Sudah berapa banyak orang mati di tanganku. Sudah berapa banyak air mata terjatuh karena tindakanku. Namun sampai saat ini, aku belum menemukan orang yang aku cari untuk membalakan dendam kedua orang tuaku. Perjalanan ini, akan menjadi perjalanan yang panjang sampai aku dapat membunuh orang itu bersama dengan kekuatan yang meluap dari dalam tubuhku ini. Ya, dia adalah teman sekaligus guru bagiku, Manggala. Bersamanya aku akan menjadi pendekar nomer satu di dunia persilatan dan melampaui batas para pendekar terdahulu. Menara kebebasan telah membuatku menjadi orang yang dapat melakukan segala sesuai keinginanku, tetapi untuk itu aku harus membayarnya dengan keringat dan darah demi mendapatkan sumber daya yang aku inginkan. “Hia..”
View MoreBeberapa saat berlalu, pada akhirnya mereka dapat keluar dari hutan Siluman dengan keadaan selamat, meski sempat mendapat kendala karena serangan dari para Siluman yang masih berusaha untuk menyerang.Setelah berada cukup jauh dari hutan tersebut, mereka tidak langsung berhenti melainkan terus berjalan untuk menemukan tempat yang cukup aman, akan tetapi di perjalanan itu mereka kembali bertemu dengan dua orang murid Hua Tuo.Melihat keberadaan dua orang tersebut, Hua Tuo berjalan sedikit lebih cepat dari yang lainnya lalu memeluk mereka satu persatu.“Aku bersyukur kalian selamat!” ujar Hua Tuo sembari tersenyum dengan manis.Kedua orang murid pria tua itu langsung meneteskan air mata pada saat bertemu dengan gurunya, tetapi hal itu tidak berlangsung dengan lama karena merasa malu akan hal tersebut.Namun mereka berdua sempat membuka mata dengan lebar pada saat melihat Ling yang berada di dekat Heng Juehsa serta Yu Lian, tepat dari arah belakang pria tua itu.Mereka cukup terkejut den
Saat ini, Ling melesat dengan kecepatan tinggi untuk memberikan serangan terhadap Tong Guan yang masih dalam keadaan terbaring di tanah.Namun setelah melihat Ling bergerak ke arahnya, Tong Guan langsung bereaksi dengan kembali bangkit lalu memasang kuda-kuda.Melihat reaksi pria itu, Ling sama sekali tidak perduli dan masih melakukan gerakan untuk melukai Tong Guan.“Hia..!!”Ling melancarkan aksinya yang membuat pria itu menelan ludah sebelum ia sempat bereaksi untuk menahan serangan tersebut.“Cih!”Tong Guan berdecak pada saat tebasan pedang Ling mengenai pedang miliknya, “Tekanan macam apa ini? Tidak mungkin Bocah ini memiliki kemampuan yang sangat tinggi.. Sial! Dia terlalu kuat.”Dia bergumam sembari menahan serangan yang di lakukan oleh Ling, tapi rasa ingin meluapkan amarah dalam dirinya sudah mencapai batas, hingga membuat ia berkata, “Jangan meremehkan kemampuan ku Bocah sialan!”Mendengar perkataan tersebut, Ling tidak menanggapinya, melainkan ia terus melakukan gerakan m
Pada saat ini, Tong Guan sempat menarik diri dengan menghentikan serangannya terhadap Yu Lian yang berada tepat di depannya.Dia melakukan hal tersebut karena merasa terkejut ketika tebasan yang dia lakukan terhadap Yu Lian, dapat di hentikan oleh serangan jarak jauh.Tatapan matanya tepat dari arah sumber serangan, akan tetapi belum sempat ia memastikan dari siapa serangan itu berasan, tiba-tiba tujuh pedang angin melesat sangat cepat ke arahnya.“Cih! Siapa yang melakukan serangan ini?” ucapnya.Tidak sampai satu detik, pedang angin itu sudah berada di dekatnya, tetapi Tong Guan bergerak dengan cepat, untuk menangkis serangan itu menggunakan pedangnya.Bam.Ledakan terjadi ketika Tong Guan berhasil menangkisnya, tetapi serangan tidak berhenti begitu saja, saat ini ia harus menghadapi beberapa pedang angin yang tersisa.“Bedabah.. Aku tidak pernah melihat serangan semacam ini sebelumnya. Siapa yang melakukan ini?”Tong Guan masih merasa bingung dengan serangan barusan, tetapi ia tida
