Share

Tidak mengenali

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-30 10:42:58

"Meninggalkan Yung? Kenapa kak? Kakak akan kemana?" tanya Putri Yung dengan wajah yang tidak suka.

"Bukan meninggalkan selamanya adik Yung. Tapi kakak akan menuju sebuah bukit di timur kota ini, kakak melihat di sana sepertinya tempat tumbuh akar dewa, obat untuk adik Yung!" jawab Arya.

"Kenapa adik tidak ikut saja kak?" tanya Putri Yung Yen.

"Bukit itu bukan bukit biasa Putri Yung. Apa kau ingin Arya mendapatkan masalah jika kau ikut?" kata raja obat.

Putri Yung kini paham, Arya menuju bukit itu untuk dirinya, dan jika dia ikut bukan tidak mungkin ada bahaya di sana, dan itu malah akan persulit Arya.

"Adik mengerti, kak!" kata Putri Yung Yen.

Arya tersenyum setelah mendapatkan pemahaman dari gadis muda itu.

"Jadi, untuk sementara waktu, adik Yung bersama paman raja obat dulu. Tunggu sampai kakak kembali," kata Arya.

"Baik, aku akan menunggu sampai kakak datang dan membawa adik keluar dari kota ini," ucap Putri Yung Yen.

"Baik, paman, raja obat. Aku percayakan adik Yung pada, paman,"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Tidak pernah melihatmu

    Pertarungan Arya melawan pendekar tengkorak mata merah berakhir sudah, berakhir dengan tewasnya pendekar golongan hitam itu."Selesai sudah!" ucap Arya sambil memegang bekas pukulan pendekar tengkorak mata merah yang masih terasa nyeri."Sepertinya aku mengalami luka yang tidak ringan! Dia kuat, jika bukan karena pusaka pakaian kijang emas, mungkin aku sudah terluka sangat parah!" ucap Arya.Arya membaringkan tubuhnya di rerumputan, dan menatap langit luas."Dengan ini petualanganku di negeri ini sudah berakhir, aku akan kembali ke negeriku!" kata Arya lagi.Arya tidak menunggu waktu untuk memulihkan kondisinya, Arya ingat kalau saat ini dia telah jadi buronan negeri itu."Saatnya untuk tinggalkan negeri ini," ucap Arya."Tidak semudah itu anak muda, kau tidak akan kemana-mana!"Beberapa orang keluar dari balik pepohonan.***"Kakak pertama! Apa kau mendengar suara pertarungan itu?""Sudah pasti aku dengar adik Wen, bagaimana mungkin aku tidak dengar suara sejelas itu.""Kita lihat si

  • Sang Penghancur Langit    Kekalahan Tengkorak Mata Merah

    Haaaaaaaaaaa!Pendekar tengkorak mata merah berteriak keras, dan itu menunjukkan jika pendekar golongan hitam itu sudah siap untuk meneruskan pertarungan.Tidak hanya itu, karena tenaga dalam yang semakin tinggi, suhu udara di puncak gunung tengkorak juga semakin tinggi dan memanas.Pendekar tengkorak mata merah menggerakkan tangannya, dan sesuatu datang dari dalam gua.Whusssssssss!Satu bayangan hitam melesat, dan itu sangat cepat.Huppppp!Arya melompat karena dia tahu, yang melayang itu adalah sesuatu yang cukup berbahaya.Tappppp!Tangan pendekar tengkorak mata merah bergerak, dan menangkap bayangan yang melesat itu, dan itu adalah sebuah pedang.Arya kaget, itu adalah pedang yang tertancap di batu, pedang yang ada di tengah gua tengkorak itu."Ini adalah pedang tengkorak hitam! Sampai saat ini belum ada satu orang yang mampu hidup jika aku pegang pedang ini," kata pendekar tengkorak mata merah."Aku orang pertama!" kata Arya.Haaaaaaaaaaa!Setelah mendapatkan balasan perkataanny

