Home / Urban / Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia / 5. Aku Tak Membutuhkan Apa pun Darimu

Share

5. Aku Tak Membutuhkan Apa pun Darimu

Author: Y Airy
last update Last Updated: 2024-03-26 14:12:57

“Cody?!" desis Caka yang tiba-tiba saja mengepalkan tinju dengan geram.

Arthur menatap bosnya, "Apakah Anda ingin menemuinya, Tuan Muda?"

Caka memejamkan mata dan mengatur nafasnya perlahan, kemudian mata itu terbuka pelan namun tajam dan menyeringai.

"Biarkan dia masuk!"

"Baik!" jawab Serina kemudian menutup pintu.

Arthur lekas berdiri di sisi Caka, pintu ruangan kembali terbuka dan Cody dengan seragam kebesarannya memasuki ruangan.

"Selamat siang, Tuan Caka!" sapanya dengan sopan, ia menundukan kepala untuk memberi hormat.

"Suatu kehormatan bagiku bisa kedatangan Jenderal Besar Nollyvia!" sahutnya penuh arti.

"Saya yang merasa beruntung karena Tuan bersedia menemui saya."

"Ada apakah gerangan?" ia bertanya dengan nada yang tak terlalu tegas. Untuk saat ini ia masih harus tampak sedikit lemah di depan semua orang.

"Maafkan saya sebelumnya, saya pernah mengajukan aplikasi ke Mainwell Investama, dan ... belum ad tanggapan sama sekali."

"Jadi?"

"Saya ingin mengajukan ulang secara langsung kepada Tuan Caka!" ia memberikan sebuah dokumen yang hanya Caka tatap.

Arthur yang mengerti pun memungut dokumen itu dari tangan Cody lalu memeriksanya.

"Perusahaan Anda sudah di ambang kehancuran, Jenderal. Bahkan harga saham ... bisa dikatakan sama sekali tak berharga. Apakah Anda yakin bisa membangun kembali perusahaan itu jika kami membantu?" ucap Arthur yang jelas meragukan.

Cody menghela nafas dengan berat. Ia sudah menjatuhkan harga dirinya dengan menemui langsung pria terkaya saat ini di Nollyvia.

Pria itu bahkan cacat dan mengandalkan orang kepercayaan keluarga Madaharsa untuk mengurusnya.

Cody tahu selama ini tak pernah berinteraksi dengan Tuan Caka, tapi ia rutin memberikan laporan kemajuan kota Danfell kepada Caka.

Meski ia ragu apakah pria itu bersedia membantunya tapi ia tetap nekat untuk datang.

"Jika masyarakat tahu perusahaan saya mendapatkan dana investasi dari Mainwell Investama, maka akan ada banyak perusahaan yang juga bersedia kembali bekerja sama dengan kami. Hal itu pasti akan membuat perusahaan kami kembali bangkit dan berkembang!"

Hal itu memang benar, banyak pihak yang ingin menjalin kerjasama Mainwell Group yang saat ini menjadi perusahaan terbesar di Nollyvia.

"Aku tak ingin mengambil resiko, perusahaanmu bisa saja gagal. Dan apa yang akan aku dapat? Meski ... uang sejumlah itu tidak akan membuatku bangkrut, tapi sebagai pebisnis ... aku tak ingin rugi!"

Cody menelan ludah. Ia pikir tuan muda lumpuh di depannya akan mudah dikelabui. Yang selama ini ia dengar, pemuda itu juga tak terlalu pintar.

“Tapi perusahaan kami pasti bisa pulih dengan dukungan Anda, Tuan. Lagipula ... masalah yang kami hadapi sekarang bukanlah karena kami tak bisa menjalankannya dengan baik. Tapi ada pihak yang sengaja ingin kami hancur!"

Caka mengembangkan tawa getir. “Bukankah kau seorang Jenderal Besar? Setahuku ... kota Danfell sangat kaya dengan sumber dayanya. Tidak mungkin kau tak bisa mengelolanya kan?”

“Memang, saya adalah Jenderal Besar, tapi semua pengoperasian masih dipegang oleh Wakil Presiden kita!”

“Wakil Presiden? Bagaimana bisa?”

“Sulit untuk menjelaskannya, Tuan Muda. Tapi bahkan jabatan saya juga terancam akan tergantikan dengan orang lain!”