Saat ini, puluhan Siluman mati akibat serangan dari Ling yang tidak berhenti melakukan aksi pembantaian, terhadap para Siluman tersebut.Namun para Siluman tersebut bahkan tidak berhenti menyerang Ling hampir bersamaan, sehingga menyebabkan pertarungan tiada henti-hentinya di antara kedua belah pihak.Ling menerima semua serangan para Siluman itu dengan santai, seolah menganggap remeh kamampuan dari Siluman tersebut.“Aku harus mengakhiri ini dengan cepat.. Tidak ada waktu lagi untuk bermain dengan mereka!” gumamnya sembari menebaskan pedang.Wush.Tujuh pedang angin melesat sangat cepat ke arah para Siluman tersebut, sebelum akhirnya serangan dari ke tujuh pedang angin itu membelah tubuh setidaknya seratus Siluman dalam sekali serangan.Setelah memberikan serangan dengan jurus Tebasan Tujuh Bintang, Ling kembali melesat ke arah para Siluman untuk menebas satu demi satu dari Siluman tersebut.“Hia.. Tarian Burung Merak!”Ling kembali menggunakan jurusnya yang membuat ia bergerak sanga
Saat ini, Tong Guan sedang menghadapi masalah. Ya, para Siluman itu rupanya memiliki kemampuan yang cukup hebat, sehingga dirinya sedikit kesulitan untuk mengalahkan mereka dalam waktu singkat.Beberapa jam telah berlalu, ia dan seluruh pasukannya yang tersisatelah menguras tenaga cukup banyak, tetapi semua usaha yang mereka lakukan akhirnya mulai membuahkan hasil.Perlahan tapi pasti, para Siluman telah banyak yang mati akibat serangan Tong Guan sendiri, sebaliknya keadaan tidak jauh berbeda dengan pasukannya yang sudah banyak yang mati pula, akibat di bantai oleh Siluman.“Ini tidak sesuai rencana.. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin para Siluman ini kembali setelah rombongan itu sudah lebih dulu memasuki hutan ini. Apa semua ini salahku? Tidak, tidak mungkin!”Tong Guan menggelengkan kepalanya beberapa kali, sebelum ia menduga jika aksinya beberapa saat lalu telah menarik perhatian Para Siluman.Keringat dan darah Siluman telah membasahi seluruh tubuhnya, rasa marah ber
Kedatangan Ling di tempat itu membuat Fang masih tidak merasa percaya dan menganggap jika dirinya sedang berhalusinasi.Namun setelah beberapa saat ia sadar, jika keberuntungan sedang berpihak kepadanya untuk satu kali lagi, akan tetapi dengan kehadiran Ling di tempat itu bahkan tidak membuat ia cukup merasa tenang.Meski dia tahu kemampuan Ling dalam bertarung sangat hebat, akan tetapi dia masih meragukan kemampuan pemuda itu, karena usianya yang masih sangat muda.“Apa yang sedang kau fikirkan? Cepat katakan dimana Guruku?” bentak Ling membangunkan lamunan Fang.Fang membuka matanya lebar lalu menarik nafas dengan dalam sebelum dia berkata, “Ketua Heng berada di sana.. Mereka sedang membutuhkan bantuan!” ujar Fang sembari menunjuk ke arah hutan, “Seharusnya mereka sudah berada di sana, atau mereka masih-“Mendengar hal itu, Ling mengangkat kedua alisnya lalu meminta penjelasan yang lebih jauh lagi, sebelum dia dapat memutuskan tindakan yang tepat.Beberapa informasi terkait gurunya