  • Sang Penghancur Langit    Tengkorak Mata Merah

    Huppppp!!Dengan satu gerakan saja, Arya sudah ada di luar gua, dan betapa kagetnya Arya saat di luar sudah ada yang menunggu dirinya, seorang lelaki yang memiliki wajah yang mirip tengkorak, tapi matanya merah melotot pada Arya."Diakah pendekar tengkorak mata merah?" gumam Arya saat bertemu dengan orang tua itu."Salam tetua! Kenapa tetua menghalangi langkahku?" tanya Arya."Aku halangi jalanmu? Tidak ada yang halangi jalanmu, anak muda. Jika kau ingin pergi, silakan saja, tapi kau harus berjalan dengan melewati bagian bawah tubuhku!" kata orang tua itu."Sepertinya itu tidak mungkin aku lakukan," kata Arya."Kalau begitu, kau tinggalkan kepalamu di sini," kata orang tua itu."Itu juga tidak mungkin aku lakukan, orang tua. Bagaimana mungkin aku akan memotong kepalaku sendiri?" kata Arya."Kalau begitu akan aku cabut sendiri kepalamu itu," kata orang tua itu."Aku lebih setuju itu. Aku tidak mungkin akan mengalah meskipun kau lebih tua," kata Arya."Tanpa mengalah pun, kau tidak mung

  • Sang Penghancur Langit    Pedang Petir Hijau

    Satu bayangan kuning emas melesat dengan indahnya di antara pepohonan di sekitar hutan tengkorak, hutan yang merupakan perbatasan antara padang luas dengan gunung tengkorak, gunung yang jadi tujuan dari Arya.Setelah melewati hutan itu, bayangan kuning emas yang tak lain adalah Arya berhenti, dan kini dia berdiri tepat di kaki gunung tengkorak, gunung yang merupakan tempat berada pusaka pedang petir hijau."Aku harap kau tidak salah menyebutkan lokasi, urat petir!" ucap Arya."Tidak, Arya! Bahkan aku sudah merasakan sendiri aura dari pedang petir hijau!" kata pedang urat petir bicara di kepala Arya."Baiklah kalau begitu, kita lihat apakah pedang itu mengenal auramu atau tidak!" kata Arya dan mulai berjalan menuju arah puncak gunung tengkorak.Whusssssssss!Angin kencang datang dari puncak gunung, seolah menyuruh Arya untuk tinggalkan gunung tengkorak."Hhhmmm.. Sepertinya penghuni gunung ini tidak inginkan aku datang!" gumam Arya dan hentikan larinya yang akan menuju puncak."Apa kau

  • Sang Penghancur Langit    Penglihatan si penidur

    "Bau pesing? Kurang ajar, si raja tidur itu di sini!" ucap seseorang berpakaian putih sambil menutup hidungnya.Kepala lelaki tua yang rambutnya sudah abu-abu itu menoleh ke sana dan ke mari, dan saat itulah dia melihat seseorang dengan pakaian cokelat tidur bersandar pada sebatang pohon."Tetua raja tidur!" teriak lelaki itu tepat di telinga lelaki tua yang tidur itu.Plakkkkkk!!Satu tamparan cepat mengarah dari tangan lelaki berpakaian cokelat, dan wajah lelaki yang berteriak itu menjadi sasarannya."Untuk apa kau berteriak di depan telingaku, bodoh!" maki lelaki yang dipanggil raja tidur itu sambil usap-usap daun telinganya."Hehehehe! Kalau tidak begitu, bagaimana mungkin kau akan bangun, tukang tidur!" kata lelaki yang juga usap wajahnya yang terkena tamparan lelaki berpakaian cokelat kotor itu."Apa yang kau inginkan dari raja obat?"Lelaki yang berpakaian putih itu memang adalah raja obat, setelah dia berpisah dengan raja mabuk di Gunung Arak, dia memang fokuskan untuk menemuk

  • Sang Penghancur Langit    Tawaran untuk pendekar pedang darah

    Dua ekor kuda berlari dengan begitu kencangnya, kedua kudanya seolah berlari dikejar oleh setan."Panglima Lin Tan, dari kabar yang kau dengar, di mana terakhir kali pendekar pedang darah itu terlihat?" tanya Menteri Sei Jut sambil memelankan lari kudanya."Dari kabar terakhir, dia di kota sebelah utara, Tuan Menteri," jawab Panglima Lin Tan.Dua orang itu memang Menteri Sei Jut dan orang yang bisa dia percaya akan mampu menjaga dirinya selama dalam perjalanan, Panglima Lin Tan.Sesungguhnya Panglima Lin Tan tidak tahu apa yang membuat Menteri Sei Jut bersedia menerima perintah itu, padahal itu adalah perintah yang mungkin akan membuat menteri kerajaan itu kehilangan nyawanya.Panglima Lin Tan juga tidak tahu tentang pertemuan empat mata antara Kaisar Hui dengan Menteri Sei Jut, sehingga kebingungan itu terus ada di pikiran Panglima Lin Tan.Kedua kuda mereka terus berlari kencang setelah pembicaraan pendek itu, Menteri Sei Jut ingin segera menemukan pendekar pedang darah itu."Tuan M

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status