuat mereka semakin dekat dan Zain tidak akan pernah melepaskan Syifa dari sisinya.

Lihat lebih banyak
Wanita Penyelamat Tuan Muda Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ursa Mayor
Aku selalu suka kisah tentang wanita kuat.
2021-09-28 22:51:11
0
user avatar
Erni Windiyarti
Lanjut, Kak.
2021-09-24 17:21:50
1
user avatar
Boigan Sholeh
next donkk
2021-09-11 12:38:09
1
user avatar
Jasmine
Nice kk.... Lanjut...>•<
2021-09-10 07:50:56
1
user avatar
Eluna
Keren, Thor. Semangat.
2021-09-04 10:22:59
2
user avatar
Kimbab Family
wahhh ceritanya seru lanjut thor!!
2021-09-04 10:14:39
2
user avatar
Indah Ainun
Ceritanya menarik.. Ditunggu kelanjutannya
2021-09-04 08:45:19
2
user avatar
Lathifa Zahra
Ceritanya menarik. Membuat pembaca terhanyut dalam karakter pada novel.
2021-09-03 19:19:06
0
user avatar
Raapoo
zain romantis bgt pas nembak syifaa>.<
2021-08-29 16:16:13
3
user avatar
Rainfall
ceritanya keren
2021-08-28 17:52:51
2
user avatar
sitikhajar ali
Jalan ceritanya bagus. Lanjutkan thor. Kemistri antara Syifa dan Zain dapet banget.
2021-08-25 10:25:51
1
user avatar
Huda
Cerita inspiratif, membuat penasaran & kata²nya mudah dipahami
2021-08-24 06:53:51
1
user avatar
Lathifa Zahra
Menarik thor. Semangat nulisnya. Suka dengan karakter Syifa.
2021-08-23 20:47:21
2
user avatar
Syaifuddin Zuhri
Ceritanya seru. Seperti di kehidupan nyata. Bacaannya ringan namun bikin penasaran
2021-08-23 20:30:50
2
user avatar
dewi anita
Semangat nulisnya Thor. Syifa jangan salah faham Mulu sama Zain. Kemistrinya dapet banget
2021-08-23 13:28:21
2
  • 1
  • 2
28 Bab
Part 1 Hati yang berdegup kencang
"Ikhlaskan ayahmu, dia sudah tiada. Ikutlah ibu ke Jakarta" Suara wanita paruh baya yang beberapa jam lalu menghadiri pemakaman ayahnya. Sudah lama sekali ibunya pergi meninggalkan dirinya dan ayahnya di desa. Sepuluh tahun yang lalu Hanna, ibu Asyifa pergi ke Jakarta untuk merantau dan bekerja disana. Dulu dia hanya seorang karyawan di sebuah perusahaan percetakan dan sablon. Tetapi tiga tahun lalu dia sudah mendirikan perusahaan percetakan miliknya sendiri."Tidak ibu, aku ingin disini. aku akan menolong banyak orang seperti ayah". kata Asyifa yang masih meneteskan air matanya."Menjadi tukang sangkal Putung seperti ayahmu. Ibu tidak setuju. Kamu masih muda, Sayang. Bagaimana dengan masa depanmu?" ucap Hanna."Apalagi dulu ayahmu selalu menolak uang pemberian dari pasiennya dan itu yang membuat ibu pergi merantau. Ibu sangat menyayangi kalian, tetapi ibu juga tidak bisa hidup susah." Ya. Memang Pak Syarif. Almarhum ayah syifa tidak pernah mau meneri
Baca selengkapnya
Part 2 Apa kau sedang menggodaku?
Dikantor, Zain sedang duduk di kursi kerjanya. Dia berkutat dengan laptopnya, menggerakkan kursornya ke kanan dan kekiri sambil mengamati grafik pendapatannya bulan ini. Lalu Raka datang membuka pintu. Raka adalah sekretaris sekaligus orang kepercayaan Zain. Hanya dia yang bisa keluar masuk tanpa mengetuk pintu ruang CEO itu. "Tuan, 10 menit lagi ada meeting dengan Tuan Handoko, client kita dari Surabaya." Ucap Raka."Baiklah." Zain mendongakkan wajahnya."Raka, Cari informasi tentang wanita tadi. Aku ingin informasinya secepat mungkin." Titah Zain."Baik, Tuan Muda. Saya akan meminta anak buah saya untuk menyelidiki wanita itu." Raka tidak banyak bertanya. Ia selalu menjalankan perintah Tuan Muda nya dengan baik dan rapi. Ditempat lain. Di sebuah ruang pijat, Syifa sedang memijat seorang wanita yang memanjakan dirinya dengan pijatan-pijatan syifa yang menenagkan. Satu bulan yang lalu syifa bergabung di tempat pusat kebugaran dan
Baca selengkapnya
Part 3 Rencana pesta ulang tahun
Zain mengubah posisinya menjadi duduk. "Kau menamparku?" "Iya. Aku menamparmu. Kau mencuri ciuman pertamaku. Kau puas?" Ucap Syifa dengan amarah."Hei. Kau yang menggodaku lebih dulu." Dalih Zain"Aku tidak menggodamu. Kakiku terpeleset. Dan kau sudah menggunakan kesempatan itu untuk menggodaku." Ucap Syifa."Astaga. Aku menggodamu, yang benar saja. Baru kali ini ada wanita yang menolakku." Elak Zain."Kau fikir kau setampan itu, sehingga banyak wanita yang mau denganmu. Narsis sekali, tetapi sayang aku tidak suka caramu."Syifa segera turun dari ranjang King Size milik Zain.  Ia segera pergi dari kamar  itu dengan amarah yang masih ada di hatinya. Ketika ia sampai di pintu keluar dia tidak sengaja menabrak seseorang.Ketika Syifa mendorong pintu utama rumah megah itu ternyata ada seseorang yang juga akan membukanya sehingga dia terjatuh terdorong oleh pintu."Ahh" Teriak perempuan paruh baya itu.