Saat ini, Fang dan dua orang murid Hua Tuo berniat untuk melanjutkan istirahat mereka, ketika merasa aman dari para Siluman yang sedang mengintai mereka.Namun keadaan tidak berjalan dengan mulus, ketika mereka menyadari para Siluman berkeliaran dari arah luar. Ya, tampaknya mereka sedang mencari sesuatu.Mendapati hal tersebut, Fang dengan cepat menarik diri untuk kembali bersembunyi setelah dia sempat melihat ke arah luar dengan penampakkan para Siluman yang begitu banyak.“Celaka! Semoga mereka tidak melihatku barusan.” Gumamnya pelan.Dengan nafas yang memburu, Fang mendekati dua orang murid Hua Tuo yang berada tidak jauh dengannya, “Apa yang terjadi Kakak Fang?” tanya dua orang itu hampir bersamaan.Fang menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum ia menghela nafas, “Para Siluman itu sepertinya melihatku barusan, tapi semoga itu hanya perasaan ku saja,” jawabnya.Mendengar hal tersebut, dua orang murid Hua Tuo itu langsung menjadi panik dan merubah keadaan semakin kacau, “Merek
Saat ini Heng Juesha dan Yu Lian serta Hua Tuo kembali melanjutkan perjalanan mereka, setelah berhasil mengatasi Siluman yang telah menyerang mereka beberapa waktu yang lalu.Hua Tuo tampak memperhatikan sekitar, ketika dia merasa dari arah samping kiri dan kanan terdapat ratusan Siluman yang sedang mengincar mereka.Namun Hua Tuo tampak tidak begitu memperdulikan kehadiran parah Siluman itu dan lebih memilih untuk tetap melangkah ke arah depan.“Kita harus segera mencari tempat persembunyian atau kita tidak akan dapat keluar dari hutan ini hidup – hidup!” ujar Huo Tuo memperingatkan.Heng Juesha dan Yu Lian mengangguk hampir bersamaan lalu dengan cepat mengikuti langkah kaki Hua Tuo. Ya, dua orang itu juga menyadari kehadiran ratusan Siluman yang sedang mengincar mereka dari kegelapan.Namun, aksi mereka tidak berjalan dengan mulus. Satu demi satu Siluman itu mulai bergerak untuk menyerang tiga orang tersebut.Hua Tuo berdecak ketika menyadari para Siluman itu mulai bergerak ke arah
Saat ini Heng Juesha dan Yu Lian serta tabib Hua Tuo telah melakukan perjalanan untuk melewati hutan Siluman.Hampir dua hari mereka berjalan, akan tetapi mereka bahkan tidak dapat menyusul tiga orang anggota mereka yang sudah lebih dulu memasuki hutan tersebut.Hal itu membuat mereka merasa hawatir terhadap tiga orang anggotanya yang entah masih hidup atau sudah mati.“Aku harap mereka sudah berhasil melewati hutan ini..” ujar Heng Juesha.Mendengar hal itu, Hua Tuo menggelengkan kepalanya sebelum dia berkata, “Tidak semudah itu! Namun aku juga berharap mereka dapat melewati hutan ini dengan selamat.” Timpalnya, “Ini sangat aneh.. Seharusnya di tempat ini sangat banyak sekali Siluman, tetapi-“ ujarnya, “Sampai saat ini tidak ada satupun Siluman yang menampakkan diri.”Dengan perkataan Hua Tuo barusan membuat Heng Juesha serta Yu Lian merasa lega, “Bukankah itu bagus tabib Hua? Mereka mungkin sudah meninggalkan hutan ini!”Yu Lian berkata sembari menatap pria tua itu dengan antusias,
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments