Share

Kepercayaan

Author: DRIANS
last update Last Updated: 2024-08-24 15:01:33

Kerajaan Wuan terkenal dengan kekayaannya tidak hanya itu saja mereka memiliki pasukan yang cukup tangguh untuk menjadi benteng utama, semua orang tahu bahwa kerajaan itu sangatlah perkasa, siapapun tak akan mampu untuk menggulingkan kerajaan itu. Begitulah yang dipercaya oleh Rin er saat ini.

Namun yang tidak Rin er tahu, ada salah satu kerajan kecil yang mulai berkembang. Dimasa depan mereka akan menguasai separuh benua ini. Nama kerajaan itu adalah Ming.

Semenjak kerajaan Ming menemukan bubuk mesiu untuk membuat senjata api, kerajaan itu berubah menjadi bencana yang membakar semua benua dengan lautan darah.

Itulah alasan mengapa Vans ingin segera menuju ketanah kelahiran Rin er. Itu semua hanya semata mata untuk menebus kesalahannya. Bisa dibilang Vans adalah salah satu orang yang mengambil peran besar dalam perkembangan kerajaan Ming.

"Kau salah Rin er, sebentar lagi kerajaan Wuan akan mengalami kerisis pangan karena hama belalang yang tiba tiba menyerang kerajan Chu," ucap Vans.

"Hama belalang dikerajan Chu? Ah iya aku tahu apa yang kau maksud, aku mendengar rumor beredar bahwa kerajaan itu mengalami hama belalang yang tak terkontrol sehingga itu menyebabkan mereka gagal panen, saat ini kerajan itu nyaris hancur, lalu apa hubungannya dengan kerajaan Wuan, bukankah dua tempat itu memiliki iklim yang berbeda? Saat ini tumbuhan yang ada dikerajan Wuan belum tumbuh," ucap Liana.

Kerajan shu terletak disebelah barat kerajaan Wuan terpisah dengan lautan Swalaya. Jika angin membawa belalang belalang itu menuju kearah kerajaan Wuan maka itu akan menyebabkan masalah yang amat serius.

"Itulah masalahnya, jika kerajaan shu mengalami musim panen lalu berlanjut ke musim dingin, maka kerajan Wuan mengalami musim semi bukankah saat saat seperti itulah para petani menanam gandum," tiba tiba Liana berdiri dari tempat duduknya. Dia baru saja menyadari sesuatu yang sangat penting. Dia benar benar tak terpikirkan hal itu sebelum Vans memberi tahunya.

"Aku tahu jika musim dingin datang ke kerajaan shu maka belalang belalang itu akan migrasi ke kerajaan Wuan, meskipun musim panen belum tiba belalang belalang itu akan menjadi masalah untuk pertumbuhan gandum. Kau benar suamiku, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mencegah semua itu terjadi. Aku akan mengirimkan surat untuk memperingati ayah agar menghentikan petani untuk menanam gandum," ucap Rin er.

Satu satunya cara agar kerajaan Wuan tidak mengalami kerugian hanya itu saja. Namun pemikiran istirnya itu segera ditentang begitu saja.

"Tidak kau salah istriku, kerajaan Wuan bisa tetap menanam gandum, bukankah akan menjadi jauh lebih buruk apabila kerajaan Wuan tak menanam gandum? Mereka akan mengalami kekurangan pangan ketika musim dingin tiba," ucap Vans.

Perkataan Vans tidak bisa dibantah oleh Liana, semua itu memang benar. Kerajaan Wuan pasti tak akan mampu untuk menghadapi musim dingin ketika tidak ada makanan sedikit pun.

Ada satu cara untuk mencegahnya, kerajaan itu bisa mengimpor gandum, namun setelah dipikir pikir tidak hanya kerajaan Wuan yang akan mengalami serangan hama itu. Pasti seluruh benua akan mengalami hal yang serupa. Cara ini tak bisa dilakukan.