Caka menatap dalam Cody, rasanya ia ingin sekali menghajar pria itu. Tapi sebisa mungkin ia tahan, ia tak ingin Cody mati dengan mudah. Pria itu harus menderita.

“Jadi, kau ingin aku membantu perusahaan keluargamu atau posisimu sebagai Jenderal Besar?”

Cody berdehem dengan gugup. “Saya berharap Anda bisa membantu keduanya, Tuan.”

“Kau tahu itu tidak mudah? Perusahaanmu mengkhawatirkan Jenderal. Dan masalah posisimu, memangnya apa yang bisa aku lakukan?”

“Masalah perusahaan seperti yang sudah saya cantumkan dalam dokumen, Tuan. Jika Anda kurang puas, kita bisa mengubahnya lagi. Masalah posisi saya ... jika Anda bersedia membantu, saya akan mengabdi kepada Anda. Kapan pun Anda butuhkan, sekali perintah saya akan langsung bergerak!"

Caka tahu Cody memimpin puluhan ribu prajurit terlatih, itu memang bisa menguntungkannya. Apalagi jika ia ingin mempertahankan kursi Perdana Menteri yang kakeknya wariskan.

“Lalu apa lagi yang akan aku dapatkan jika aku membantumu?”

Cody terperanjat, ia belum menyiapkan hal itu. Apa yang bisa ia berikan jika Caka bersedia membantunya. Profit dari perusahaannya tidak akan cukup. Bahkan pengabdian saja juga sepertinya kurang. Tentu saja pemuda itu akan meminta lebih!

“Apa pun yang Anda inginkan, Tuan.”

Caka menjinjing kedua alis. “Apa pun yang aku inginkan?”

“Apa pun yang Anda inginkan!” ulang Cody dengan tegas.

"Sayangnya aku tak membutuhkan apa pun darimu."

Jawaban Caka membuat Cody gelisah, jika Caka tak membantunya maka tamatlah riwayatnya. Keluarga Morwyn tak hanya akan bangkrut, tapi ia juga bisa lengser dari jabatannya sekarang.

Bagaimana pun caranya ia harus bisa membujuk Caka untuk membantunya. Dan untuk saat ini tak ada hal lain lagi yang bisa ia tawarkan selain ....

“Tuan Caka, saya memiliki tiga orang adik perempuan. Semuanya belum menikah, jika Anda mau ... Anda bisa memiliki salah satunya!"

Caka melebarkan mata dengan tawaran Cody, bedebah itu menawarkan adik perempuannya sebagai barang gadai begitu?

"Kau ... berani sekali berbicara seperti itu kepada Tuan Muda? Kau pikir tuan muda kami itu seorang bajingan?" murka Arthur.

Seketika Cody langsung gelagapan, ia pikir akan mudah menawarkan salah satu adiknya. Bukankah banyak pria kaya menyukai wanita? Meski ia cacat, tetap saja butuh istri kan?

"Maafkan saya, Tuan. Saya hanya berfikir ... mungkin Tuan Caka membutuhkan istri untuk merawatnya, mengingat ... pekerjaan Tuan Reaves juga sangat banyak."

Arthur menoleh tuan mudanya yang sepertinya tampak bingung.

"Tuan Muda?"

"Aku memiliki banyak pelayan di rumah, lagipula ... aku tak berfikir untuk menikah di waktu dekat." jawaban Caka membuat Cody seperti putus asa.

Caka menatap wajah lelaki itu, ada kepuasan yang ia rasakan. Ia memang tak berniat membantu Cody, ia ingin lelaki itu menderita. Mungkin dengan menjadi miskin dan lengser dari jabatannya itu bisa menjadi hukuman untuknya.

"Maaf, Jenderal Cody. Sepertinya Tuan Muda tak berminat dengan tawaran Anda!"

Tiba-tiba saja Cody menjatuhkan diri di atas lututnya. "Tuan Caka, saya mohon. Tolong bantu saya, jika saya bangkrut maka masa depan semua adik perempuan saya juga akan hancur. Setelah orang tua saya meninggal, saya yang menanggung hidup mereka. Anda jangan khawatir, ketiga adik perempuan saya itu cantik. Mereka tidak akan mengecewakan jika menjadi istri Anda!"