Baca selengkapnya
Bab 4 Tersenyum menggoda
Syifa ingin memejamkan matanya, tetapi bayangan wajah Zain selalu muncul di benaknya. Ia menyentuh bibirnya, mengingat adegan ciumannya tadi siang. 'Apakah aku jatuh hati padanya. Sepertinya otakku sudah mulai tidak waras' gumamnya. Ia juga mengingat kembali peritiwa 3 tahun lalu ketika menyelamatkan Zain. 'Saat itu mobil Zain mengalami rem blong dan ia menghindari tabrakan dengan pengendara lain sehingga ia menabrakkan mobilnya ke arah pohon. Syifa yang saat itu berada dekat dengan tempat kejadian membawa Zain keluar dari mobilnya tepat sebelum mobilnya meledak. Zain sempat melihat wajah Syifa sebelum ia pingsan. Syifa membawa Zain ke rumahnya dengan bantuan Azka, tetangga Syifa. Tetapi Azka malah membawanya ke rumahnya sendiri. Azka tinggal dirumahnya bersama neneknya. Dirumah Azka, Syifa mengobati luka Zain. Ketika ia melihat tangan kanan Zain. Ia menyafari bahwa tangan Zain bengkok dan berbelok lalu Syifa mengobati Zain dengan pijatan tangannya dan mantra suci yang ia ucapkan de
Baca selengkapnya
Part 5 I love you, Syifa
Sebuah lampu berwarna putih menyorot Syifa diantara kegelapan lalu sebuah lampu menyorot seorang pria didepannya yang berjarak 50 meter. Pria itu berjalan ke arah Syifa. Syifa terkejut karena melihat Zain disana. Zain berjalan ke arahnya. Ia mengambil mikrofon didepannya dan mengagetkan Syifa dengan pernyataannya."Syifa, sejak pertama kali kita bertemu, hatiku merasa berwarna, kau telah mengisi kekosongan yang ada pada diriku. Aku tahu ini terlalu cepat. Tetapi cinta tidak mengenal waktu, berapa lama kita bertemu atau berapa lama kita bersama. Cinta datang dari hati, dan didalam hatiku hanya ada satu namamu, Syifa. Aku mencintaimu, maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya Zain.Syifa terdiam. Ia belum bisa menerima semua yang Zain katakan. Hanya saja ia tidak mau membuatnya dan Zain malu karena menolaknya. Para tamu mulai bersuara."Terima, terima, terima." Syifa yang bingung lidahnya berkata tanpa ia pikirkan apa konsekuaensinya."Iya. Aku men
Baca selengkapnya
Bab 6 Memalukan sekali
Zain mengawali paginya dengan senyum di wajahnya. Kehadiran Syifa membuat kehidupan Zain semakin lengkap. Ia melangkahkan kakinya dengan semangat untuk memulai pekerjaannya. Tiba-tiba Ratih menghentikan langkahnya."Ada apa ma?" Tanya Zain."Lihat berita hari ini. Apa maksud isi berita itu? Apa benar kamu menyatakan cinta kepada seorang tukang pijat tradisonal. Memalukan sekali.""Memangnya kenapa kalau dia seorang tukang pijat? Aku memang mencintainya." Ucap Zain santai. Ia melihat berita di koran, majalah dan media internet. Ternyata banyak berita bermunculan tentang dirinya.'Pewaris perusahaan Sanjaya Adhitama grup, Zain haruna Sanjaya menyatakan cinta kepada seorang tukang pijat tradisional''Tukang pijat tradisional merayu pewaris perusahaan Sanjaya Adhitama grup' disertai foto mereka saat dipantai."Siapa yang berani membuat berita seperti ini." Geram Zain. Zain keluar dari rumahnya dengan amarah. Dia tidak suka ada orang yang membuat
Baca selengkapnya
Part 7 Boneka Teddy Bear