"Tetapi mas Vans bagaimana caranya agar hama belalang itu tak mengganggu kerajaan Wuan? Di dunia ini tidak ada satupun orang yang bisa mengatasi hama itu," Ucap Rin er.

"Aku bisa membuat obat untuk mengusir belalang belalang itu, namun saat ini aku tidak memiliki dana untuk membuatnya," ucap Vans.

"Hem soal dana ya, sepertinya memang kita harus datang kekerajaan Wuan segera, aku ingin meminta uang pada ayahku. Akan tetapi aku takut dengan keadan mu mas Vans, mungkin keluarga ku tidak akan menyambut mu dengan hangat," ucap Rin er.

Sebenarnya Rin er sangat berat hati untuk kembali ke kerajaan Wuan, namun dia membuang perasaan itu demi menyelamatkan para rakyat yang dia cintai.

Meskipun begitu dia juga memikirkan keadaan suaminya, keluarga Rin er memang sangat membenci Vans. Sempat beberapa kali mereka diganggu oleh keluarga Rin er, namun karena keluarga Rin er yang bergerak dibalik layar Vans tidak mengetahuinya sedikit pun.

"Tidak usah memikirkan diriku, rakyat mu lebih penting daripada harga diriku," ucap Vans.

Dia sudah tahu resiko apa yang akan dia dapatkan, banyak kasus yang telah terjadi didunia ini tentang pernikahan kaum bangsawan dan rakyat jelata. Rakyat jelata sering dilakukan dengan keji ketika memaksakan diri untuk menikahi kaum bangsawan. Itu adalah takdir yang tak bisa diubah sama sekali.

Namun meskipun Vans sudah mengetahui resikonya, dia tetap tidak masalah dengan itu semua. Penghinaan dan cacian sudah menjadi makanan sehari-hari ketika dia mengalami penyakit lumpuh, Vans sangat yakin mampu menanggung semua itu sendirian. Lagian semua itu tak sebanding dengan kesalahan masa lalunya. Itulah yang dipikirkan oleh Vans saat ini.

"Mas Vans kau memang tidak masalah dengan itu semua tapi tidak dengan ku," ucap Rin er. Dia menatap Vans dengan sedih.

Vans menyentuh pipi Rin er dengan lembut, lalu mencubitnya. "Rin er apa yang akan aku dapatkan dimasa depan anggap saja sebagai penebus dosa masa laluku. Aku yakin kau tak akan tinggal diam jika aku diperlakukan dengan buruk, aku percaya dengan mu. Apakah kau tak percaya dengan suami mu?" Ucap Vans.

"Ya sudah jika itu kemauan mu, sebagai istri yang taat aku akan menuruti mu," ucap Rin er.

Kedua belah pihak sudah mengetahui resiko yang akan ditanggung oleh mereka dan mereka pun sepakat untuk menghadapi semuanya bersama.

***

Seorang pria berambut hitam pekat berdiri didepan jendela, awan yang mengepul diatas itulah yang mungkin sedang dinikmati olehnya. namun nampaknya tidak demikian, tangan yang menggenggam kertas itu mengepal erat seolah olah dia sedang menahan amarahnya.

"akhirnya kau kembali kakak, aku akan membalas semuanya demi dirimu, peria itu akan ku cincang cincang menjadi debu dan memberikan bagian tubuhnya ke makanan kuda" ucap Kahn.

Setelah bergumam dengan dirinya sendiri, tiba tiba suara ketukan terdengar dari arah luar. "lapor pangeran putri Rin er sudah mendarat dengan selamat dan saat ini dia dan suaminya sedang dalam perjalanan menuju istana," ucap perajurit itu.

tiba tiba Kahn pun mengeluarkan tawa yang begitu keras. Dia sudah hampir menyerupai iblis yang penuh dengan kebencian.