"Apa kau pikir Tuan Muda tak bisa mencari sendiri calon istrinya? Dengan kekuasaan yang dimiliki oleh keluarga Madaharsa, banyak wanita berkelas di luar sana yang bersedia melemparkan diri kepada Tuan Muda!" ucap Arthur yang merasa tak terima dengan sikap Cody.

"Saya tahu, tapi ... maafkan saya sebelumnya. Bukannya saya ingin menyinggung Tuan Caka, tapi dengan kondisi Tuan Caka, pasti para wanita itu hanya ingin memanfaatkan kekuasaan keluarga Madaharsa saja."

"Apa maksudmu?" tanya Caka mengerutkan kening.

"Saya akan menjamin ... adik saya tidak akan berbuat seperti itu. Dia ... adalah tipe wanita yang penurut, jadi Anda tak perlu khawatir jika dia nantinya akan macam-macam!" janji Cody. Ia sudah memutuskan siapa yang akan ia berikan untuk Caka.

Caka tampak berfikir, tawaran Cody boleh juga. Ketimbang membuat pria itu jatuh miskin, akan lebih baik jika membuat adiknya menderita. Ia juga tak harus memperlakukan wanita itu sebagai istrinya bukan?

"Apa jaminannya jika dia tidak akan berkhianat dariku?" tuntut Caka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   89. Pulang

    "Caka, aku mohon ... jangan jatuhkan aku! Aku ... aku minta maaf, aku mengaku salah. Ya, memang aku sering menjahati istrimu!" aku Lea dengan panik. "Apa saja yang kalian lakukan selama aku pergi?" tanya Cakra meski ia sudah tahu dari semua remakan cctv rumah. Tapi ia tetap ingin Lea mengatakan apa yang telah dilakukannya terhadap sang istri. "Aku pikir kau tidak menyukainya, jadi ... aku berani menyakitinya. Tapi ... ini bukan hanya atas kehendakku saja!" Mata Caka menyipit. "Katakan!" "Bibi Vivian tak tidak akan membiarkan kau memiliki keturunan. Jadi dia sering menaruh ramuan obat di minuman Zava!" Kening Caka mengerut, ia memang sempat melihat rekaman CCTV yang menunjukan Vivian menaruh sesuatu di minuman yang ia berikan kepada Zava. "Ramuan obat katamu?" "Ramuan itu akan membunuh sel telur di dalam rahim Zava, jadi jika diberikan secara rutin, Zava akan menjadi mandul!" Mendengar hal itu, amarah Caka kian memuncak. Vivian memang sangat kejam, wanita ular itu ta

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   88. Tak Bisa Mengampunimu

    "Caka, kenapa kau di sini?" tanya Lea dengan nada gemetar. "Aku ingin bicara denganmu!" Jawaban Caka sangat tenang dan dingin. "Kita ... bisa bicara di rumah." "Tapi aku ingin di sini!" Lea menelan ludah, entah mengapa ia meluhat sepupu iparnya itu tampak berbeda hari ini. Pemuda itu duduk di deoan kap mobil depannya, dan tak ada tongkat yang tampak ia gunakan. "Caka_" ucapan Lea terputu. saat Caka menarik diri hingga berdiri di atas kakinya dengan tegap. "C-Caka, kau ... kau bisa berjalan?" Caka menyimpulkan senyum kecut, "Aku bahkan bisa berlari ke hadapanmu dengan kilat!" Lea memundurkan diri, ia memiliki firasat tak baik itu sebabnya mencoba mancari jalan untuk melarikan diri. Sayangnya dari belakangnya, muncul Mac dengan ekspresi dingin. "Sebelum kita selesai bicara, aku tak akan membiarkanmu pergi!" ujar Caka menyeringai. "A-apa yang ingin-kau bicarakan?" "Katakan padaku, berapa kali kau memukul istriku?" Kedua mata Lea melebar seketika, rupanya gadis kampung i

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   87. Aku Bisa Melindungimu