Zain menyelesaikan pekerjaan kantornya lebih awal. Ia segera pergi untuk menjemput Syifa. Sesampainya ditempat Syifa. Zain menemuinya. Ia berpapasan dengan Azka di lobi."Hai, bukankah kamu Zain? Lama tidak bertemu." "Hai, kamu Azka, Bagaimana kamu bisa ada disini?""Aku pemilik usaha ini. Ayahku sibuk diluar negeri dan aku menggantikannya. Nenekku di desa ditemani pamanku. Jadi, aku di Jakarta sekarang. Bisakah kita berteman?""Tentu saja. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi setelah sekian lama." Ucap Zain dengan tulus."Apa kamu akan menjemput Syifa?." Tanya Azka."Bagaimana kau tahu?" Zain menyelidik."Hanya menebak saja. Di internet berita tentangmu sedang menjadi topik utama." Ucap Azka dengan prihatin."Iya. Aku memang menjemputnya. Media memang suka berlebihan. Aku sudah membereskannya. Berita itu sudah tidak bisa dilihat lagi di internet beberapa menit yang lalu." Kata Zain."Benarkah? Kau sangat h
Baca selengkapnya
Part 8 Gelang persahabatan
Syifa mengawali harinya dengan berolahraga di samping rumahnya. Ia memutar musik di smartphone miliknya. Menggerakkan tangannya ke samping kanan dan kiri, menggerakkan tubuhnya dengan gerakan-gerakan yang menyehatkan badan sampai keringat keluar dari tubuh eksotisnya. "Syifa, kamu belum bersiap untuk kerja?" Tanya Ratih."Iya bu, sebentar lagi." Jawab Syifa.Syifa menyelesaikan olahraga paginya dan bersiap untuk mandi. Wangi sabun dan shampoo yang lembut membuat Syifa merasa tenang. Ia menyelesaikan ritual mandinya lalu sarapan bersama ibunya. "Sayang, kenapa sarapannya tidak dihabiskan?""Aku bisa terlambat, Bu. Aku berangkat dulu." Syifa mencium punggung tangan ibunya.Ditempat kerjanya, seperti biasa Syifa melayani pelanggannya dengan ramah. Hari ini banyak yang datang mengantri untuk dipijat. "Nona, pijatanmu sangat nyaman. Aku merasa segar kembali setelah dipijat olehmu." Kata seorang wanita paruh baya."
Baca selengkapnya
Part 9 Makan malam
"Kakak tidak akan pernah meninggalkanmu." Azka mengikatkan gelang berwarna pink dan biru laut di pergelangan tangan Syifa."Janji?" Syifa melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Azka."Janji." Tanpa sadar Azka sudah membuat janji yang sulit baginya. Saat Ia berusia dua puluh tahun. Ibunya memintanya untuk ke Jakarta karena ayahnya sedang sakit. Waktu itu Azka juga berjanji untuk mengantar Syifa makan malam pada acara kelulusan SMA nya bersama teman-temannya. Azka tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan kepada Syifa karena asisten ayahnya memaksa membawanya ke bandara. Pak Roni membawa dua bodyguard yang membawa paksa Azka menuju mobil. Azka yang sudah siap menjemput Syifa akhirnya ikut dengan asisten ayahnya. Karena ia memberontak dan pikirannya kacau, ia tidak sengaja menjatuhkan ponselnya di kolam ikan hias yang ada di depan rumahnya. Azka sangat menyesal tidak bisa menghubungi Syifa. Ia merasa bersalah padanya. Setelah hari itu, Azka tidak diperboleh
Baca selengkapnya
Part 10 Panggil aku Sayang
Zain mengantarkan Syifa pulang kekediamannya. Ia tidak ikut masuk kedalam rumah karena sudah terlalu larut. "Selamat malam, Honey. Mimpikan aku dalam tidurmu." "Your wish." "Honey!"  "Ada apa?" Syifa yang akan membuka pintu rumah berbalik menatap wajah rupawan Zain. "Maafkan perkataan Mama, dia hanya belum mengenalmu. Kalau ia bisa lebih dekat denganmu. Aku yakin dia akan menyukaimu." "Kau tidak perlu menghawarirkanku. Mamamu hanya ingin yang terbaik untukmu, dan mungkin ia tidak melihat itu pada diriku." Nada suara Syifa melemah. Ia sangat sedih dengan ucapan Ratih yang masih tetekam diotaknya. "Kenapa kamu berbicara begitu, Honey. Kamu yang terbaik bagiku." Zain memeluk Syifa erat-erat. Ia tidak ingin membuat Syifa merasa rendah diri. Syifa tidak bisa menahan air matanya yang menetes tanpa ia minta. Zain menghapus air mata Syifa dengan jari-jarinya yang kokoh.  "Pulanglah Zain. Aku sangat lelah hari ini dan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status