"siapa yang menyakiti kakaku tidak akan aku maafkan mau itu dewa sekalipun," dia pun meremukkan kertas itu lebih dari sebelumnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang penguasa bijaksana    biarkan aku istirahat

    Vans menyenderkan bahunya kearah kursi yang dia duduk. Dia sangat lelah, nampak begitu layu selayaknya tomat yang telah membusuk. Dia ingin segera cepat cepat mengakhiri semua ini dan ingin segera kembali kekerajan Vanues.Rin er yang sebelumnya berada diluar segera memasuki ruangan itu. Kalau dia duduk disamping Vans."Aku minta maaf mas Vans," ucap Rin er.Sembari berkata seperti itu Rin er memeluk tubuh Vans yang layu. Vans membalasnya dengan hal yang serupa."Untuk apa?" Tanya Vans. "Semua ini karena ayahku yang memberikan misi sulit ini padamu dan membuat mu menjadi kelelahan seperti ini, karena itulah aku ingin minta maaf untuk nya," ucap Rin er."Ah itu ya. Memang benar saat ini aku sangat kekalahan, akan tetapi aku tak marah diberikan misi sulit seperti ini, lagian aku sendiri yang menyetujui untuk melakukannya. Ayahmu tidak salah apa apa," ucap Vans.Kapal yang di naiki oleh mereka berdua sudah berangkat meninggalkan beberapa orang yang mendapatkan tugas untuk menetap di k

  • Sang penguasa bijaksana    jawaban yang sangat jelas.

    "hey berhentilah disitu dasar bajingan, apakah seperti ini sifat dari raja kerajaan Vanues, sungguh tidak beretika sekali sifatmu itu," ucap Lisa penuh dengan amarah, bagaimana dia bisa menahan amarahnya itu. Ketika vans melupakan dirinya selama 1 Minggu terkahir.Disisi lain melihat kakaknya marah marah seperti itu, Shin segera berjalan kearah Lisa. "Kakak tenanglah tuan Vans memiliki maksud kenapa dia harus segera kembali kekerajan miliknya," ucap Shin. Lisa akhirnya menjadi tenang, dia juga sadar bahwa Vans harus segera kembali mengatur wilayahnya. Namun meksipun begitu Lisa tetap masih merasa geram."Sabar bagaimana aku bisa sabar, kau kira sudah berapa hari aku menunggu kedatangannya," ucap Lisa.Vans yang mendengar itu sangat muak, beberapa bulan yang lalu dia memperlakukan Vans dengan begitu hina. Vans masih memiliki kebencian padanya, namun di sisi lain perlakuan Lisa dahulu bukanlah karena keselahan Lisa, Vans juga tidak memiliki hak untuk membenci Lisa.Perasan campur aduk

  • Sang penguasa bijaksana    Sosok yang tak asing.

    Setelah merasa tidak ada yang tertinggal mereka berdua segera menemui Aurbet dan lainnya yang sedang menunggu. Rin er mencium bau badannya, itu begitu menganggu sekali. Namun meksipun begitu dia akan tetap melanjutkan perjalanan ini tanpa mandi. Sebenarnya itu bukanlah masalah besar, sebab perjalanan mereka dari ibu kota menuju kota pelabuhan hanya membutuhkan waktu 2 jam saja. Namun tetap saja Rin er adalah seseorang wanita, mustahil dia tidak terganggu dengan hal itu. "Maaf membuat kalian menuggu," ucap Vans. Pada saat ini semua orang sudah siap untuk segera meninggalkan istana kerajaan Shu, lima ekor kuda sedang di jaga oleh Robert dan lainnya, sedangkan Aurbet melihat jam tangannya. Seandainya yang terlambat adalah orang lain, pasti Aurbet akan memarahinya. Dia terkenal dengan keketanannya, meksipun begitu tak ada satupun orang yang pernah membencinya. Tentu saja beberapa orang yang ada dibelakangnya merasa iri ketika melihat Aurbet tersenyum lalu berkata. "Bukan masalah tua