    "Untuk apa, Tuan?" "Aku suamimu, jadi aku berhak melihat seluruh tubuhmu tak terkecuali. Kau ingin membantah?" Zava menggeleng, ia pun menjulurkan kaki kirinya. Tak ada apa pun di sana. "Kaki yang satunya!" pinta Caka. Zava menelan ludah, dengan menggigit bibir ia pun menjulurkan kaki kanannya di sebelah sang suami. Caka menatap gelang kaki itu, ia memungkut kaki sang istri yang memakai gelang sedikit tinggi agar bisa mengamati gelang itu dengan jelas. Gelang itu terbuat dari titanium, itu berbentuk seperti gelang pada umumnya. Tapi melekat erat pada kulit Zava hingga meninggalkan bekas kemerahan di sekitar area gelang. Itu bukan karena sudah kekecilan, tapi sepertinya memang dibuat seperti itu. Caka memejamkan mata, meletakan telapak tangannya di atas gelang itu. Mengeluarkan sedikit energi untuk memeriksa. Rupanya di dalam gelang itu ada semacam energi yang digunakan untuk membelenggu. Gelang itu dibuat menempel pada kaki agar terhubung langsung dengan pembuluh da

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   86. Pancingan Untuk Vivian

    Caka menatap wajah istrinya yang merona, wajah tanpa make up itu tampak segar dengan bibir kemerahan. Sebagai laki-laki normal, ia tentu tak bisa menolak pesona yang wanita muda itu tawarkan. Perlahan ia mendekatkan wajah, menutupkan bibirnya ke bibir sang istri. Zava memang terkejut, namun ia tak menolak. Ia terkejut karena selama ini pria yang sudah menjadi suaminya itu selalu dingin padanya. Bahkan terkesan membencinya. Ia tak pernah berfikir jika pria itu akan melakukan hal mesra kepadanya. Tapi malam ini ... pria itu menciummya. Antara ada rasa senang dan takut bercampur menjadi satu. Namun ia hanya melayani apa yang suaminya inginkan. Caka sedikit terkejut dengan respon wanita itu yang membalas ciumannya, memang Zava masih amatiran. Ciumannya masih sangat lugu, namun itu berhasil membuat Caka hilang kendali. Ia mulai melepaskan pakaian wanita itu satu persatu. Membalikan posisi mereka hingga Zava berada di bawahnya. Caka menatap wajah sang istri yang tampak s

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   85. Kembali ke Allarith

    Permasalahan di Akademi akhirnya selesai. Caka bisa bernafas dengan lega sekarang. Ia berhasil membersihkan namanya, bahkan mendapatkan pil dewa dan pusaka milik King Master. Ia mempelajari kitab 9 Matahari, ajaibnya ia hanya butuh beberapa hari mempelajari kitab itu. Padahal orang normal membutuhkan waktu hingg. berbulan-bulan. Bahkan ada yang sampai bertahun-tahun, tapi ia hanya butuh waktu hitungan hari. Ia pun mengembalikan kitab itu pada King Master sebelum pulang ke Nollyvia. "Kau yakin tak ingin membawa kitab ini?" tanya King Master meyakinkan. "Terima kasih, King Master. Saya sudah mempelajarinya, dan itu sudah cukup!" King Master menyimpulkan senyum. "Kau memang sangat spesial, baiklah. Aku akan menyimpan kitab ini sampai suatu saat ada orang yang juga pantas mendapatkannya." Ia menerima kembali kitab itu. "Saya juga sekalian pamit, sudah saatnya saya kembali ke Nollyvia!" "Kau akan kembali ke Nollyvia?" "Banyak hal yang tak bisa saya tinggalkan terlal

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   84. Kitab 9 Matahari

    "Siapa kau?" pertanyaan Caka mengehntikan gerakannya. Pria itu menoleh, hanya beberapa detik karena setelah itu ia tetap menganbil kitab yang ada di dalam kotak. Kemudian pria itu pun melarikan diri, Caka segera mengejarnya. Meraih pundak pria itu lalu membalik tubuhnya, sang pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu pun langsung menyerangnya. Mereka harus baku hantam. Di sela pertarungan Cakara mencoba untuk merebut kitab yang ada di salah satu tangan pria itu. Namun rupanya pria itu sangat tangguh, ilmu bela dirinya di atas yang dimiliki oleh Caka. Bahkan Caka terkena serangan beberapa kali, tubuhnya sempat terpental dan membentur dinding. Tapi ia tidak akan membiarkan orang itu berhasil membawa kitab 9 Matahari. Caka bangkit lalu kembali mengejar pria itu keluar ruangan. Ia mengikutinya menapai lorong sempit, menuju ke pintu keluar yang lain. Caka mengejarnya hingga keluar dari pagoda. Di luar justru ia semakin bebas menyerang pria itu. Pukulan dan tendangan mewarn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status