  • Sang penguasa bijaksana    Meninggalkan istana kerajaan shu

    Sungling memegangi kepalanya ketika mendapatkan informasi dari anak buahnya. Dia benar benar tidak menyangka apabila Vanslah yang membeli gandum dan persenjataan yang cukup menyulitkan untuk kerajaan Shu. Ditambah permintaan ganti rugi yang benar benar membuat mereka nyaris diambang kehancuran."Sial ternyata raja baru itu tidak bisa diremehkan," ucap Sungling.Ketika dia menyadari kalah sebelum melakukan negosiasi. Dia benar benar marah akan kebodohannya. "Tuan Sungling apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ucap Vans. "apa yang harus kita lakukan sekarang? Kau bertanya seperti itu? Kita benar benar tidak bisa melakukan apapun, cukup diam dan biarkan mereka pergi dari sini dengan aman," ucap Sungling.Dia sungguh tidak bisa melakukan apapun. Sungling sempat berpikir untuk menghabisi nyawa Vans dan lainnya. Namun memikirkan resiko yang akan ditanggung, itu benar benar membuatnya menghentikan rencana tersebut. Dia bukanlah raja bodoh, Sungling sangat tahu akan batasan yang dapat d

  • Sang penguasa bijaksana    akhir dari negosiasi

    "Tuan Vans sepertinya ini terlalu berat untuk kami, bagiamana jika kami membayar dengan uang ataupun emas, membayar 1 juta ton gandum bukanlah sesuatu yang dapat kami lakukan," ucap Sungling. Secara tidak sengaja Sungling langsung menunjukkan kelemahan mereka. Vans yang mengira bahwa negosiasi ini akan sulit, mulai membuang kecemasan miliknya. Mendapatkan kelemahan musuh dalam sekejap adalah sesuatu yang cukup sulit dalam negosiasi, namun Vans bisa mendapatkannya dengan mudah."Aku tidak bisa mengubah syarat itu, sebenarnya aku tidak memiliki wewenang yang cukup untuk melakukan hal tersebut. Maaf tuan Sungling, karena menolak usulanmu itu, tapi kami mendapatkan perintah lain apabila kau tidak sanggup membayar dengan gandum sebanyak itu sekarang. Kau bisa melunasinya dengan cara mencicil selama 3 tahun," ucap Vans. "Tapi meskipun begitu, 1 juta ton gandum agaknya terlalu berlebihan untuk pertukaran 5000 orang perajurit. Jika memang begitu, aku tidak bisa melakukan pertukaran ini, aka

  • Sang penguasa bijaksana    sebuah tuntutan

    Beberapa hari telah berlalu semenjak keberangkatan Shin dan para rakyat untuk menghabisi para bajak laut. Vans dan lainnya tentu saja tidak ikut serta dalam situasi berbahaya itu. Mereka masih memiliki urusan yang cukup penting dengan kerajaan Shu. Namun sebelum itu mereka menyempatkan diri untuk mengelilingi kerajaan Shu, dia berhasil membeli gandum dan senjata di setiap kota kerajaan Shu, ya meksipun itu ada yang menolak penawaran Vans. Namun kebanyakan semua pemimpin kota menyetujui itu. "Bagaimana bisa pemimpin kota menjual gandum dan senjata tanpa sepengetahuan ku," di sebuah ruangan seseorang sedang membaca laporan yang diberikan oleh mata mata miliknya. Dia adalah raja negeri ini, namanya adalah Suhuling. Raja itu begitu marah karena mendapatkan laporan yang seperti itu, pada saat ini kerajaan mereka masih kekurangan makanan. Jika itu dibeli oleh kerajaan Vanues, mereka pastinya akan kesulitan dimasa depan nanti. Terlebih lagi para pemborntak yang semakin berani bertindak.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status